Kenapa Aku Selalu Salah?

Our Impact / 23 October 2017

Kalangan Sendiri

Kenapa Aku Selalu Salah?

Lusiana Official Writer
23651

"Hai kakak Generasi Zeru, aku mau curhat kak. Aku itu merasa apa yang aku lakukan selalu salah di mata mama. Sepertinya ya kak, apa yang sudah aku lakukan itu benar, tapi tetap saja salah bagi mama. Bagaimana ya kak agar aku tidak merasa mama posesif banget sama aku kak?” Via, 0822830xxxxx.

Seperti itulah isi pesan Via kepada Generasi Zeru melalui Whatsapp. Pesan yang disampaikan Via ini sebenarnya merupakan satu dari ribuan keluhan anak muda yang sering sekali disampaikan kepada tim konselor Generasi Zeru. Ketika ditanyakan oleh konselor perihal penyebabnya, seperti inilah percakapan Via dengan konselor Generasi Zeru.

“Misalnya seperti ini kak, aku di rumah selalu disalahkan. Ketika aku sedang bermain handphone di waktu kosong, tiba-tiba mama ngomel dan berkata kalau aku selalu bermain handphone tanpa kenal waktu. Padahal waktu belajar sudah aku atur rapi tapi buat mama selalu salah, sebab mama tidak pernah lihat ketika aku belajar. Aku juga sempat berontak, karena terlalu diperlakukan seperti itu. Aku kabur dari rumah, tapi mama sepertinya tidak peduli dan tidak mencari aku. Aku bosan dan tidak bisa sabar kak. Biasanya aku selalu berontak dan aku tahu itu salah tapi kalau mama terlalu mengekang mana mungkin aku bisa sabar. Selain itu, mama selalu marah kalau aku pulang telat seharusnya kan mama bisa maklum ya kak sebab aku capek tapi aku malah dimarahi.” Via, 0822830xxxxx.

“Ketika kamu bermain handphone, apakah pekerjaan rumah sudah selesai atau seperti apa? Oh ya, kamu sudah berapa kali terlambat pulang ke rumah?” Konselor Generasi Zeru.

“Kalau pekerjaan rumah sudah ada si mbok kak. Mbok sering bantu merapikan rumah, tapi mama bilang Via harus bisa ini dan itu karena Via perempuan. Setahu aku semua yang diucapkan mama sudah aku kerjakan semua, cuma ya itu selalu salah. Dahulu sih aku berkali-kali terlambat kak, sekarang sudah tidak lagi. Tapi ya kak, kalau aku terlambat pulang sebentar saja kak sensi mama itu loh buat tambah kesal.” Via, 0822830xxxxx.

“Kakak setuju kalau perempuan memang harus bisa ini dan itu, artinya harus bisa mandiri. Sebab tidak selamanya kamu mengandalkan mbok dirumah. Nantinya kalau kamu sudah memiliki keluarga sendiri, keluarga kamu tidak akan diurus sama mbok kan? Oh ya, mungkin mama sedikit kecewa karena kamu melanggar perjanjian untuk tidak pulang terlambat.” Konselor Generasi Zeru.

“Iya kak, jadi aku harus bagaimana ya? Kalau sama mama sebenarnya terlihat akur kak, hanya cuek saja. Mama sibuk dan aku juga tidak mau tahu urusan mama. Aku sering di rumah dan jarang mengobrol kalau mama sedang ada di rumah. Makin hari aku kangen juga ingin dipeluk mama, aku ingin minta maaf kak” Via, 0822830xxxxx.

“Coba perbaiki hubungan sama mama. Minta maaf dengan tulus dan jangan mengulangi kesalahan yang sama. Kesempatan sama mama gak akan datang dua kali loh. Kalau kamu sudah kuliah, yang memungkinkan kamu akan jauh dari mama, pasti kamu akan kangen dan nasihat-nasihat mama akan kamu ingat selalu. Kalau kamu sudah berumah tangga nantinya, mama juga tidak bisa ikut campur di dalamnya. Dimengerti saja, seorang ibu memang agak cerewet tapi cerewetnya itu yang membuat kamu akan kangen.” Konselor Generasi Zeru.

“Iya kak, terima kasih untuk sarannya. Aku lega kak, walaupun mamaku galak tapi aku sudah harus bisa memahami kalau semua itu memang untuk kebaikanku. Aku akan berubah menjadi lebih baik dan menurut kepada mama. Sebentar lagi aku lulus sekolah dan ketika kuliah pasti kangen sama semuanya. Terima kasih ya kak.” Via, 0822830xxxxx.

Jika Via bisa menemukan solusi atas permasalahannya dan bersedia untuk hidup menjadi lebih baik lagi, maka anak muda lainnya pun bisa. Mari bantu anak-anak muda seperti Via untuk menjadi generasi yang sesuai dengan kebenaran Tuhan. Bantu mereka sebagai Mitra CBN! Daftarkan diri Anda melalui formulir di bawah artikel ini atau SMS ke 081.5965.5960 ketik JC # Nama Lengkap # Email. Mari bantu mereka meraih mimpi!

Halaman :
1

Ikuti Kami