Waspadalah Kalau Kamu Mulai Bersikap Begini, Bisa Jadi Kamu Sedang Sombong Rohani
Sumber: BLUNTmoms

Kata Alkitab / 30 October 2017

Kalangan Sendiri

Waspadalah Kalau Kamu Mulai Bersikap Begini, Bisa Jadi Kamu Sedang Sombong Rohani

Lori Official Writer
9658

Seorang pemimpin gerejaku pernah melontarkan pernyataan seperti ini: “Bibit kesombongan itu selalu ada di dalam diri setiap orang, bahkan orang-orang percaya sekalipun seperti kita. Waspadalah dengan sikap yang satu ini, jangan-jangan kita sudah mulai sombong dengan pelayanan yang kita lakukan.”

Pernyataan ini mengingatkanku soal bahaya kesombongan. Karena pada dasarnya, Tuhan sendiri nggak suka sama orang sombong.

“Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.” (Amsal 8: 13)

Tuhan benci dengan kesombongan karena sikap ini hanya akan menjadi penghalang seseorang mendapatkan pertolongan dari Tuhan. Di mata Tuhan, kesombongan adalah akar dari segala dosa. Ini adalah dosa yang paling serius dan paling seringkali dilakukan dengan cara yang sangat halus.

Kesombongan menyebabkan seseorang menjadi tidak taat, memberontak, serta memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Lucifer sendiri mengalaminya, sampai-sampai dia dijatuhkan dari surga karena kesombongannya.

“Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.” (1 Yohanes 2: 16)

Ada beberapa bentuk kesombongan diantaranya:

1. Sombong ilmu pengetahuan

Ada banyak orang yang menganggap dirinya lebih pandai dan berpengetahuan daripada orang lain. Bahkan dengan pengetahuan dia berpikir bisa mendikte dan memahami cara kerja Tuhan. Orang-orang Kristen pun mengadopsi kesombongan ini.

“Tentang daging persembahan berhala kita tahu: "kita semua mempunyai pengetahuan." Pengetahuan yang demikian membuat orang menjadi sombong, tetapi kasih membangun.” (1 Korintus 8: 1)

2. Sombong karena kecantikan, kecerdasan dan bakat

Ada banyak orang Kristen secara halus menyombongkan penampilan fisiknya dengan memakai Tuhan sebagai bahasa halusnya. “Aku cantik karena Tuhan yang terpancar dari dalam diriku.” Atau “Ya, aku bisa punya talenta ini dan itu dan aku bersyukur sih punya semua ini. Tuhan itu memang baik.”

Sementara firman Tuhan berkata, “"Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."” (Yakobus 4: 6b).

3. Sombong karena kekayaan dan kesuksesan

Tuhan senang kalau umat-Nya hidup dalam kesejahteraan secara finansial. Dia sama sekali nggak menghendaki umatNya hidup menderita karena kemiskinan. Tapi, kepada orang-orang yang dianugerahkan kekayaan Tuhan sama sekali memerintahkan supaya mereka berbelas kasihan dan tidak membangga-banggakan kekayaannya.

“Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.” (1 Timotius 6: 17)

4. Sombong atas karunia spiritual yang dimiliki

Ada orang yang memang secara khusus menerima karunia dari Tuhan, entah itu karunia menyembuhkan, bernubuat dan sebagainya. Tapi ada banyak diantaranya yang justru malah menyombongkan karunia itu untuk membanggakan dirinya bukan Tuhan.

5. Sombong karena tidak berpengetahuan

“Seperti Katak dalam terpurung”. Demikian perumpamaan yang tepat untuk menggambarkan kesombongan jenis ini. Dia merasa sudah tahu banyak hal, padahal ada banyak orang yang lebih tahu darinya. Biasanya hal ini rentan dialami oleh orang-orang Kristen yang baru bertobat.

“Janganlah ia seorang yang baru bertobat, agar jangan ia menjadi sombong dan kena hukuman Iblis.” (1 Timotius 3: 6)

Akibat dari kesombongan, seseorang bisa mengalami hal-hal ini:

  • Merasa sudah tahu sehingga abai dengan isi firman Tuhan dan doa. Orang-orang sombong biasanya akan merasa dirinya sudah tahu, jadi dia tak lagi bergantung sepenuhnya kepada firman Tuhan. Bahkan doa sudah tak lagi jadi bagian penting untuk dilakukan.
  • Berat hati untuk mengakui kesalahan. Orang yang sombong cenderung tinggi hati. Hal inilah yang membuat mereka selalu menyalahkan orang lain dan menolak mengakui kesalahannya.
  • Tidak patuh kepada otoritas. Orang yang sombong berpikir kalau mereka punya kebebasan untuk melakukan segala sesuatu dengan cara mereka sendiri. Itu sebabnya mereka lebih memilih untuk tidak patuh kepada otoritas.
  • Sok tahu segala sesuatu. Dalam 1 Korintus 8: 2 dikatakan, “Jika ada seorang menyangka, bahwa ia mempunyai sesuatu "pengetahuan", maka ia belum juga mencapai pengetahuan, sebagaimana yang harus dicapainya.” Firman ini jelas-jelas menegaskan bahwa sombong ilmu pengetahuan itu cukup berbahaya.
  • Suka mengkritik orang lain. Siapapun yang suka mengkritik orang lain adalah tanda-tanda kalau ada bibit kesombongan di dalam dirinya. Kritik ini muncul karena merasa dirinya lebih benar dan unggul dari orang lain.
  • Fokus pada diri sendiri. Sikap percaya diri jauh berbeda dengan kesombongan. Percaya diri bicara tentang bagaimana caramu bertindak dan bersikap, sementara kesombongan adalah menganggap diri lebih unggul dari yang lain. Padahal kebenarannya, semua orang punya keunggulan masing-masing.

Kesombongan bisa disimpulkan sebagai bentuk sikap hanya fokus pada diri sendiri. Daud menggambarkan kesombongan ini dalam Mazmur 10: 4, “Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.”

Karena itu kita harus memastikan tak ada tempat bagi kesombongan di dalam hati dan pikiran kita. Kesombongan itu harus pergi supaya Tuhan bisa memerintah sebagai Tuhan di dalam hati kita (baca Yesaya 2: 17a; Daniel 4: 37).

Baca Juga : Sombong Rohani? Waspadai 5 Tanda-Tanda Ini

Paulus bahkan bermegah dalam kelemahannya karena dia tahu bahwa dia bukan siapa-siapa tanpa Tuhan. Itulah sebabnya Dia menulis dalam 2 Korintus 12: 10, “Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.”

Ayat ini menggambarkan bagaimana Paulus menyadari betul bahwa dengan membangga-banggakan diri tidak akan membuatnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, dia dengan senang hati mengungkapkan kekurangannya karena dengan kejujuran itulah Tuhan menunjukkan kuasaNya dan memberkati setiap pelayanan Paulus .

Sumber : Berbagai Sumber/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami