Suyanto, Lebih Pilih Main Judi dan Mabuk Daripada Bahagiakan Istri dan Anak Sendiri
Sumber: Solusi TV

Family / 6 November 2017

Kalangan Sendiri

Suyanto, Lebih Pilih Main Judi dan Mabuk Daripada Bahagiakan Istri dan Anak Sendiri

Budhi Marpaung Official Writer
7602
Ini adalah kisah nyata saya, Suyanto. Sejak menikah dan belum memiliki anak, saya kerjaannya sudah mabuk-mabukan dan bermain judi. Setiap hari saya di luar rumah dan melakukan kedua hal itu bersama dengan teman-teman saya.

Kelahiran buah hati di keluarga kami tidak membuat saya sadar. Tingkah saya justru semakin menjadi-jadi karena sejujurnya saya kecewa mendapatkan seorang anak perempuan, bukannya laki-laki.

Melihat kegiatan saya yang tiap hari minum minuman keras dan bermain judi, istri kerap protes. Tidak jarang akhirnya kami jadi perang mulut.

Berawal dari protes sang ibu terhadap saya yang terus mabuk dan judi dan ancaman untuk tidak lagi menyuplai kebutuhan bagi keluarga saya, akhirnya saya mengambil keputusan untuk mencari modal sendiri dan pergi ke Jakarta.

Sesampainya di Ibukota, saya mencari pekerjaan dan dapat yakni menjadi supir angkot. Walau sudah memperoleh pendapatan sendiri, hasilnya justru saya habiskan untuk bersenang-senang.


Tiga bulan saya melakukan itu dan tidak mengirimkan uang ke istri dan anak saya. Ternyata, hal tersebut mendorong istri saya menyusul saya ke Jakarta tanpa sepengetahuan saya.

Begitu sampai di Ibukota, istri saya melihat saya sedang mabuk dan berjudi. Kami berdebat agak lama setelah itu. Dengan sejumlah argumen yang disampaikan sang istri, saya pun menyetujui untuk pulang ke Solo.

Di Solo, semangat saya tumbuh kembali. Bukan apa-apa, saya dan istri mendapatkan suntikan semangat berupa modal usaha dari orangtua. Kami pun berjualan wedang jahe.

Meski kondisi keuangan membaik, saya tetap bermain judi dan mabuk-mabukan. Saya justru menggunakan sebagian uang hasil usaha itu untuk saya gunakan berjudi dan beli minuman keras. Istri saya pernah melarang, bukannya nurut, saya justru marah besar. Karena pengaruh minuman keras juga, saya mengatakan hal yang kasar kepada istri saya. Ia dan anak pun memilih pergi dari rumah dan kembali ke rumah orangtuanya.

Baca juga: Rindu Cetak Anak yang Membuat Sejarah? Bagikan Mereka 5 Ayat Alkitab Ini!

Melihat hal itu, saya tidak sedih. Saya justru tidak peduli dengan apa yang dilakukan oleh istri saya. Di tengah kesendirian, saya semakin suka mabuk-mabukan dan berjudi.

Setelah beberapa saat meninggalkan rumah, istri dan anak pun kembali ke rumah kami. Di hadapan saya, ia menyatakan niatnya untuk memulai usaha bersama lagi yakni menjual wedang jahe. Saya sempat tidak setuju dengan itu, tetapi karena semangat yang ditunjukkan oleh istri saya, saya pun kembali semangat mengerjakannya.

Suatu kali, ketika kami sedang berjualan. Ada seorang kenalan kami yang datang ke tempat jualan kami. Di situ, ia mengajak kami untuk hadir di acara ibadah keluarga di rumahnya. Kami pun menerima tawarannya.

Di acara ibadah keluarga itu, ternyata yang membagikan renungannya, mengangkat mengenai seekor semut yang bekerja di waktu panas dan berhenti mencari makan di waktu hujan yang diambil dari Amsal 6:6. Ketika firman itu dibagikan, hati saya tersentuh. Semut saja bisa mengumpulkan makanan dengan persiapan yang baik, mengapa manusia kalah sama semut? Hati saya pun terjamah.


Mulai hari itu, saya bertobat dan memutuskan untuk bekerja dan mengumpulkan hasil untuk istri dan anak saya.

Meski sangat sulit untuk meninggalkan kebiasaan mabuk dan judi, tetapi saya berkomitmen untuk melakukannya. Saya berdoa memohon pertolongan Tuhan agar saya bisa menghentikan semua kebiasaan buruk saya. Sambil mengikis kebiasaan buruk, saya memutuskan untuk fokus membantu istri mencarikan nafkah buat istri dan anak saya.

Setelah saya bertobat, suasana rumah tangga kami berubah 180 derajat. Yang dulunya bagaikan neraka, sejak hari itu telah berganti menjadi seperti di surga.

Yanto yang dulu memang sangat hancur, tetapi sekarang saya ada di dalam Tuhan Yesus. Mabuk dan judi sudah saya tinggalkan. Kini, saya dan keluarga memilih hidup di dalam Tuhan.

Sumber : Suyanto
Halaman :
1

Ikuti Kami