Pada suatu
hari seorang gadis remaja 12 tahun bertanya kepada ayahnya. “Apa hadiah ulang tahun yang akan Papa berikan di hari ulang tahunku?”
Sang
ayahpun tersenyum dan berkata, “Nak, ulang tahunmu kan masih lama. Jadi tunggu saja sampai hari itu tiba.”
Beberapa hari setelah percakapan itu, gadis remaja itupun tiba-tiba pingsan dan segera dilarikan ke rumah sakit. Setelah melewati pemeriksaan kesehatan, dokter memberitahukan kabar yang cukup mengejutkan semua keluarganya. Gadis itu ternyata menderita penyakit jantung dan divonis tak akan bertahan hidup dalam waktu yang lama.
Baca Juga :
Sang ayahpun
menemani putri kecilnya itu ketika dia masih dalam kondisi lemah dan hanya bisa
berbaring di tempat tidur. Dia kemudian bertanya kepada sang ayah, “Pa, apakah aku akan mati?”
Sang ayah lalu
menjawab, “Tidak sayang. Kamu akan tetap hidup.” Dia pun memeluk putrinya itu dan mencium keningnya dengan lembut.
Kemudian dia kembali bertanya, “Kenapa ayah sangat yakin kalau aku akan tetap hidup?”
Sang ayah kemudian menjawab dengan tegas, “Aku tahu itu.”
Proses perawatan
pun terus berjalan. Gadis ini pun akhirnya sembuh seiring usianya sudah memasuki
13 tahun. Setelah dia pulang ke rumah, dia menemukan sebuah surat yang diletakkan di tempat tidurnya.
“Putriku
sayang, kalau kamu membaca surat ini, itu artinya kamu baik-baik saja. Kamu ingat?
Waktu kamu bertanya kepada papa soal hadiah ulang tahunmu dariku. Baiklah, waktu
itu papa tidak tahu apa yang akan papa berikan. Tapi hadiah yang bisa aku berikan untukmu adalah jantungku.”
Seketika itupun,
gadis remaja itu pun menangis sejadi-jadinya. Dia sama sekali tak mengira bahwa sang ayah rela mengorbankan hidupnya demi kesembuhannya.
Baca Juga: Tindakan Dua Ayah Ini Pasti Bikin Anda Menangis Terharu
Bahan Renungan:
Semua orangtua
menyayangi anak-anaknya. Mereka bahkan tak pernah merasa ragu untuk
mengorbankan semua hal yang mereka punya untuk keselamatan anak-anaknya. Itulah cinta tak terbatas orangtua yang kita tak pernah sadari.
Pengorbanan
serupa juga sudah lebih dulu dilakukan Tuhan Yesus untuk kita. Dia rela memberikan
nyawa-Nya supaya kita bisa beroleh kehidupan yang kekal bersama Allah Bapa di surga. Apakah kita masih pantas meminta hadiah yang lebih besar dari itu?
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes
3: 16)
Mari
bersyukur hari ini karena kalau kita bisa hidup sekarang, itu karena kasih Tuhan
yang tak terbatas atas hidup kita.