Perbedaan keyakinan iman pada satu titik pasti menimbulkan polemik di sebuah keluarga. Entah itu berkaitan dengan pola asuh anak atau pendekatan ketika mengatasi sebuah persoalan yang sedang dihadapi di rumah tangga. Namun, apapun yang menjadi masalahnya, sebagai orang Kristen tidak boleh untuk menceraikan pasangan kita yang tidak seiman.
Baca juga: Lagi Putus Cinta? Baca 5 Ayat Alkitab Ini Biar Gak Kelamaan Galaunya!
Kita bisa membaca ayat-ayat Alkitab yang membahas tentang hal ini. Beberapa diantaranya akan diungkapkan sekarang. Inilah
tiga (3) alasan alkitabiah mengapa kamu dilarang menceraikan pasangan yang belum mengenal Yesus.
1. Karena Allah Tidak Suka dengan Perceraian
Mungkin kamu mengatakan ini adalah alasan klasik, tetapi kebenarannya memang Allah tidak suka dengan perceraian.
Kata mereka
kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk
memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?" Kata
Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. (Matius 19:7-8)
Rencana
Allah untuk setiap pernikahan adalah sama di sepanjang masa yakni bersatu
hingga maut memisahkan. Apakah ini berlaku hanya untuk pasangan yang sesama pengikut Kristus? Tidak!
Sekali kamu mengucapkan ikrar pernikahan maka sejak saat itu juga dia adalah pasangan kamu hingga maut memisahkan, begitu pun sebaliknya. Seperti rumah tangga yang di dalamnya adalah pasangan pengikut Kristus, rumah tanggamu juga termasuk rencananya Tuhan.
2. Pasanganmu Bisa Dimenangkan dan Menjadi Orang Percaya
Keadaan pernikahanmu yang tidak seiman memang bukan sebuah yang ideal (yang
seperti Allah mau). Namun, itu tidak lantas membuat Allah jadi cuek. Ingat
bahwa pernikahan yang Allah rancangkan adalah pernikahan sesama orang beriman (orang percaya) dan ini tidak berubah.
Roh Kudus mengilhami Petrus untuk menuliskan ayat di bawah ini. Saya yakin itu bukanlah tanpa maksud. Keadaan rumah
tangga yang tidak sepadan bukanlah keadaan selamanya. Ini bisa berubah dan
dapat berubah jika kita sebagai pengikut Kristus mengambil bagian seperti yang seharusnya.
Begitu juga kalian, istri-istri, harus
tunduk kepada suami supaya kalau di antara mereka ada yang tidak percaya kepada
berita dari Allah, kelakuanmu dapat membuat mereka menjadi percaya. Dan tidak perlu kalian mengatakan apa-apa kepada mereka, 1 Petrus 3:1, BIS 1985)
3 Menjadi Teladan bagi Dunia ini
Menikah dengan orang tidak seiman memang bagi beberapa orang merupakan sebuah
kekeliruan atau ketidakpantasan. Akan tetapi, itu adalah masa lalu. Kamu bisa mengubahnya.
Pemulihan di dalam rumah tangga pasti dapat terjadi selama kamu tetap di jalurnya Allah.
Di dalam pandangan Allah, orang-orang yang bertobat dan akhirnya mau hidup
di dalam kebenaran-Nya jauh lebih penting daripada melihat-lihat kesalahan yang pernah mereka buat.
Keteladanan yang
bisa kamu tampilkan di dalam hal ini adalah bahwa kamu mau bertobat dan tetap
memilih mempertahankan rumah tangga meski pasanganmu belum menjadi pengikut
Kristus serta ketika kamu hidup sebagaimana yang Allah kehendaki maka
pasanganmu yang tidak seiman itu pun akhirnya dapat dimenangkan. Keluargamu pun telah menjadi keluarga yang di dalam terang seutuhnya.
Aku berkata
kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa
yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan." (Lukas 15:7)
...tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, Filipi 3:13)
Sebab siapapun yang melakukan kehendak
Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku." (Matius 12:50)
Tetap hidup dalam pernikahan dengan pasangan yang tidak (atau lebih tepat belum) seiman adalah pilihan yang tepat. Tetaplah tinggal di dalam firman Allah maka Allah pasti menolong dan mengerjakan sesuatu yang indah di dalam rumah tanggamu.
Sumber : Jawaban.Com