Penghasilan berat sebelah
sering sekali menjadi masalah dalam rumah tangga, apalagi istri menghasilkan
lebih banyak dibanding suami. Beberapa kehidupan rumah tangga, hal ini bukanlah
sebuah masalah tetapi bisa juga menjadi masalah besar.
Dari sejumlah buku yang
saya baca, ternyata beberapa suami cukup terganggu dengan hal ini. Dikarenakan
budaya dan persepsi bahwa suami adalah kepala keluaraga, hal ini membuat suami
menjadi tersinggung dan sensitif karena harga diri yang terancam.
Tetapi gimana kalau
penghasilan suami nggak cukup memenuhi kebutuhan keluarga? Apakah istri diam
saja dirumah dan menangis? Dalam konteks ini, bukankah istri telah menjadi
seorang penolong untuk membantu keuangan juga? Dan perlu diingat ya, istri yang
memiliki penghasilan lebih besar tetap harus tunduk kepada suami, karena itulah
yang di firmankan oleh Allah.
Efesus 5:22: “ Hai Istri,tunduklah kepada
suamimu seperti kepada TUHAN.”
Nah, demi memenuhi tujuan
Allah dalam pernikahan kalian, berikut tips yang harus kalian ingat saat
penghasilan berat sebelah:
Buat suami, seharusnya kita mendukung kerja keras istri yang telah memenuhi peranannya sebagai penolong dalam rumahtanggamu. Dan Istri jangan mulai sombong ya! Seperti yang dikatakan diatas, hormati dan tetap tunduk kepada suamimu.
2. Bangga
Istri, selalu tanamkan dalam pikiran kamu bahwa
suami kamu adalah pilihan yang paling tepat. Dari sekian hal kekurangannya,
masih banyak kelebihannya yang bisa kamu banggakan. Jangan sampai karena
perbedaan pendapatan membuat suami rendah dimata kamu. Kamu tetap harus bangga
karena dialah, papa dari anak-anakmu.
Sebaliknya suami, tetap bangga karena istrimu mengerti keadaanmu walaupun memang itu tidak gampang. Nikmati saja, kalian harus saling mendukung seperti yang kutulis sebelumnya.
4. Berbagi
Istri memiliki
penghasilan lebih besar, bukan berarti apa-apa tanggung jawab istri dan semua
dibayar oleh istri. Dalam hal ini kalian harus tetap bagi-bagi, “Siapa yang
bayar cicilan, dan siapa yang bayar listrik.” Solusi lainnya adalah kalian
menyatukan uang didalam rekening yang sama, dan bicarakan arus keuangan
diarahkan kemana aja, supaya nggak salah paham dan jelas.
5. Bersukacita
Bersukacitalah senantiasa! Untuk tetap
bersukacita dalam segala keadaan memang tidak mudah. Bersukacita adalah sebuah
keputusan. Kamu memang harus memutuskan untuk tetap bersukacita walaupun suami
kamu mempunyai pendapatan yang lebih kecil. Demikian juga dengan suami , bersukacitalah
sekalipun penghasilanmu lebih kecil, Tuhan mengizinkan hal itu terjadi karena
mungkin Dia ingin menguji hatimu. Percaya deh, sukacita justru akan semakin
mengguncang finansial kalian menjadi jauh lebih baik.
Mamzur 37:4: “dan bergembiralah karena TUHAN; maka
Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan”
Keuangan memang penting dalam sebuah pernikahan, untuk itu perlu dikomunikasikan dengan baik dan tetap
saling menghormati dan mengasihi. Kehendak Allah
dalam pernikahan bukanlah sebuah kehancuran tetapi Allah menginginkan
pernikahan menjadi berkat bagi banyak orang. Jadi sebagai suami-istri harus
bijaksana dalam mengelola keuangan, sehingga bisa semakin efektif dalam menjadi
berkat