Penghasilanmu Tak Tetap? Ini dia 3 Cara Nabung Anti Bangkrut
Sumber: https://i.kinja-img.com/gawker-media/ima

Finance / 15 November 2017

Kalangan Sendiri

Penghasilanmu Tak Tetap? Ini dia 3 Cara Nabung Anti Bangkrut

Inta Official Writer
3209

Penghasilan yang tidak menentu membuat kita berpikir bahwa akan sulit untuk mengatur keuangan kita. Memang susah, tetapi nggak semuanya benar. Menabung itu bukan perkara mudah bagi siapapun karena kamu harus siap menurunkan standar hidup dan memangkas semua kesenangan yang bersifat konsumtif. 

Apalagi kalau kamu bekerja sebagai freelancer atau masih baru memulai usaha dimana dana yang mengalir masuk ke rekening tidak selalu sama setiap bulannya. Baik mereka yang berpenghasilan tetap atau tidak, selalu ada alasan yang bikin kita akhirnya gagal menyisihkan uang. 

Tanyakan kembali ke dirimu sendiri, apakah tekad untuk menabung itu sudah cukup kuat atau belum. Padahal, kalau uangnya sudah terkumpul kan bisa dipakai untuk modal nikah, travelling atau membeli aset pribadi seperti rumah atau mobil. Mereka yang berkata kalau menabung sulit sebenarnya adalah mereka yang tidak bisa disiplin, bukan karena tidak ada uang yang tersisa. 

Buat kamu yang penghasilannya kadang banyak kadang dikit, menabung bukan lagi persoalan sulit kalau kamu udah tau rahasia dan trik-triknya. Mau tau triknya? 

Menabung itu perkara komitmen, tentukan tujuanmu menabung dan berapa jumlah uang yang harus kamu tabung.

 

Baik untuk membeli aset pribadi atau jalan-jalan, kamu perlu menentukan tujuan. Layaknya sebuah proyek jangka panjang, sesuatu yang dikerjakan tanpa tujuan hasilnya tidak bisa terukur. Ketahuilah secara pasti tujuanmu menabung dan jadikan itu sebagai motivasi jika sewaktu-waktu semangat menabung sudah melempem di tengah jalan. 

Pemasukan memang tidak pasti, tapi pastikan kalau kamu punya pengeluaran tetap



Nah loh, kamu yang punya pengeluaran tergantung jumlah pemasukannya, mendingan mulai singkirkan jauh-jauh pemikiran itu. Masalahnya, kalau kamu nggak konsisten menentukan pengeluaranmu setiap bulan, kata bangkrut menjadi semakin dekat denganmu. 

Catat setiap uang yang keluar dari dompetmu, lalu bagi menjadi tiga bagian; wajib, butuh tetapi tidak mendesak dan ingin. Kebanyakan dari kamu pasti memiliki daftar list panjang pada kolom ingin. Sebisa mungkin, pilihlah sifat pengeluaran yang wajib. Dengan demikian, kamu bisa menekan jumlah pengeluaranmu dengan menurunkan sedikit standar hidup dan hidup sehemat mungkin. Hidup hemat demi masa depan yang cerah, nggak salah dong? 

Hitungan sederhananya sih begini, misalnya kamu telah selesai mencatat dan menghitung, pengeluaran tetapmu ada di angka Rp. 2 juta. Pengeluaran wajib ada di angka Rp. 1,5juta, maka usahakan dan disiplinkan dirimu untuk hidup hanya dengan Rp. 1,5 juta saja perbulannya. 

Menabung itu perkara tekad, ayo bulatkan tekad dengan jumlah minimal yang harus kamu tabung 



Trik ini mengharuskan kamu untuk menghitung pendapatan rata-rata. Mudahnya, kamu cukup mengumpulkan catatan pemasukanmu selama 4 bulan terakhir, lalu jumlahkan dan di bagi 4. Ketemu angkanya?

Contohnya, setelah kamu hitung, pendapatanmu sebesar Rp. 3 juta. Pengeluaran wajib ada di angka Rp. 1,5 juga. Berarti masih ada sisa sebesar Rp. 1,5 juta, kan? Maka tetapkanlah tabunganmu setiap bulan minimal setengahnya, yaitu Rp. 750 ribu. 

Baca juga: Demi Kehidupan yang Lebih Mapan, 2 Cara Cerdas Finansial Ini Perlu Kamu Tiru

Sementara separuhnya lagi tergantung keberanianmu, entah itu mau dihabiskan untuk memenuhi kolom ingin pada trik diatas, atau berani menabungkan seluruh uangnya. 

Subsidi silang adalah salah satu solusi buat kamu yang berpendapatan tidak tetap. Jika bulan depan pendapatanmu mengalami penurunan, maka kamu bisa menaruh uang sisa tadi untuk kebutuhan bulan depan. Demikian pula jika pendapatanmu sedang meningkat, maka kamu harus rela untuk menabung lebih banyak. 

Kalau diomongin begini, memang kelihatannya mudah. Kuncinya cuma keinginan yang kuat. Kalau kamu terus menerapkan sistem ini selama 5 tahun, aset pribadi yang kamu idam-idamkan itu menjadi lebih realistis, bukan?  


Sumber : dokudoku.id
Halaman :
1

Ikuti Kami