Silence,
adalah film yang indah karya dari Martin Scorsese. Film yang sangat sulit dilupakan dan bicara tentang iman. Kamu bisa mendapatkannya di Blu-Ray dan DVD.
Memang,
ini bukan film yang menyenangkan untuk ditonton. Nggak seperti film Kristen
lainnya yang kita kenal, Silence tidak tertarik memberikan dorongan kepada pendengarnya dan menginspirasi untuk memperkuat imannya.
Namun
justru film ini akan memunculkan sebuah pertanyaan yang paling sulit dan menuntut kita untuk menjawabnya.
Silence
bukanlah film yang penuh dengan inspirasi dan nyanyian ataupun mengandung sebuah
janji setelah menontonnya. Film ini justru akan melatih
iman kamu dan jatungmu akan berdetak serta menangis , sehingga setelah menonton
film ini, kamu akan membangun harapan akan apa yang tersisa dalam hidupmu hari ini.
Baiklah, izinkan aku memberikan sebuah pembelajaran yang sulit dari apa yang saya dapatkan dari film Silence :
1. Penderitaan bukanlah hal yang indah
Film ini berlatar pada abad ke-17, Rodrigues
dan Garrpe pergi ke Jepang untuk mencari
mentor mereka, Pastor Ferreira yang kabarnya murtad alias menyangkal imannya akan Yesus. Tidak
terpikirkan sama sekali, ternyata Jepang sangat memusuhi agama Kristen dan bahkan menganggap bahwa Kristen cukup mengancam jiwa mereka.
Saat Rodrigues dan Garrpe tiba disana,
mereka mendapati bahwa gereja sangat dianiaya. Oleh sebab itu, beberapa jemaat yang masih selamat membawa mereka ke ruang bawah tanah sebagai tempat
persembunyian mereka. Disana mereka beribadah bertahun-tahun dan bersembunyi untuk berdoa kepada Tuhan.
Tapi nggak lama kemudian pihak
berwenang Jepang datang dan menemukan tempat persembunyian mereka. Mereka di cobai
dan 3 orang diantaranya disuruh untuk menghina salib Yesus dan mengejek Perawan Maria.
Namun mereka menolak melakukannya dan
tetap bertahan. Oleh karena itu, meeka dijatuhi hukuman mati yang mengerikan.
Mereka bertiga diikat dengan salib dan ditempatkan di daerah berbatu yang saat
air laut pasang, kepala mereka akan tepat berada diatas air, dan ombak kencang akan terus menghantam tubuh mereka hingga mati begitu saja.
Saya tidak bisa membayangkan bagaimana jikalau kita berada di posisi itu.
Namun satu hal yang harus kita ketahui bahwa mengikut Yesus berarti bersiap untuk menderita dan bagaimana pun kita tetap harus menghormati para martir iman kita yang menderita dan mati demi mempertahankan Yesus.
2. Jangan izinkan iman membuatmu jadi sombong hingga menjebakmu
Dalam film Silence, Rodrigues adalah
orang yang paling berani melawan ancaman Jepang. Jika perlu, dia rela seperti Yesus yang mau menderita serta mati karena imannya.
Dia sangat bangga dengan imannya,
sehingga dia menganggap rendah Kichijro yang memiliki iman yang lemah dan penakut.
Oleh karena cara pandang Rodrigues, Kichijro
pun menyesali bahwa seharusnya dia dilahirkan sama seperti Rodrigues supaya dia menjadi Kristen yang baik seumur hidup tanpa masalah.
Singkat cerita, Kichijro kesal dan
jengkel kepada Rodrigues dan dia menghianati Rodrigues. Oleh karena perbuatan
Kichijro, Rodrigues pun ditangkap oleh
tentara Jepang. Dia menyadari bahwa ini adalah perbuatan Kichijro. Dan dia tetap rela mati martir dan disalib.
Namun sayangnya, Rodrigues nggak mati
martir seperti yang lainnya. Dia justru dimasukkan ke penjara dan dipaksa untuk menyangkal imannya. Sungguh disiksa pelan-pelan.
Sebagai orang Kristen, kita tentu
sering membayangkan bahwa kita akan seperti Rodrigues yang mencintai imannya dan kita bilang bahwa kita akan melakukan apapun untuk mempertahankan itu.
Tapi saya secara pribadi bertanya dalam diri saya, apa
yang akan terjadi jika saya dihadapkan pada penganiayaan yang nyata seperti itu?
Seberapa kuatkah saya? Seberapa kuatkah kamu?
Nah, kira-kira demikianlah pelajaran yang kamu
bisa renungkan. Bagaimana? Sepertinya film ini cukup menarik ya, saya
menyarankan untuk teman-teman bisa menontonnya segera setelah membaca ini.