“Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia
lebih berharga dari pada permata. Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan.” (Amsal 31: 10-11)
Waktu membaca
keseluruhan Amsal 31 ini kita tahu gambaran seorang sosok istri idaman atau istri
yang baik. Nah, kalau Alkitab saja menuliskan tipe istri yang baik, itu artinya kalau tipe istri yang buruk juga ada dong.
Nggak satu wanita pun yang pastinya mau dikasih gelar sebagai istri yang nggak baik. Dan nggak satupun pria yang mau punya istri yang buruk dong! Tapi pastinya dalam sebuah pernikahan ada aja ya istri yang dalam istilahnya mungkin bisa disebut ‘istri yang kurang baik’. Istri tipe semacam ini biasanya suka loh mengecewakan suaminya.
(Baca Juga : Tiga Cara Ini Akan Membantumu Menjadi Istri Yang Alkitabiah )
1. Istri yang suka merendahkan suami
Seorang
istri yang suka merendahkan atau meremehkan suami hanya akan mengurangi harga diri
pasangannya. Biasanya tipe istri semacam ini hanya memikirkan diri mereka
sendiri. Egonya tinggi dengan hanya memusatkan kepentingan diri sendiri serta cenderung
mengabaikan pasangannya. Apa yang penting bagi pasangannya tidak dianggap penting
baginya. Memiliki istri semacam ini hanya akan membuat seorang suami merasa nggak dihargai, ditolak, tidak dicintai dan dianggap tak penting.
Padahal peran
seorang istri yang dikehendaki Tuhan bukanlah pribadi yang egois. Sebaliknya, seorang istri harusnya adalah dia yang tunduk dan menghormati suaminya.
“dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.” (Filipi 2: 4)
2. Istri yang suka bohong
Ciri-ciri pertama
dari seorang istri yang baik yang ditulis di Amsal 31 adalah bahwa dia adalah istri
yang bisa dipercaya suaminya (Amsal 31: 11). Ya, semua pria pasti senang kalau punya
istri yang bisa dipercaya, bijaksana dan bisa diandalkan. Dia mau memperjuangkan
pernikahannya bahkan di tengah masa-masa sulit. Tapi tentunya nggak semua istri
menyadari peran penting ini dalam pernikahannya. Sebagian istri justru suka menggadaikan kepercayaan pasangannya. Dia suka berbohong dan menyeleweng dari pasangannya.
3. Istri yang suka mengasari suaminya
Berbahagialah istri yang suaminya berhati lembut.
Karena faktanya nggak mudah menemukan pasangan demikian. Sayangnya, ada banyak istri
yang memanfaatkan kebaikan suami dengan memperlakukan mereka sesukanya. Istri suka
mengasari suaminya baik secara fisik maupun non-fisik. Istri suka mengendalikan
dan menempatkan suami di posisi di bawahnya. Hal semacam ini ibarat kayak suami-suami takut istri.
Padahal firman Tuhan memerintahkan istri untuk melakukan hal ini. “kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.” (Efesus 5: 33) Ingatlah bahwa setiap hubungan yang sehat, baik di dalam maupun di luar pernikahan harusnya dibangun di atas dasar rasa hormat. Tanpa rasa hormat sebuah hubungan pasti hancur.
(Baca Juga :
4. Istri yang terlalu bergantung dan atau sesuka hati kepada suami
Pernikahan yang
sehat memang ditandai dengan kesatuan antara suami dan istri dalam berbagai hal.
Tapi hubungan akan mulai tak seimbang apabila istri tertalu tergantung pada pasangannya atau juga terlaludiluar kontrol.
Bagi istri
yang terlalu tergantung pada suaminya, biasanya akan menjadi istri yang cenderung
menuntut. Dia biasanya suka memanipulasi dengan rengekan atau kesedihan yang
tampak dari raut wajahnya. Sementara istri yang di luar kontrol biasanya adalah
istri yang tak peduli dengan kesepakatan yang sudah mereka buat. Dia seenaknya saja, pergi kesana ke mari tanpa harus meminta persetujuan dari pasangannya.
5. Istri yang suka bikin sakit hati suami
Ada dua kebenaran
rasional yang tak bisa dimengerti oleh seorang wanita yaitu pertama, setiap suami
pasti punya keinginan untuk menyenangkan istrinya. Kedua, suami akan kesulitan untuk
bisa terkoneksi secara emosional dengan istrinya kalau ternyata dia sering mengecewakan perasaannya.
Ya, istri yang
suka mengecewakan suaminya hanya akan menghancurkan pernikahan. Istri yang suka
mengecewakan ini biasanya adalah mereka yang cerewet, suka mengeluh, dan selalu
menyalahkan suami kalau-kalau ada hal yang tidak sesuai dengan yang diinginkannya. Di mata setiap istri semacam ini, suami itu selalu salah.
Bukan berarti
seorang istri nggak bisa mengoreksi suami kalau suami nyatanya salah atau keliru.
Bukan berarti istri nggak bisa tegas. Tapi baik istri dan suami harusnya belajar
soal seni berkomunikasi yang baik tanpa harus diikuti dengan emosi atau tindakan kasar.
Firman Tuhan
mengingatkan dengan jelas soal hal ini bahwa, “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah
perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang
mendengarnya, beroleh kasih karunia.” (Efesus 4: 29)
Apakah kamu adalah salah satu dari tipe istri yang
buruk di atas? Penulis harap tak ada seorang pun diantara kita yang mengadopsi karakter
semacam ini ya. Sebaliknya marilah kita belajar untuk jadi istri yang bijak dan
yang suka menyenangkan hati suaminya sebagaimana dituliskan dalam Amsal 31.