Baru-baru ini, saya
dan seorang teman pergi berkunjung ke sebuah rumah sakit dan menemi temanku yang sedang lahiran.
Kami melihat bayi
yang masih didalam tabung, beberapa alat pernapasan dipakai, namun dia tetap
gigih dan sesekali membuka mata indahnya. Kami juga melihat banyak manekuin lucu dan gantungan bayi yang lucu disekitar ruangan.
Teman saya berkata:
“Non, bayinya lucu banget ya? Kalau lihat begini, aku jadi berpikir, aku ingin memiliki bayi. Tapi kira-kira aku sudah siap belum ya?”
Ya, kamu mungkin
sedang menanyakan yang sama dan memikirkannya. “Gimana aku bisa tahu,kapan aku siap punya anak?”
Kamu menghitung beberapa bukti untuk meyakinkan dirimu sendiri, seperti :
Apakah tanda-tanda ini adalah benar ? Apakah kamu sudah benar-benar siap?
Ini bukan pertanyaan
yang harus dijawab oleh orangtuamu atau teman dekatmu, karena setiap orang
memiliki pendapat yang berbeda. Solusinya adalah, temui pasanganmu dan diskusikan hal ini. Apakah kalian sama-sama sudah siap memiliki anak ?
Nah, untuk mengetahui
hal itu , berikut 6 tanda yang kamu harus ketahui bahwa kamu belum siap memiliki anak serta solusinya :
1. Hanya satu pasangan yang merasa siap
Jika
kamu siap dan pasangan kamu tidak (sebaliknya), berarti kalian belum siap memiliki anak.
Saat
kalian memiliki anak, itu sudah menjadi tanggung jawab keduanya. Dan mengasuh anak adalah kewajiban keduanya.
Solusinya :Kalau hanya satu yang siap, yang lainnya harus menunggu sampai keduanya sama-sama siap dan sepakat.
Sementara
kamu menunggu, cari tahu apa yang menyebabkan keraguan tersebut terjadi. Apakah
karena salah satu diantara kamu nggak sehat , baik secara kesehatan dan pertumbuhan secara emosional? Atau karena keuangan yang belum siap?
Hal
itu patut di cari tahu, karena sebelum kamu memiliki anak dan mengasuhnya,
pertumbuhan emosional dan karakter yang nggak baik perlu dihilangkan , karena itu akan sangat mempengaruhi anak kedepan.
2. Suka menangani masalah dengan buruk
Apakah
kamu adalah pasangan yang suka berdebat atau mengomel dengan apa yang orang lain lakukan ?
Kebanyakan
pasangan suka berbebat dengan hal-hal kecil dan dibesar-besarkan. Jika kamu
belum mengetahui bagaimana cara mencuci gelas dengan baik, membersihkan rumah
atau malah kamu sering menghabiskan uang
untuk hiburan alias sesuatu yang nggak penting, itu artinya kamu belum siap memiliki anak.
Karena
konflik ini akan membuat pasanganmu merasa nggak terima dan bisa dipastikan keributan mulai menerpa rumahtanggamu, dan anak-anakmu kasihan.
Solusinya : pelajari cara menangani konflik. Lakukan pendalaman Alkitab, ambil kursus, atau cari seorang mentor dan bahkan kamu bisa menemui seorang penasihat konflik dalam rumah tangga.
Kamu
nggak langsung berubah secepat itu atau pasanganmu juga, tetapi kalian harus
kerja sama dengan baik bagaimana menyelesaikan masalah dengan baik dan rendah hati.
3. Penghasilan yang ketat dan besar
Sebelum
menambahkan satu lagi anggota ke keluarga kamu, kamu perlu melihat anggaran, pendapatan, ansuransi kesehatan, cuti hamil dan fleksibel jadwal kerja kamu .
Sudahkah
kamu siap mengizinkan istrimu tinggal dirumah saat memiliki anak atau justru
tetap bekerja? Apakah kamu sanggup menjadi tulang punggung sendiri atau malah menyewa baby sitter untuk anakmu?
Perlu
diketahui bahwa hidup memiliki anak itu sangat mahal. Pengeluaranmu akan semakin besar.
Apakah akan sanggup menghidupi anak dan membawa mereka ke sebuah kehidupan yang layak?
Ya,
pertimbangan inilah yang sering sekali menjadi alasan banyak orang sehingga menunda untuk hamil sampai pada usia tua.
Solusinya : Tarik nafasmu dalam-dalam. Kamu harus tahu bahwa kamu nggak bisa
meramal segala sesuatu dan merencanakannya. Tuhan bisa melakukan apapun diluar yang kamu pikirkan
Diskusikan
keuangan kamu dengan pasangan jika nanti memiliki anak, pertimbangkan apa saja
yang perlu dibeli dan didahulukan.
Intinya
adalah kamu nggak perlu makmur untuk menjadi orangtua. Jangan terlalu
memaksakan diri. Berjalanlah dengan iman, bahwa Tuhan akan memberkati kalian.