Perspektif yang tidak benar dan
salah, kemungkinan besar akan membuat kecenderungan kita bersikap dan
memperlakukan anak akan salah. Hal itu ditegaskan Ibu Haryati, Ketua Jaringan
Peduli Anak Bangsa saat membawakan materi Anak dalam Perspektif Alkitab, dalam
Pelatihan Membangun Sistem Perlindungan Anak Berbasis Gereja, Rabu (6/10) di Jakarta.
“Kalau perspektif kita salah,
maka kecenderungan kita memperlakukan anak akan salah. Jadi cara pandang
seseorang, sangat mempengaruhi atau menyetir kehidupan seseorang. Kenapa masih
banyak anak terpinggirkan di Indonesia dan dunia? karena konstruksi berpikir
para pemimpin, orang dewasa atau orangtua dalam memandang anak, sudah salah.
Dalam pertemuan ini kami ingin agar paradigma sekaligus perilaku kita berubah, terutama dalam hal memandang anak,” katanya di Hotel Alila, Jakarta Pusat.
Sementara itu dalam
sambutannya, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen
PPPA) menyambut baik pelatihan ini dan mengharapkan bahwa anak-anak nantinya
akan berada di Lingkungan Gereja dengan rasa aman, nyaman, dan gembira saat
berada di gereja karena semua orang yang ada di lingkungan gereja memberikan perhatian khusus dalam memenuhi hak dan melindungi anak.
Selain itu Kemen PPPA juga
meminta kepada seluruh pemimpin dan perwakilan Gereja yang mengikuti pelatihan
tersebut untuk memasukkan langkah-langkah kongrit perlindungan anak kedalam
dokumen perencanaan pembangunan gereja dan mengajak seluruh elemen dan komponen
yang ada di geraja untuk bersama-sama melakukan, berbuat hal yang nyata dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak.
“Ini adalah hal yang pertama
kali dilakukan mudah-mudahan dengan dimulainya pelatihan ini akan menjadi masif
untuk semua gereja-gereja di Indonesia sehingga akan terwujud semua gereja di Indonesia menjadi ”Gereja Yang Ramah Anak”.”