Mengakui Yesus Sebagai Role Model Saja Nggak Cukup. Hal Ini Wajib Kamu Pikirkan

Kata Alkitab / 9 November 2017

Kalangan Sendiri

Mengakui Yesus Sebagai Role Model Saja Nggak Cukup. Hal Ini Wajib Kamu Pikirkan

Naomii Simbolon Official Writer
4968

Siapakah yang menjadi Role Modelmu saat ini? Aku sangat yakin bahwa  kebanyakan dari kamu akan menjawab “Yesus.” Haleluya! Saya ikut senang dan bertepuk tangan jika mengetahui itu. Hal ini cukup menggambarkan bahwa kamu sedang bertumbuh dalam iman percaya akan Yesus setiap saat. Bukan begitu saudara-saudari?

Beberapa waktu lalu, sebelum aku berangkat meninggalkan kota Batam dan melepaskan pelayanan disana, aku mengajak berkumpul para sahabat rohaniku dan adik kandungku sendiri.

Karena mereka akan ku tinggalkan dalam jangka waktu yang hanya Tuhan yang tahu, jadi saya menginginkan mereka bicara sepatah dua kata dan mendoakanku.

Tentu situasi itu adalah situasi yang sangat sedih dan cukup bikin aku menangis. Mereka akan bicara semua perkataan yang aku akan rindukan, mengembalikan kenangan dan berkata ‘kita nggak akan makan di Bukit Cinta dan melihat keindahan kota Batam lagi; kita nggak akan ke Menara doa kota setiap minggu lagi; kita nggak akan ajar anak-anak itu bersama lagi” sehingga mereka akan memelukku dan memberikan nasehat-nasehat yang panjang lebar dan buat aku bosan. Haleluya!!

Hampir semua bahasan kami menarik, tapi aku ingat sebuah kalimat dari adikku tersayang. Katanya  “Aku ingin menjadi penerus kakak disini, pokoknya mau kayak kak naomi.”

Secara nggak langsung, dia sedang berkata bahwa “Aku menyukai kak Naomi dan kakak adalah role model saya.” Bukan begitu?

Namun setelah beberapa bulan lamanya, perkataan itu seakan nggak memiliki bukti, dia susah dihubungi dan mulai sibuk bahkan justru dia keluar dari kebiasaan yang baik saat aku disampingnya.

Dia berbelok dan melakukan sesuatu diluar kebenaran.

Sama seperti kita, kadang kita bicara bahwa Yesus adalah role model kita dan bahkan secara langsung kita mengatakan bahwa kita mencintai Yesus.

Namun sering dalam perjalanan akhirnya semua hanya tersisa ucapan, kita kehilangan semuanya hanya karena ego dan sibuk sendiri.  Kita menyakitiNya karena suka kompromi dan merasa benar.

Saya memiliki seorang teman yang terkenal jago dalam pelayanan, dan selalu bicara bahwa Tuhan adalah super hero yang dikasihinya, namun nggak disangka bahwa akhirnya dia menyelesaikan masa mudanya dengan menghianati Tuhan dan menjual imannya. Dengan kata lain, dia menikahi pria yang nggak percaya Yesus.

Sangat mudah untuk memuji Tuhan dengan perkataan kita, sangat mudah bermimpi untuk menjadi serupa dengan Tuhan yang penuh kasih. Namun percayalah bahwa itu tidak akan pernah terjadi tanpa ketulusan dan komitmen.

Berikut ada beberapa hal yang aku ingin bagikan bagi kamu yang mengaku “cinta Yesus” dan anggap Dia sebagai “role model”.

Atleast aku juga sedang belajar :

1.  Cobalah untuk belajar tulus mencintai Yesus, karena ketulusan itu akan membuat kamu kuat menghadapi dunia ini (Matius 10:16)

2. Sebaiknya belajarlah untuk tidak kompromi dengan dosa, apalagi bermain-main. Supaya kamu nggak diserang dan diinjak-injak oleh iblis (Roma 6:11).

3.  Selalu bicara denganNya (berdoa) supaya kamu semakin dekat denganNya dan Dia akan memberikan kepadamu apa yang menjadi kesukaanNya.

4. Izinkan Dia memerintah atas hidupmu dan teruslah mencari tahu tentang Dia dengan membaca buku diaryNya yaitu Alkitab (2 Timotius 3:16).

Selain 4 diatas, hal yang paling penting yang mendasari serta mengakhiri semuanya adalah komitmen dan setia.

Teruslah melakukannya dengan setia. Percayalah bahwa kamu akan menjadi sama seperti Kristus dimuka bumi ini, dan dari kehidupanmu, Yesus akan dikenal dengan identitas yang sebenarnya. Dan hal terindah yang menjadi hadiahmu adalah mahkota kehidupan dan kemuliaan dan kamu akan diangkat menjadi mempelaiNya di akhir hidupmu. Bukankah itu sangat menarik?


 “Jika kamu ingin menjadi seperti yang kamu impikan. Kejarlah terus sampai kamu berhasil dan mendapatkannya.” _ Naomi Simbolon.

Sumber : jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami