Biar Kelak Dewasa Jadi Orang yang Tepati Janji, Ajarkan Anak Cara Alkitabiah ini!

Parenting / 16 October 2017

Kalangan Sendiri

Biar Kelak Dewasa Jadi Orang yang Tepati Janji, Ajarkan Anak Cara Alkitabiah ini!

Budhi Marpaung Official Writer
4402

Tidak ada satupun manusia di dunia ini yang tiba-tiba langsung dewasa dan memiliki tabiat tertentu. Semua pasti harus melewati siklus kehidupan satu per satu tanpa terkecuali. Dimulai dari bayi dan berakhir di usia lanjut (atau usia yang tergolong orang dewasa).

Rumah adalah tempat pertama manusia untuk belajar segala hal. Seperti apapun tempatnya, unit terkecil di masyarakat ini memiliki peranan yang sangat vital di dalam kehidupan seseorang. Oleh karena itu, betapa besar tanggungjawab dari orangtua (ayah-ibu) untuk mendidik dan membesarkan buah hati.

Salah satu didikan penting yang wajib diajarkan kepada anak adalah tentang bagaimana menepati janji. Kita tidak bisa menganggap ini sesuatu yang sepele. Bahkan untuk zaman sekarang, menepati janji adalah sesuatu hal yang sangat penting. Tuhan pun memandang sama. Buktinya? Kita bisa temukan di dalam Alkitab.

Baca Juga: Ternyata Inilah Ayat Alkitab yang Ingin Selalu Diingat Penginjil Senior Billy Graham

Ada banyak ayat di Alkitab yang menunjukkan betapa Tuhan begitu fokus terhadap janji. Biarlah kita bisa belajar dari sini dan menerapkannya kepada anak kita.

1. Ajarkan bahwa jangan pernah suka mengumbar janji. Sesungguhnya, janji adalah utang!

Janji adalah utang. Jadi, jika seseorang seringkali berjanji dan tidak ditepati maka itu sama saja dirinya sudah menumpuk utang.

Yesus sendiri mengajarkan untuk menyampaikan kepastian. Bila memang menyanggupinya, katakan sanggup; tetapi jika tidak, katakanlah sejujurnya.  

“Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.” (Matius 5:37)    

2. Sampaikan bahwa janji itu harus selalu ditepati!


Karena janji adalah sebuah utang dan utang haruslah dibayar maka mau tidak mau, suka atau tidak, janji wajib ditepati. Ada banyak alasan atau kondisi yang ada untuk menggagalkannya, tetapi semua itu bisa diatasi apabila kita mau menaruhkan kepada pikiran kita bahwa janji adalah sesuatu yang tidak bisa tidak untuk ditepati. Anak perlu mengerti akan hal ini.

Kita perlu terus menanamkan ke dalam pikirannya bahwa setiap janji kepada siapapun haruslah dilaksanakan. Dengan berbuat itu juga maka ia sedang menunjukkan dirinya sebagai anak Tuhan.

“Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah.” (Mazmur 89:34)

3. Jadilah pelaku; bukan hanya penasihat!

Kata-kata di dalam mengajar kepada anak itu penting, tetapi akan jadi jauh lebih berdampak apabila kita melakukannya. Ingat, seorang anak adalah peniru. Ia akan mengikuti apa yang dilakukan oleh orang-orang terdekatnya termasuk orangtua.

Bila orangtua berintegritas maka kemungkinan besar sang anak akan turut berintegritas.

“Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.” (Yakobus 1:22)

Dunia hari-hari ini sangat menantikan anak-anak Tuhan yang hidupnya benar dan dapat dipercaya. Mereka sedang menunggu ada orang-orang percaya yang memberikan warna berbeda. Apakah kita mau kita dan seisi keluarga kita menjadi jawaban atas apa yang sedang dicari oleh dunia ini? Semoga kita semua menjawab seperti yang Tuhan kehendaki. 

Sumber : Jawaban.Com
Halaman :
1

Ikuti Kami