Anak Keranjingan Main Sosial Media? Tiga Hal Ini Patut Orangtua Sampaikan ke Anak
Sumber: Thaivisa.com

Parenting / 12 October 2017

Kalangan Sendiri

Anak Keranjingan Main Sosial Media? Tiga Hal Ini Patut Orangtua Sampaikan ke Anak

Lori Official Writer
2972

Apakah anak sudah mulai menunjukkan tanda-tanda keranjingan sosial media? Mungkin sebagai orangtua yang siaga, kamu membatasinya bermainsosial media sehingga dia tak harus kecanduan sepanjang hari dengan hal itu.

Tapi sebagaimana banyak kasus yang terjadi di sosial media, misalkan saja seperti kasus putrid artis cantik Nafa Urbach, Mikhaela Lee Jowono yang jadi korban pelecehan seksual oleh sekelompok pedofilia di sosial media. Hal ini tentunya menambah kekhawatiran orangtua terkhusus kepada anak-anak perempuan mereka.

Sebagai generasi yang dilahirkan di jaman digital ini, orangtua tentu saja tak punya andil apapun untuk mencegah pertumbuhan teknologi yang semakin tak terbatas. Tapi, orangtua tetap bisa mengawasi dan mencegah dampak buruk teknologi ini terjadi terhadap anak-anak.

Salah satu cara paling mudah melindungi anak dari pengaruh buruk mainan baru bernama sosial media ini adalah dengan terus membangun komunikasi atau percakapan seputar fenomena yang terjadi di tengah era digital ini. Menjadi orangtua yang lebih banyak tahu soal dunia maya dan sosial media benar-benar penting guna membantu anak-anak memakai teknologi yang ada di tangan mereka dengan bijak.

Berikut tiga percakapan seputar sosial media yang harus dilakukan orangtua dan anak:

1. Ingatkan anak supaya tidak sembarangan menulis atau memposting sesuatu di sosial media

Bermain sosial media ibarat naik ke atas panggung dengan sebuah mikrofon. Jika anak sama sekali tidak punya ide untuk dituliskan maka sebaiknya jangan menulis atau memposting sesuatu di sana.

Banyak anak-anak remaja yang sengaja merusak diri mereka sendiri dengan mengirimkan hal-hal yang kurang baik dan tidak pantas di sosial medianya. Padahal jejak sosial media itu akan terekam sampai kapanpun. Sehingga ketika kelak mereka beranjak dewasa dan harus masuk keperguruan tinggi atau dunia kerja, banyak orang yang akan mudah menilainya dari setiap ucapan atau postingannya di sosial media. Kesalahan bisa dihindari apabila anak menimbang lebih dulu tentang apa yang akan dipostingnya: Apakah halt u adalah sesuatu yang positif dan bermanfaat bagi orang lain atau justru hanya akan menimbulkan dampak yang kurang baik?

2. Ingatkan anak untuk tidak menjadikan sosial media sebagai patokan untuk menilai siapa dirinya

Instagram adalah salah satu sosial media yang paling digandrungi saat ini. Rata-rata penggunanya pun berlomba mencari popularitas dari postingan-postingan gambar mereka, berlomba mengumpulkan like dan juga pengikut. Dan hal inilah yang dikhawatirkan bisa membuat anak kehilangan kendali dan mempengaruhi kepribadiannya secara tidak langsung. Ada banyak anak remaja yang dalam kasus berubah dalam seketika dan mulai mengubah dirinya menjadi sesuatu yang menarik perhatian di dunia maya. Akibatnya, anak pun kehilangan jati diri dan gambaran dirinya sebagai pribadi yang utuh.

Karena itulah penting sekali bagi orangtua untuk menjelaskan ke anak soal gambar diri dan juga identitas pribadi anak di mata Tuhan. Tanpa sosial media pun anak adalah pribadi yang berharga dan unik di mata Tuhan. Kepercayaan inilah yang tak boleh hilang dari pemikiran anak.

3. Ingatkan bahwa satu-satunya tujuan dari bermain sosial media adalah untuk membuat hidup lebih baik dan lebih kaya, bukan malah lebih menderita karena iri hati dan persaingan.

Bukan rahasia lagi bahwa sosial media bisa jadi wadah yang memicu rasa cemburu, insecure, tertolak, dan keinginan untuk membanding-bandingkan.  

Padahal, tujuan sosial media yang sebenarnya bukan untuk merusak hidup kita. Sebaliknya, sosial media harusnya jadi wadah untuk memperkaya hidup kita. Karena itu, supaya anak tak terjebak dengan semua rasa-rasa yang nggak sehat itu, penting bagi orangtua untuk menjelaskan anak perlu belajar mengendalikan emosi dan membatasi anak membuka sosial media.

Memberikan pemahaman soal baik dan buruknya sosial media kepada anak jauh lebih baik daripada mengawasi setiap aktivitas mereka sepanjang hari. Percayalah, saat pola pikir anak dibenahi maka mereka pastinya akan lebih berhati-hati dalam melakukan sesuatu hal. Karena itu, teruslah menanamkan nilai-nilai positif kepada anak supaya mereka pun bisa membagikan nilai-nilai positif pula kepada orang lain bahkan lewat sosial medianya.

Sumber : Cbn.com/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami