Bolehkah Seorang Kristen Menjadi Seorang Fan?
Sumber: www.today.com

Kata Alkitab / 7 November 2017

Kalangan Sendiri

Bolehkah Seorang Kristen Menjadi Seorang Fan?

Inta Official Writer
3052

Sejak SMP, saya menyukai Harry Potter. Itu loh, cerita mengenai seorang pria dalam dunia sihir. Kecintaan saya terhadap Harry potter mengubah seluruh hidup saya. Saya mengumpulkan tabungan agar membeli segala yang berkaitan dengan Harry Potter. Bahkan saya membeli kaca mata bundar agar terlihat mirip Harry Potter padahal saya tidak memiliki masalah pada mata sama sekali. Wallpaper yang ada di kamar saya, saya sulap menjadi kata-kata mantra yang ada pada film tersebut, bantal hingga kasur saya pun bertulisan Harry Potter. 

Kita jadi lebih banyak menghabiskan waktu untuk hal-hal yang berkaitan dengan tokoh idola kita dibanding dengan berdoa atau memuji nama Tuhan. Dunia hiburan memang sangat dekat dengan kita. Padahal, hiburan seperti ini tidak semuanya mengandung pesan-pesan positif. Ada banyak yang menayangkan pembunuhan, kekerasan, hingga dunia glamor yang sama sekali nggak boleh kita tiru. 

Sebagai tanggapannya, jika kita adalah seorang Kristen yang taat, kita patut bertanya pada diri sendiri mengenai hal-hal berikut: 

1. Apa sih yang menarik dari dunia hiburan seperti ini? 


Menjadi seorang fans bikin kita hobi nge-stalk kehidupan selebriti. Baik di tv, koran, majalah sampai sosial media menunjukkan apa yang dimiliki selebriti. Penting untuk diketahui bahwa gaya hidup selebriti yang glamor dan nggak jauh dari gosip kadang bikin kita iri dan nggak bersyukur. 

Tuhan Yesus membeci ketamakan. Keluaran 20:17 jelas mengatakan bahwa kita tidak boleh iri terhadap apa yang dimiliki oleh orang lain. 


2. Mengapa dunia hiburan sangat berpengaruh? 


Sadar atau tidak, kehidupan kita kebanyakan mengikuti gaya hidup dari selebriti. Jika selebriti A pakai dress  keluaran terbaru, kita jadi buru-buru ingin membelinya agar bisa samaan dengan selebriti A tersebut. Dunia hiburan bikin kita kecanduan, sampai ada yang namanya kepanjangan dari BPJS (Budget pas-pasan Jiwa Sosialita). 

Dunia hiburan bikin kita lupa diri, bangun tidur bukan lagi langsung doa pagi, tapi justru sibuk nge-stalk akun artis. Kita siap melakukan segala cara agar bisa bertemu dengan artis A. Kalau udah begini, bukankah namanya sudah menjadikan Tuhan nomor 2? 


3. Bagaimana kita harus bersikap terhadap dunia hiburan seperti ini? 

Baca juga: Titiek Puspa: Anak Kecil Diperkosa Hiburan Dewasa

Tanpa sadar, dunia hiburan menjadi bagian dari kita. Untuk itu, kita perlu menjadi bijak dalam memilih informasi yang diterima. Bagaimana kita menghabiskan waktu kita sebenarnya menjadikan kita seperti sekarang ini. Jika dunia hiburan tidak memberikan dampak positif dalam hidup kita, maka kita perlu berhati-hati pada berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk dunia hiburan ini. 

Sebagai seorang anak Tuhan, pertanyaan diatas menjadi tugas tersendiri untuk saya, bagaimana mengedepankan Tuhan diatas segalanya. Tanpa sadar, kecintaan saya terhadap Harry Potter ini mendekati dengan penyembahan berhala, tertulis pada keluaran 20:4 “jangan kamu membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.” Menyembah berhala tidak melulu harus menyembah patung, memuja manusia secara berlebihan juga dapat diartikan sebagai menyembah berhala. Bukankah sebagai muridnya, kita harus mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya? 


Sumber : Dari berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami