Krisis Keuangan Melandamu? Jangan Nangis Doang, 5 Langkah Cepat Ini Akan Membantumu

Finance / 6 October 2017

Kalangan Sendiri

Krisis Keuangan Melandamu? Jangan Nangis Doang, 5 Langkah Cepat Ini Akan Membantumu

Naomii Simbolon Official Writer
8258

Kita tentu nggak bisa meminta kapan masalah datang dalam kehidupan kita. Misalnya masalah keuangan dalam pengobatan anak yang datangnya pas hari dimana bisnis kamu sedang menaik, atau masalah orangtua yang butuh uang yang maunya terjadi di tanggal tepat dapat bonus besar, dan lain-lain.

Aku jadi ingat tentang Badai Harvey dan badai lainnya yang menggoncang Amerika Serikat beberapa waktu lalu. Tentu bisa kalian bayangkan bagaimana para korban kehilangan semuanya, rumah hancur, barang-barang hancur dan semuanya hampir saja nggak bersisa bahkan hal yang lebih menyakitkan adalah sanak saudara atau keluarga sakit ataupun cedera.

Bagiku ini benar-benar masa yang cukup sulit dan butuh kekuatan yang besar.

Aku nggak bisa membayangkan jika aku berada diposisi mereka saat itu, namun yang jelas dan kita harus ketahui bahwa bagaimana pun akan ada saatnya kita mengalami sebuah bencana dan krisis keuangan demikian.

Maka dari itu aku akan beritahu kamu 5 langkah yang bisa diikuti saat kita tengah kesulitan dalam keuangan :

1. Hubungilah keluarga, teman dan gereja kamu

Beritahulah mereka apa yang sedang kamu alami, kalau kamu sedang dalam bencana dan kehilangan nomor mereka, coba cari mereka dari media sosial (itu sangat membantu), kemudian beritahukan keadaan kamu serta cobalah jujur kebutuhan apa yang kamu sedang butuhkan. Nggak hanya itu, coba jugalah untuk mempelajari kebutuhan orang lain yang terpengaruh disekitarmu karena bencana yang sama sehingga kamu bisa melayani mereka saat kamu dilayani.

2. Hubungi  agen asuransi kamu

Jangan buru-buru langsung berhengutang. Coba kamu hubungi agen asuransi kamu.  Beritahukan perusahaan ansuransi tersebut untuk memperlajari lebih lanjut tentang cakupan kamu, apa yang kamu butuhkan dan apa yang tersedia untuk mereka lakukan. Jangan lupa untuk memberitahukan keadaan kamu dengan jelas, seperti memberi foto kerusakan yang kamu alami, atau foto orang yang sedang sakit.

3. Buat anggaran krisis

Jika kamu terkena dampak langsung dari bencana alam badai atau lainnya, atau sama sekali kamu nggak memiliki pertolongan lain, sekarang mungkin saatnya untuk mengikuti anggaran krisis untuk jangka pendek dan fokus kepada hal-hal yang terpenting.

Sering sekali orang-orang takut dan membuat keputusan yang buruk karena takut atau panik. Nah, baiknya berdoalah dan tetap tenang dan fokus pada kebutuhan pokok kamu.

Ingat Mazmur 24:1: "Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam didalamnya."

4. Bicaralah dengan atasan kamu

Saat kamu sudah nggak memiliki jalan ditengah krisis yang menimpa keluargamu atas sakit atau apapun, cobalah untuk menemui atasanmu dan bicaralah kepadanya. Biasanya atasan memiliki kebijakan sendiri dalam hal keuangan guna membantu karyawan yang terkena musibah dalam keuangan.

Biarkan dia mengetahui kebutuhan kamu dan mintalah atasan kamu untuk bekerja sama membantu kamu memberi pinjaman atau bantuan sampai keuangan kamu normal kembali.

5. Carilah penasihat bijak untuk keuangan kamu atau buatlah rencana

Begitu kamu memiliki informasi dari organisasi bantuan dan perusahaan ansuransi, kamu perlu membuat rencana untuk masa depan kamu.

Temui penasihat keuangan yang bijak untuk membantu kamu menyusun kembali keuangan tersebut. Kamu nggak perlu membayar mahal orang, cukup cari teman dekat atau pembina gerejamu yang kamu anggap bijak mengatur keuangan .

Demikian 5 langkah yang kamu bisa lakukan ditengah krisis yang melanda kamu.

Tidak perlu kuatir, Tuhan sudah menyediakan yang terbaik bagimu dan kamu serta seisi rumahmu tetap dipelihara olehNya.

Matius 6:26: "Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?"

Sumber : crown.org
Halaman :
1

Ikuti Kami