Gemes, Kalo Liat Bayi Bikin Pengen Punya Momongan? 6 Hal Ini Perlu Kamu Ketahui Dulu
Sumber: molto

Marriage / 3 October 2017

Kalangan Sendiri

Gemes, Kalo Liat Bayi Bikin Pengen Punya Momongan? 6 Hal Ini Perlu Kamu Ketahui Dulu

Naomii Simbolon Official Writer
4257

Baru-baru ini, saya dan seorang teman pergi berkunjung ke sebuah rumah sakit dan menemi temanku yang sedang lahiran.

Kami melihat bayi yang masih didalam tabung, beberapa alat pernapasan dipakai, namun dia tetap gigih dan sesekali membuka mata indahnya. Kami juga melihat banyak manekuin lucu dan gantungan bayi yang lucu disekitar ruangan.

Teman saya berkata: “Non, bayinya lucu banget ya? Kalau lihat begini, aku jadi berpikir, aku ingin memiliki bayi. Tapi kira-kira aku sudah siap belum ya?”

Ya, kamu mungkin sedang menanyakan  yang sama dan memikirkannya. “Gimana aku bisa tahu,kapan aku siap punya anak?”

Kamu menghitung beberapa bukti untuk meyakinkan dirimu sendiri, seperti :

  • Kamu mungkin sudah menikah 2 tahun bahkan lebih
  • Ibu kamu selalu bertanya setiap bulan dan memintamu untuk selalu mencoba
  • Kamu sudah sangat senang memegang atau bahkan mengasuh bayi orang lain
  • Nggak merasa malu jika harus membuat wajah konyol dan mengeluarkan suara yang nggak bisa dimengerti hanya demi membuat seorang bayi tersenyum
  • Bahkan kamu ingin beli baju bayi tanpa alasan yang jelas

Apakah tanda-tanda ini adalah benar ? Apakah kamu sudah benar-benar siap?

Ini bukan pertanyaan yang harus dijawab oleh orangtuamu atau teman dekatmu, karena setiap orang memiliki pendapat yang berbeda. Solusinya adalah, temui pasanganmu dan diskusikan hal ini. Apakah kalian sama-sama sudah siap memiliki anak ?

Nah, untuk mengetahui hal itu , berikut 6 tanda yang kamu harus ketahui bahwa kamu belum siap memiliki anak serta solusinya :

1. Hanya satu pasangan yang merasa siap

Jika kamu siap dan pasangan kamu tidak (sebaliknya), berarti kalian belum siap memiliki anak.

Saat kalian memiliki anak, itu sudah menjadi tanggung jawab keduanya. Dan mengasuh anak adalah kewajiban keduanya.

Solusinya :Kalau hanya satu yang siap, yang lainnya harus menunggu sampai keduanya sama-sama siap dan sepakat.

Sementara kamu menunggu, cari tahu apa yang menyebabkan keraguan tersebut terjadi. Apakah karena salah satu diantara kamu nggak sehat , baik secara kesehatan dan pertumbuhan secara emosional? Atau karena keuangan yang belum siap?

Hal itu patut di cari tahu, karena sebelum kamu memiliki anak dan mengasuhnya, pertumbuhan emosional dan karakter yang nggak baik perlu dihilangkan , karena itu akan sangat mempengaruhi anak kedepan.

2. Suka menangani masalah dengan buruk

Apakah kamu adalah pasangan yang suka berdebat atau mengomel dengan apa yang orang lain lakukan ?

Kebanyakan pasangan suka berbebat dengan hal-hal kecil dan dibesar-besarkan. Jika kamu belum mengetahui bagaimana cara mencuci gelas dengan baik, membersihkan rumah atau  malah kamu sering menghabiskan uang untuk hiburan alias sesuatu yang nggak penting, itu artinya kamu belum siap memiliki anak.

Karena konflik ini akan membuat pasanganmu merasa nggak terima dan bisa dipastikan keributan mulai menerpa rumahtanggamu, dan anak-anakmu kasihan.

Solusinya : pelajari cara menangani konflik. Lakukan pendalaman Alkitab, ambil kursus, atau cari seorang mentor dan bahkan kamu bisa menemui seorang penasihat konflik dalam rumah tangga.

Kamu nggak langsung berubah secepat itu atau pasanganmu juga, tetapi kalian harus kerja sama dengan baik bagaimana menyelesaikan masalah dengan baik dan rendah hati.

3. Penghasilan yang ketat dan besar

Sebelum menambahkan satu lagi anggota ke keluarga kamu, kamu perlu melihat anggaran, pendapatan, ansuransi kesehatan, cuti hamil dan fleksibel jadwal kerja kamu .

Sudahkah kamu siap mengizinkan istrimu tinggal dirumah saat memiliki anak atau justru tetap bekerja? Apakah kamu sanggup menjadi tulang punggung sendiri atau malah menyewa baby sitter untuk anakmu?

Perlu diketahui bahwa hidup memiliki anak itu sangat mahal. Pengeluaranmu akan semakin besar.

Apakah akan sanggup menghidupi anak dan membawa mereka ke sebuah kehidupan yang layak?

Ya, pertimbangan inilah yang sering sekali menjadi alasan banyak orang sehingga menunda untuk hamil sampai pada usia tua.

Solusinya : Tarik nafasmu dalam-dalam. Kamu harus tahu bahwa kamu nggak bisa meramal segala sesuatu dan merencanakannya. Tuhan bisa melakukan apapun diluar yang kamu pikirkan

Diskusikan keuangan kamu dengan pasangan jika nanti memiliki anak, pertimbangkan apa saja yang perlu dibeli dan didahulukan.

Intinya adalah kamu nggak perlu makmur untuk menjadi orangtua. Jangan terlalu memaksakan diri. Berjalanlah dengan iman, bahwa Tuhan akan memberkati kalian. 

Sumber : crosswalk.com
Halaman :
1

Ikuti Kami