Mengalami mimpi yang seram
dan mengerikan, aku terbangun dari tidurku. Seperti mata merah memandangiku dan
mengintai orang-orang disekitarku membuatku sedih. Aku pun saat teduh dan berdoa.
Saat aku melakukan itu, Tuhan
mengingatkan aku dengan seorang sahabat wanitaku, yang terkenal baik dan sangat
giat melayani. Beberapa gereja didatanginya dan dia dipanggil untuk worship leader ke beberapa kota. Hanya
seminggu yang lalu, dia memutuskan untuk dinikahi seorang pria yang belum percaya Yesus.
Sungguh membuat hatiku hancur!
Aku bertanya dan meraung
kepada Tuhan “Kok Tuhan izinkan dia lepas dan Tuhan sama sekali nggak tangkap dia? Kasihan dan apakah Tuhan nggak mencintainya?”
Seperti pilunya hati Tuhan,
DIA menangis seakan aku merasakanNya. Dia seperti sedang berkata tepat
didepanku, demikian “AnakKu, Aku sudah berusaha menahannya. Tetapi dialah yang memutuskan itu.”
Ya, Tuhan memberikan kita
kehendak bebas untuk memilih. Memang Alkitab tidak menjelaskan secara rinci
dalam hal ini, namun kita bisa melihat kisah Yudas yang memutuskan untuk menjual Yesus. (Matius 16:14).
Pertanyaannya: kenapa
Allah nggak melarang dan memukul Yudas waktu itu? Bukannya Allah adalah Besar dan berkuasa juga sangat mengasihi Yesus?
Mengapa akhirnya Allah
membiarkan Yudas mati bunuh diri? Bukankah Yudas murid pilihan Yesus, dan dimana belas kasihan Allah atas Yudas?
Yap, memang Alkitab nggak
begitu rinci menjelaskan hati Tuhan. Tetapi atas pengenalan saya terhadap
Allah, saya percaya bahwa Dia nggak menghendaki ini. Namun ini adalah keputusan dan pilihan Yudas.
Begini, coba pikirkan apakah
Allah yang memutuskan makanan apa yang akan kamu nikmati siang ini? Tidak bukan? Semua adalah pilihanmu, mau makan yang sehat atau nggak.
Hanya tetap ingat bahwa
Allah menciptakan kita untuk setiap perbuatan baik, jika kita melenceng itu bukan kehendak Allah tetapi keputusan kita yang salah.
Efesus 2:10: “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam
Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.”
Saat Allah bicara mengenai
hatiNya atas perempuan (sahabatku itu), aku mulai mengerti dan dibawa oleh Roh kudus untuk mengingat mimpiku.
Yap, mata merah itu bicara
mengenai mata-mata Iblis yang sedang mengintai. Semua orang sedang diintai di akhir zaman ini. (1 Petrus 5:8)
Bukan orang yang jahat
yang diintainya tetapi justru orang yang berjuang mengenal Allah. Iblis nggak
mau disaingi, sehingga dia mengintai mencari celah dan ketika dia menemukannya, dia menyerang dan kita hancur.
Teman-teman, mari kita
berhenti bermain-main! Sudah saatnya kita berdiri teguh dan memperkuat dasar
iman kita dengan hadiratNya. Berdoalah dan tetap undang Roh Kudus dalam seluruh
aspek kehidupan supaya kita nggak salah memutuskan segala sesuatu dan saat
iblis mencoba menyerang dan menipu kita, kita tetap kuat dan mampu bertahan
sampai akhirnya.
Ingat! Bahwa yang tahan
ujilah yang akan mendapatkan mahkota kehidupan yang kekal (Yakobus 1:12)