Pasca Tumbangnya ISIS, Warga Muslim Niniwe Bangun Gereja Supaya Umat Kristen Kembali ke Irak
Sumber: AsiaNews

Internasional / 15 November 2017

Kalangan Sendiri

Pasca Tumbangnya ISIS, Warga Muslim Niniwe Bangun Gereja Supaya Umat Kristen Kembali ke Irak

Lori Contributor
6805

Beberapa hari lalu Irak baru saja dilanda gempa yang cukup hebat, 7.3 skala richter. Gempa ini bahkan menewaskan lebih dari ratusan orang. Gempa ini terjadi tepat di perbatasan bagian utara Irak dan Iran.

Namun tampaknya bencana alam ini tak jadi penghalang bagi warga di provinsi Niniwe untuk melakukan pemulihan keadaan pasca tumbangnya kekuasaan kelompok teroris ISIS dari wilayah itu.

Baca Juga : Gereja-gereja di Baghdad Harus Ditutup Sejak Arus Pengungsi Meningkat di Irak

Sebagaimana dikabarkan, warga Muslim Niniwe tergerak untuk membangun kembali gereja terbesar kedua di Timur Tengah sebagai cara untuk memanggil kembali umat Kristen kembali ke Irak.

Seperti dikutip dari Christiandaily.com, pada 9 November 2017 lalu, warga Muslim Irak dari Mosul datang dengan sukarela untuk membantu renovasi Gereja Katolik Chaldean di Talkif, Irak Utara. Mereka mulai membersihkan puing-puing gedung akibat perang besar yang terjadi sebelumnya. Mereka juga mengganti lonceng gereja.

“Puluhan relawan muda Muslim dari kota Mosul ikut dalam renovasi Gereja Katolik Chaldean di pusat sistrik Talkif, gereja terbesar kedua di negara bagian dan wilayah itu,” ucap Musallam Fadel al-Hayali, seorang aktivis Muslim.

Dia menegaskan, renovasi gereja ini bertujuan untuk membawa kembali umat Kristen pulang ke Irak dan kembali menjalani kehidupan seperti biasanya, termasuk beribadah dengan aman dan tentram.

Sebagaimana diketahui, kedatangan ISIS ke provinsi Niniwe dua tahun belakangan ini jadi awal kehancuran kota Kristen terbesar di Irak itu. Banyak umat Kristen yang terpaksa harus melarikan diri ke luar wilayah Irak. Meskipun ISIS telah dipastikan meninggalkan wilayah itu, namun umat Kristen Irak masih enggan untuk kembali.

Baca Juga : Umat Kristen Irak Beribadah di Gereja yang Dirusak ISIS

Lembaga HAM juga sempat melaporkan bahwa keengganan umat Kristen Irak kembali ke kampung halamannya terjadi karena kondisi kehidupan yang buruk di kampung halaman mereka. Selain itu, mereka juga menilai bahwa tak ada lagi harapan hidup di negara itu karena semuanya hanya tinggal puing-puing sisa perang.

Namun pemerintah Irak secara resmi telah menargetkan untuk membawa pulang semua pengungsi sebelum akhir tahun 2017 ini. Mereka juga berencana melakukan kampanye untuk merebut kembali sisa wilayah yang masih dikuasai ISIS di wilayah bagian barat Anbar.

Sumber : Christiandaily.com/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami