Semua orang Kristen
menginginkan rumah tangganya selalu berjalan harmonis dan langgeng hingga maut
memisahkan. Selain karena Tuhan memerintahkan kita setia sampai akhir dengan
pasangan yang telah dipersatukan di dalam pernikahan kudus, alasan lainnya
karena kita memang mengasihi pasangan kita. Namun, seiring waktu berjalan, muncul persoalan. Konflik pun menjadi tak terhindarkan.
Satu pihak akan
menganggap dirinya sebagai korban, dan pihak lain sang pelakunya. Kedua posisi
ini bisa berbeda ditempatkan oleh suami maupun istri, tergantung perspektif siapa.
Tuhan Yesus mengajarkan kepada setiap kita tentang ajaran kasih. Pada faktanya, ada tiga kelompok orang Kristen terkait ajaran-Nya ini yakni ada yang hanya mengetahui, ada yang mengetahui dan memahami, dan ada yang mengetahui, memahami dan menghidupinya.
Jadi, tidak perlu
heran jika di dalam kehidupan sehari-hari kita pasti menemukan tiga kelompok
orang Kristen ini. Seharusnya setiap pengikut Kristen berada di dalam level
sampai menghidupi ajaran kasih Tuhan. Artinya, kita mampu untuk mengampuni, baik kepada orang lain, dan semua yang terdapat di dalam kasih itu sendiri.
Kita memang tidak
sempurna, tetapi kita didorong untuk mengarah kepada keserupaan dengan Yesus Kristus. Itu bukan kehendak manusia, melainkan Tuhan sendiri.
Sebagai pengikut
Kristus, ketika persoalan sedang terjadi di dalam rumah tangga, yang Dia mau
adalah kita berespon seperti apa yang Firman Tuhan katakan. Kita jangan
bereaksi menurut kedagingan kita karena daging selalu mengarahkan kita kepada hal yang salah.
Salah satu bentuk
respon yang sesuai firman Tuhan di dalam konteks sedang menghadapi masalah dengan pasangan adalah berdoa dengan kasih dan iman.
“Kamu mengingini
sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati,
tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi.
Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. Atau kamu berdoa juga,
tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu. “Yakobus 4:2-3
“Mintalah, maka
akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” Matius 7:7
Benarkah doa
benar-benar bekerja memulihkan hubungan diantara kita dengan pasangan? Mari kita baca ayat ini:
“Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” Yakobus 5:16b
Doa sangatlah berkuasa!
Baca juga: Jika Hanya Andalkan Kekuatan Sendiri, Kita Pasti Akan Lupakan dan Tinggalkan Tuhan
Ketika banyak orang
mungkin merendahkan karena kamu mempertahankan rumah tanggamu yang sedang di
ujung tanduk atau mengejek apa yang kamu lakukan dengan mengatakan bahwa kamu
seperti pahlawan kesiangan, ingatlah Firman Tuhan bahwa doamu pasti tidak akan
pernah sia-sia. Pada waktunya Tuhan, asal kita tetap tekun dan beriman, maka rumah tangga kita pasti dipulihkan. Haleluya!