Tidak Perlu Stres! Inilah 3 Cara yang Alkitabiah Membahagiakan Anak Meski Hidup Lagi Susah

Parenting / 13 November 2017

Kalangan Sendiri

Tidak Perlu Stres! Inilah 3 Cara yang Alkitabiah Membahagiakan Anak Meski Hidup Lagi Susah

Budhi Marpaung Official Writer
5463

Hidup ini penuh dengan kejutan. Ada yang membuat hati senang, tetapi tidak sedikit juga yang membuat kita jadi pusing dan bahkan sedih berkepanjangan. Intinya adalah hidup tidak selalu semulus yang diharapkan.

Dalam banyak kasus, masalah ekonomi seringkali bisa menggoncang kehidupan sebuah keluarga. Selain kepada pasangan, hubungan antara orangtua dengan anak bisa hancur berantakan karena krisis finansial yang sedang dihadapi.

Seharusnya apapun keadaannya, hubungan antara orangtua dengan anak tetap harus intim. Biar bagaimana pun, seorang anak pasti membutuhkan kasih sayang ayah-ibu mereka. Ketika itu tidak mereka dapatkan maka mereka akan mencari ke luar.

Persoalan sebenarnya disini bukanlah tentang uang. Mengapa? Karena kebahagiaan tidaklah tergantung dengan jumlah rupiah yang ada di dompet atau rekening kita.

Lalu bagaimana membahagiakan anak di kala hidup sedang kesusahan? Inilah tiga cara ala Alkitab yang bisa kamu terapkan:

1. Jadilah Teladan Dalam Bersukacita

“Ya karena Dia hati kita bersukacita….” Mazmur 33:21


Cermin dari anak-anak adalah orangtua. Ketika ayah-ibunya tertekan saat menghadapi persoalan, anak-anak cenderung akan mengalaminya. Mereka ikut stres juga. Mereka bakal memandang seperti orangtuanya memandang bahwa kehidupan ini susah, tidak adil kepada mereka. Perlahan tapi pasti, senyum di wajah mereka akan menghilang dan berganti dengan kesedihan atau bahkan kemarahan.

Namun, jika kita sebagai orangtua tetap semangat, tersenyum bukan karena menutupi kesedihan tetapi melainkan karena mengetahui bahwa sumber sukacita dan pengharapan adalah Tuhan maka anak-anak pun akan merasakan tenang dan bahagia.

2. Jadilah Orangtua yang Penuh Kasih

“Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.” Efesus 6:4

“Ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya. Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia:” Amsal 31:27-28

Jika mengacu kepada ayat-ayat di atas maka menjadi orangtua yang penuh kasih itu adalah sederhana. Bagi bapa, janganlah membangkitkan amarah dalam hati anak-anak. Bagi ibu, jadilah ibu yang tetap memerhatikan keluarganya. Menyiapkan makanan meski itu mie instant sekalipun tidak menjadi masalah bagi seorang anak. Justru ia akan bahagia karena kerajinan ibunya tidak menjadi kendor untuk mengurusnya dan seluruh anggota keluarga.

3. Hidup Benar di Dalam Tuhan

“Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.” Yesaya 32:17

Segala hal yang dilakukan dengan cara yang tidak jujur meskipun itu adalah niatnya untuk membahagiakan pasangan dan juga anak, ujungnya selalu adalah kesedihan. Namun, bila kita tetap berdiri di dalam kebenaran Firman Tuhan, meski pun uang lagi sedikit, pasangan dan anak akan merasakan kebahagiaan.

Baca juga: Masih Banyak Pejuang Kristen yang Belum Digelari Pahlawan, Ini Kata Mayjen (Purn) Glenny

Tidak perlu mengorbankan anak di saat keadaan sulit. Tetaplah membahagiakan dia karena apa yang kita taburkan bakal membekas di hatinya. Percayalah juga, Tuhan segera menolongmu keluar dari krisis yang ada.

Sumber : Jawaban.Com
Halaman :
1

Ikuti Kami