Sebanyak 8
orang tewas dan lebih dari 12 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan truk di
dekat monumen peringatan World Trade Center, New York pada Selasa (31/10). Sementara pemerintah setempat menyampaikan bahwa serangan tersebut adalah tindakan terorisme.
Sementara saksi mata mengatakan bahwa mereka mendengar pelaku penyerangan truk tersebut meneriakkan ‘Allahu Akbar’ atau (Allah Maha Besar).
Sebagaimana
disampaikan pihak kepolisian, bahwa tragedi penyerangan itu dilakukan seorang pria
yang mengemudikan truk dengan logo toko perlengkapan dan perkakas Home Depot di
pintunya. Lalu pelaku mengemudikan truknya dengan kecepatan penuh kea rah jalur
sepeda di Houston Street pada pukul 15.05 waktu setempat dan menabraki para pejalan di sana.
Baca Juga : Pemimpin Kristen Dunia Ucapkan Duka Atas Serangan Las Vegas, Mazmur 34 Jadi Doa dari Trump
Kemudian truk
tersebut bertabrakan dengan sebuah bus sekolah di Chambers Street dan melukai masing-masing dua orang dewasa dan anak-anak.
Pelaku kemudian
keluar dari truk dengan dua pistol di tangannya. Untuk mencegah tindakan pelaku,
petugas kepolisian pun menembak pria tersebut dibagian perut dan melumpuhkannya di tempat kejadian.
Pelaku diidentifikasi
bernama Sayfullo Sipov berusia 29 tahun. Dia berasal dari Uzbekistan dan dinyatakan
sebagai pendatang di Amerika Serikat sejak tahun 2010. Dia juga ditemukan mempunyai SIM daerah Florida dan berdomisili di New Jersey.
Wali Kota
New York Bill DeBlasio pun menyampaikan bahwa itu adalah tragedi mengerikan yang
terjadi di West Side. Dia pun menghimbau supaya semua warga kota New York senantiasa waspada dan tetap berdoa.
“Tindakan ini
ditujukan untuk mematahkan semangat kita. Orang-orang di New York kuat, tangguh
dan kita tidak akan pernah terintimidasi dengan tindakan itu. Kuatlah semua keluarga
korban dengan hati dan doa kita. Mereka membutuhkan doa-doa kita,” ucap DeBlasio, seperti dikutip Cbn.com.
Tragedi ini
pun mendapat banyak ucapan duka, mulai dari Gubernur New York Andrew Cuomo, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan istri Melany Trump.
“Pikiran dan doa kami bersama dengan korban serangan teroris hari ini di kota New York dan keluarga mereka. Pihak administrasi saya akan memberikan dukungan penuh kepada Kepolisian Kota New York, termasuk melalui penyelidikan bersama Biro Investigasi Federal,” kata Trump.
Sementara Melany
Trump menyampaikan keprihatinannya melalui Twitternya. “Hatiku hancur atas #NYC
hari ini. Pikiran dan doa kami bersama di sana sepanjang kami memantau situasi,” tulisnya.
Penginjil asal AS, Franklin Graham juga menyampaikan perasaannya atas tragedi itu. “Doakan orang-orang yang terluka dan 8 keluarga yang secara tragis telah kehilangan orang-orang yang mereka kasihi dalam aksi teror ini,” tulisnya di Twitter.
Baca Juga :
Sementara kelompok
terorisme ISIS memuji serangan tersebut. Mereka juga menyampaikan lelucon soal jumlah
korban yang jatuh dalam aksi teror ini.
Duh, aksi terorisme
terus saja meningkat di Amerika dan Eropa belakangan ini. Jangan pernah anggap hal
ini sesuatu yang sepele. Untuk itu, mari ikut mendukung semua negara di
berbagai belahan dunia lewat doa supaya strategi, rencana dan sistem yang disusun kelompok teroris dimanapun itu dibatalkan oleh Tuhan.