Keren! Begini Cara GMKI dalam Menyikapi Korban Prostitusi Alexis
Sumber: https://i.ytimg.com/vi/9QU8g0AfoUw/maxre

Nasional / 9 November 2017

Kalangan Sendiri

Keren! Begini Cara GMKI dalam Menyikapi Korban Prostitusi Alexis

Inta Official Writer
2925

Sebagai bentuk apresiasi langkah pemprov DKI perkara Alexis, GMKI atau Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia mengadakan pelatihan dan penyaluran kerja. 

  “Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia mengapresiasi langkah pemerintah provinsi DKI yang tidak memperpanjang izin Alexis. Namun kami tetap kritis melihat bahwa penutupan ini jangan hanya menjadi komoditi politik saja. 

Seharusnya selain Alexis, pemerintah juga tidak memperpanjang izin tempat-tempat lain yang terdapat praktek-praktek prostitusi. Kami mendesak pemerintah DKI untuk segera menindaklanjuti ini,” Ujar Steffi Graf Gaby yang merupakan sekertaris Fungsi Bidang Penguatan Kapasitas Perempuan Pengurus Pusat GMKI dalam siaran pers pada tanggal 7 lalu.

Steffi juga meneruskan bahwa prostitusi merupakan salah satu bentuk eksploitasi perempuan. Korban yang merupakan mantan pekerja yang ada di Alexis belum diberikan solusi pekerjaan yang baik dan tepat. Bahkan, Steffi menerima kabar bahwa ada beberapa yang hanya pindah ke provinsi lainnya saja. 

Harapan GMKI adalah agar pemerintah lebih memperhatikan serta memberikan ruang kepada pekerja-pekerja ini untuk meningkatkan kapasitas diri. Tentu saja, ada banyak faktor mengapa perempuan terjun kedalam dunia hiburan seperti ini, salah satunya adalah faktor ekonomi. 

Praktik dunia hiburan ini tidak hanya ada pada hotel, namun juga praktiknya terjadi di kos-kosan atau panggilan ke rumah-rumah sehingga sulit untuk diidentifikasi, secara khusus dalam mencegah penularan penyakit seksual. 

? ?Pemprov DKI harus menyelesaikan persoalan prostitusi ini sampai tuntas, termasuk menekan angka penyebaran penyakit seksual. Jangan hanya karena sekadar untuk memenuhi janji politik dan desakan kelompok tertentu saja,” Sambung Steffi. 

Menganggap mereka yang bekerja di dunia hiburan sebagai pekerja rendahan juga tidak dibenarkan agar kedepannya, mereka menjadi lebih percaya diri untuk alih profesi di tempat pekerjaan lainnya. 

? ?Kita semua merupakan sesama warga negara dan sesama ciptaan Yang Maha Kuasa. Hendaklah kita tetap membatasi diri dalam berkomentar tentang pekerja hiburan ini,” lanjutnya. 

Sebagai sesama, seharusnya kita tidak menghakimi satu sama lain, apalagi merendahkan mereka. Ketika Tuhan Yesus ditanyai untuk menghakimi seorang pelacur pada Yohanes 8:1-11, Tuhan Yesus berkata “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” (Ayat 7). Tidak ada yang melempari batu karena mereka yang berdiri disitu adalah pendosa. 

Yesus yang merupakan Tuhan saja tidak menghakimi wanita pelacur ini, maka sebagai manusia kita seharusnya mendukung dan membantu mereka di dalam doa.

“Dalam mendukung perjuangan hak perempuan Indonesia, GMKI telah membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Perempuan yang bertugas melakukan advokasi dan penguatan kapasitas terhadap perempuan. Pokja ini tersebar ke seluruh cabang di Indonesia dan berupaya untuk mendukung terwujudnya kesetaraan dan keadilan bagi kaum perempuan,” tutup Steffi.

Sumber : suarakristen.com
Halaman :
1

Ikuti Kami