Ketika
si dia sudah mengatakan ingin serius denganmu untuk mempersiapkan langkah
selanjutnya kedalam pernikahan,pastikan kamu berani memulai pembicaraan tentang
keuangan. Permasalahan keuangan ini merupakan salah satu penyebab terbesar
perceraian lho, jadi jangan sampai nggak enak untuk membicarakan hal ini dengan
pasanganmu. Pastikan kamu berada di halaman yang sama dengannya untuk
pengaturan keuangan. Inilah beberapa tips tentang pembicaraan pengaturan keuangan untuk kamu yang sudah ingin lebih serius membangun hubungan.
1. Jangan Tunggu Dia Yang Memulai
Mau kamu
cewek atau cowok yang memulai, itu nggak masalah. Segera ambil insiatif untuk membicarakan keuangan jika kalian sudah sama-sama serius dalam hubungan.
“Aku
memulai percakapan ini karena melihat kakakku yang cerai dengan istrinya akibat
pertengkaran karena perbedaan pendapat tentang keuangan. Banyak masalah tentang
keuangan di rumah tangga mereka yang membuatku bertanya-tanya, lho, memangnya
hal ini tidak dibicarakan sebelumnya? Oleh karena itulah aku memulai percakapan
tentang keuangan. Banyak hal yang memang harus dibicarakan sebelum menikah,” ujar Nia, teman dekatku.
2. Kalian berdua harus menghandle keuangan bersama-sama
Yap!
Kalian memang harus saling mengingatkan satu sama lain. Nia, temenku bercerita,
saat dia menyinggung keuangan kepada pacarnya, pacarnya langsung menjawab bahwa
ekspektasinya ketika menikah nanti adalah Nia yang akan mengatur keuangan mereka. Ternyata ia mempunyai kebiasaan tidak
terlalu bisa mengerem pengeluaran. Karena sering sekali pria membeli barang
sesuka hati walaupun lagi nggak butuh, kalau bahasa sekarang disebutnya ‘laper mata.’
Kamu
juga bisa kok sesekali menegur pasangan kamu yang begitu, tetapi jangan mengekang, pasangan nggak akan suka karena kalian belum menikah.
Nah,
tentu selama single kamu sering memberi uang kepada orangtua kan? Hal ini juga
coba kalian bicarakan. Jangan memberi uang secara nggak adil kepada orangtua
saat kalian menikah nanti. Misalkan memberi lebih banyak kepada orang tua
pasangan atau sebaliknya. Dengan catatan ‘tergantung kebutuhan orangtua.’ Kalau
lagi butuh uang banyak dan urgent, sah-sah aja memberi lebih banyak kepada orangtua pasangan atau kamu sendiri.
Sama
halnya dengan jalan-jalan bersama dengan teman-teman di akhir minggu. Apakah
kalian harus keluar setiap minggu atau rencananya akan membuat jadwa 2 kali sebulan keluar bersama teman, supaya keuangan kalian keluar dengan teratur.
Pada
intinya adalah,segala sesuatu harus dibicarakan terlebih dahulu, khususnya
untuk hal-hal yang penting untuk kalian berdua apalagi masalah uang. Jalan yang
paling baik dalam pengaturan keuangan adalah tentunya, kamu berdua harus berada dalam persetujuan dan saling bisa kompromi.
3. Mulai dari Hal Kecil & Mulai Tunjukkan Komitmen dengan Tindakan
Kamu
berdua tentu sudah mengetahui pengeluaran apa saja yang kalian habiskan per-bulan.
Barang-barang apa aja yang harus dibeli dan berapa harganya.Nah, udah saatnya
kalian sama-sama berkomitmen mengakumulasikan pengeluaran kalian dan sisanya
ditabung untuk pernikahan atau kalian bisa bicarakan berapa yang harus di
tabung dari sisa pengeluaran masing-masing. Ini cukup penting lho ‘menabung
bersama,’ apalagi kalau kalian berencana membiayai pernikahan berdua tanpa orangtua.
Tetapi
kalau kamu dan pasanganmu ternyata banyak memiliki perbedaan saat membicarakan
ini, jangan panik ya. Inilah salah satu pekerjaan rumah yang harus kamu
lakukan. Walaupun begitu, kamu tetap harus menyelesaikan percakapan dan
mencapai kompromi. Mulai saja dari hal kecil dan mulai tunjukkan komitmenmu melalui tindakan, bukan hanya dengan diskusi dan kata-kata.
4. Bicarakan Situasi Yang Belum Terjadi
Walaupun
mungkin saat ini kamu tidak berencana untuk berhenti bekerja, ada baiknya kamu
juga mendiskusikan bagaimana pilihan kamu ketika nanti sudah menikah dengannya.
Apakah kamu harus berhenti bekerja? Bagaimana dengan uang yang akan kamu
hasilkan jika kamu tetap bekerja? Jika kamu melahirkan anak, bisakah kamu
berhenti bekerja? Jika prioritasmu adalah tetap mengembangkan diri lewat karir,
apakah dia mau tetap menerima keputusan tersebut dengan baik? Jika kamu ingin
mengubah haluan karirmu, bisakah dia tetap mendukungnya? Selain hal-hal yang
saat ini sudah terjadi, bicarakan juga hal-hal yang belum terjadi, tetapi tetap mungkin untuk terjadi.
Seperti
misalnya Nia dan pacarnya, yang sudah mulai merencanakan bahwa setelah menikah mereka akan membuka rekening bersama untuk keuangan mereka, di mana mereka masing-masing akan
menaruh beberapa persentase pendapatan mereka di rekening bersama tersebut. Selain rekening bersama, mereka juga
setuju untuk tetap mengatur sendiri beberapa persen pendapatan mereka untuk
kebutuhan dan keinginan pribadi mereka. Hal ini belum terjadi, namun mereka
sudah mendiskusikannya dan mencapai persetujuan untuk melakukan hal tersebut jika kelak mereka jadi menikah.
Mengambil
keputusan untuk saling serius tentunya akan menuntut kamu lebih terbuka dan bisa sepakat bersama, terutama dalam keuangan. Ini
bukan lagi tentang hidup kamu ataupun hidup dia, melainkan hidup kalian bersama. Hal ini akan menjadi salah satu filter
apakah kalian bisa menjalani hubungan serius dengan baik.
Pembicaraan
tentang keuangan hampir sama pentingnya seperti pembicaraan tentang apakah kamu
dan pasanganmu sama-sama ingin langsung punya anak setelah menikah nanti atau
menunggu dulu. Namun, kamu juga harus ingat untuk sabar dan tetap menghormati
keputusan, pendapat, dan perspektif pasanganmu dalam setiap pembicaraan tentang
hal-hal penting ini. Tentunya nggak semua orang bisa langsung menentukan
jawaban dan pilihan. Jangan lupa juga untuk pertimbangkan baik-baik apa jawaban
dari pasanganmu serta apa konsekuensinya untuk hidup kalian berdua. Happy
money talks, kawan!