Amerika Kembali Berduka Akibat Serangan Maut di Las Vegas, Bagaimana Respon Kristen?

Internasional / 3 October 2017

Kalangan Sendiri

Amerika Kembali Berduka Akibat Serangan Maut di Las Vegas, Bagaimana Respon Kristen?

Naomii Simbolon Official Writer
3011

Seorang Pria bersenjata menembakkan tembakan peluru cepat dari lantai 32 hotel di Las Vegas pada saat acara Festival music country, Minggu (01/10/17). Dikutip dari NBCNews,  tembakan tersebut menewaskan sedikitnya 59 orang dan melukai lebih dari 500 lainnya.

“ Ini adalah pemotretan terburuk dalam sejarah Amerika modern,dan Stephen Craig Paddock bertanggung jawab atas tindakan kejinya ini,” ujar Todd Fasulo, asisten Sheriff of Clark County saat diwawancari oleh seorang media pada senin lalu.

Tersangka Paddock (64) asal Mesquite, Nevada tersebut melepaskan tembakannya di kerumuman 22.000 orang dari kamar hotelnya di Mandalay Bay Resort , Las Vegas, Amerika Serikat.  Hal ini membuat banyak orang merasa takut dan gemetaran

“Kami mendengar seperti ada suara petasan yang meledak, lalu setelah itu tiba-tiba menyusul seperti suara senapan mesin dan orang –orang mulai berteriak  bahwa mereka  terkena tembakan,” kata saksi , Megan  Kearney kepada MSNBC. “ Ketika kami mulai berlari keluar, mungkin ada beberapa ratus (orang) ditanah.”

Dia juga menambahkan : “Orang-orang terus jatuh dan jatuh…  mereka persis didepan kami, hanya satu langkah saja jaraknya, mereka berusaha menyelamatkan teman mereka , ada tembakan dimana-mana , jika kami membantu mereka, itu artinya kami juga akan tertembak.”

Polisi merespon laporan penembakan tersebut  setelah jam   10 malam. Sheriff Clark County Joseph Lombardo mengatakan kepada wartawan bahwa pihak berwenang meyakini Paddock bunuh diri  sebelum polisi memasuki kamarnya.

Setelah diselidiki pihak berwenang , Lombardo mengatakan bahwa Paddock tidak memiliki latar belakang  kiriminal, dan menurut keterangan yang disampaikan Fasulo (asisten Sheriff Clark County), ditemukan 23 senjata apai dikamar hotel paddock dan 19 lainnya dirumahnya.

Belum jelas apakah Paddock secara khusus meminta kamar dilantai yang tinggi dan menghadap ke konser, yang jelas karyawan hotel yang masuk kekamarnya sebelum penembakan tidak melihat sesuatu yang aneh.

Dan penembakan tersebut dimulai saat penyanyi Jason Aldean berada di panggung. Saksi menggambarkan adegan peluru yang terus berkeluaran dari atas ke bawah selama 10 menit .

Rekan Jason yaitu Jake Owen mengatakan bahwa dia berdiri sekitar  50 kaki dari Aldean saat tembakan dimulai.

“ Itu semakin cepat dan cepat, hampir seperti senapan otomatis,”kata Owen. “Pada saat itu, semua orang yang berada diatas panggung berlarian kemana-mana.”

Owen berlari melewati korban yang berlumuran darah dan akhirnya menemukan tempat berlindung di busnya.  Tembakan tersebut masih belum berhenti bahkan sampai dia sampai disana

“Itu bukan sesuatu yang cepat, itu adalah kekacauan yang berlangsung selama 7 sampai 10 menit,”katanya

Baca Juga : Setelah Penembakan Massal, Gereja-Gereja Las Vegas Lakukan Ini Untuk Para Korban 

Bendera Gedung Putih dan A.S Capitol diturunkan pada setengah pada hari Minggu kemarin, dan Presiden Donald Trump mengatakan dan akan mengunjungi Las Vegas Selasa kemarin, dia juga menyebut bahwa tindakan tersebut sebagai tindakan kejahatan murni.

Sampai hari ini, belum ditemukan jelas apa yang menjadi motif sebenarnya penembakan yang dilakukan Paddock tersebut. Apakah karena kebencian, psikologis (gangguan jiwa), atau hal lainnya.

Namun berita ini cukup membuat semua orang bahkan Indonesia menerka-nerka dan ikut simpatik hingga terkejut.

Melihat kejadian tragis ini, bagaimana respon seorang Kristen? Kasih semakin dingin dan serangan datang bisa kapan saja.  Kejadian ini membuat kita harus mengambil peranan penting untuk berdoa buat bangsa-bangsa. Bagaimana menurutmu?

 

Sumber : NBCNews
Halaman :
1

Ikuti Kami