Pacaran Serius? Nggak Salah Kok Membicarakan Keuangan Kedepan. Berikut Tipsnya
Sumber: POPBELA.com

Finance / 15 September 2017

Kalangan Sendiri

Pacaran Serius? Nggak Salah Kok Membicarakan Keuangan Kedepan. Berikut Tipsnya

Naomii Simbolon Official Writer
4336

Ketika si dia sudah mengatakan ingin serius denganmu untuk mempersiapkan langkah selanjutnya kedalam pernikahan,pastikan kamu berani memulai pembicaraan tentang keuangan. Permasalahan keuangan ini merupakan salah satu penyebab terbesar perceraian lho, jadi jangan sampai nggak enak untuk membicarakan hal ini dengan pasanganmu. Pastikan kamu berada di halaman yang sama dengannya untuk pengaturan keuangan. Inilah beberapa tips tentang pembicaraan pengaturan keuangan untuk kamu yang sudah ingin lebih serius membangun hubungan.

1. Jangan Tunggu Dia Yang Memulai


Mau kamu cewek atau cowok yang memulai, itu nggak masalah. Segera ambil insiatif untuk membicarakan keuangan jika kalian sudah sama-sama serius dalam hubungan.

“Aku memulai percakapan ini karena melihat kakakku yang cerai dengan istrinya akibat pertengkaran karena perbedaan pendapat tentang keuangan. Banyak masalah tentang keuangan di rumah tangga mereka yang membuatku bertanya-tanya, lho, memangnya hal ini tidak dibicarakan sebelumnya? Oleh karena itulah aku memulai percakapan tentang keuangan. Banyak hal yang memang harus dibicarakan sebelum menikah,” ujar Nia, teman dekatku.

2. Kalian berdua harus menghandle keuangan bersama-sama


Yap! Kalian memang harus saling mengingatkan satu sama lain. Nia, temenku bercerita, saat dia menyinggung keuangan kepada pacarnya, pacarnya langsung menjawab bahwa ekspektasinya ketika menikah nanti adalah Nia yang akan mengatur keuangan mereka. Ternyata ia mempunyai kebiasaan tidak terlalu bisa mengerem pengeluaran. Karena sering sekali pria membeli barang sesuka hati walaupun lagi nggak butuh, kalau bahasa sekarang disebutnya ‘laper mata.’

Kamu juga bisa kok sesekali menegur pasangan kamu yang begitu, tetapi jangan mengekang, pasangan nggak akan suka karena kalian belum menikah.

Nah, tentu selama single kamu sering memberi uang kepada orangtua kan? Hal ini juga coba kalian bicarakan. Jangan memberi uang secara nggak adil kepada orangtua saat kalian menikah nanti. Misalkan memberi lebih banyak kepada orang tua pasangan atau sebaliknya. Dengan catatan ‘tergantung kebutuhan orangtua.’ Kalau lagi butuh uang banyak dan urgent, sah-sah aja memberi lebih banyak kepada orangtua pasangan atau kamu sendiri.

Sama halnya dengan jalan-jalan bersama dengan teman-teman di akhir minggu. Apakah kalian harus keluar setiap minggu atau rencananya akan membuat jadwa 2 kali sebulan keluar bersama teman, supaya keuangan kalian keluar dengan teratur.

Pada intinya adalah,segala sesuatu harus dibicarakan terlebih dahulu, khususnya untuk hal-hal yang penting untuk kalian berdua apalagi masalah uang. Jalan yang paling baik dalam pengaturan keuangan adalah tentunya, kamu berdua harus berada dalam persetujuan dan saling bisa kompromi.

3. Mulai dari Hal Kecil & Mulai Tunjukkan Komitmen dengan Tindakan

Kamu berdua tentu sudah mengetahui pengeluaran apa saja yang kalian habiskan per-bulan. Barang-barang apa aja yang harus dibeli dan berapa harganya.Nah, udah saatnya kalian sama-sama berkomitmen mengakumulasikan pengeluaran kalian dan sisanya ditabung untuk pernikahan atau kalian bisa bicarakan berapa yang harus di tabung dari sisa pengeluaran masing-masing. Ini cukup penting lho ‘menabung bersama,’ apalagi kalau kalian berencana membiayai pernikahan berdua tanpa orangtua.

Tetapi kalau kamu dan pasanganmu ternyata banyak memiliki perbedaan saat membicarakan ini, jangan panik ya. Inilah salah satu pekerjaan rumah yang harus kamu lakukan. Walaupun begitu, kamu tetap harus menyelesaikan percakapan dan mencapai kompromi. Mulai saja dari hal kecil dan mulai tunjukkan komitmenmu melalui tindakan, bukan hanya dengan diskusi dan kata-kata.

4. Bicarakan Situasi Yang Belum Terjadi

Walaupun mungkin saat ini kamu tidak berencana untuk berhenti bekerja, ada baiknya kamu juga mendiskusikan bagaimana pilihan kamu ketika nanti sudah menikah dengannya. Apakah kamu harus berhenti bekerja? Bagaimana dengan uang yang akan kamu hasilkan jika kamu tetap bekerja? Jika kamu melahirkan anak, bisakah kamu berhenti bekerja? Jika prioritasmu adalah tetap mengembangkan diri lewat karir, apakah dia mau tetap menerima keputusan tersebut dengan baik? Jika kamu ingin mengubah haluan karirmu, bisakah dia tetap mendukungnya? Selain hal-hal yang saat ini sudah terjadi, bicarakan juga hal-hal yang belum terjadi, tetapi tetap mungkin untuk terjadi.

Seperti misalnya Nia dan pacarnya, yang sudah mulai merencanakan bahwa setelah menikah mereka akan membuka rekening bersama untuk keuangan mereka, di mana mereka masing-masing akan menaruh beberapa persentase pendapatan mereka di rekening bersama tersebut. Selain rekening bersama, mereka juga setuju untuk tetap mengatur sendiri beberapa persen pendapatan mereka untuk kebutuhan dan keinginan pribadi mereka. Hal ini belum terjadi, namun mereka sudah mendiskusikannya dan mencapai persetujuan untuk melakukan hal tersebut jika kelak mereka jadi menikah.

Mengambil keputusan untuk saling serius tentunya akan menuntut kamu lebih terbuka dan bisa sepakat bersama, terutama dalam keuangan. Ini bukan lagi tentang hidup kamu ataupun hidup dia, melainkan hidup kalian bersama. Hal ini akan menjadi salah satu filter apakah kalian bisa menjalani hubungan serius dengan baik.

Pembicaraan tentang keuangan hampir sama pentingnya seperti pembicaraan tentang apakah kamu dan pasanganmu sama-sama ingin langsung punya anak setelah menikah nanti atau menunggu dulu. Namun, kamu juga harus ingat untuk sabar dan tetap menghormati keputusan, pendapat, dan perspektif pasanganmu dalam setiap pembicaraan tentang hal-hal penting ini. Tentunya nggak semua orang bisa langsung menentukan jawaban dan pilihan. Jangan lupa juga untuk pertimbangkan baik-baik apa jawaban dari pasanganmu serta apa konsekuensinya untuk hidup kalian berdua. Happy money talks, kawan!

Sumber : jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami