Wow, Pemimpin Kristen, Muslim, & Yahudi Sepakat Tandatangani Deklarasi Kebebasan Beragama
Sumber: test.cathnewsindonesia.com

Internasional / 14 September 2017

Kalangan Sendiri

Wow, Pemimpin Kristen, Muslim, & Yahudi Sepakat Tandatangani Deklarasi Kebebasan Beragama

Budhi Marpaung Official Writer
2746

Para pemimpin lintas agama akan menandatangani sebuah deklarasi bersejarah untuk hak asasi manusia dan kebebasan beragama. Penandatanganan deklarasi yang ditulis oleh Raja Bahrain, Hamad bin Isa Al Khalifa digelar di Los Angeles, Amerika Serikat, Rabu malam (13/9).

Pemimpin agama dari semua jalur - Muslim, Kristen, Yahudi dan lainnya - berkumpul di The Beverly Wilshire Hotel. Ikut di dalam acara yang disebut “Deklarasi Kerajaan Bahrain”, putra mahkota kerajaan Bahrain, Pangeran Nasser bin Hamad Al Khalifa.  


(Putra Mahkota Kerajaan Bahrain, Pangeran Nasser saat Konferensi Pers. Sumber: Screengrab/Facebook/Simon Wiesenthal Center)

Disusun oleh Raja Hamad dan ditandatangani pada tanggal 3 Juli, "Deklarasi Kerajaan Bahrain" menyerukan diakhirinya ekstremisme atas nama agama dan menyerukan toleransi yang lebih luas tidak hanya di Timur Tengah tetapi juga di seluruh dunia.

"Selama ratusan tahun, kelompok agama yang berbeda telah hidup secara harmonis, berdampingan, di Kerajaan Bahrain, sepenuhnya mempraktikkan ajaran agama masing-masing dalam penuh berkat, damai satu sama lain," demikian bunyi penggalaran deklarasi seperti dirilis Christian Post. "Dengan rendah hati kami menawarkan cara hidup tradisional Bahrain kuno sebagai contoh untuk mengilhami orang lain seputar prinsip-prinsip ini."

Bagian deklarasi tentang "keyakinan dan ekspresi beragama" menjelaskan bahwa agama paling sering digunakan untuk kebaikan, agama "terlalu sering digunakan sebagai sanksi ilahi untuk menyebarkan kebencian dan pertengkaran." Deklarasi tersebut mengutuk segala jenis ajaran agama yang memicu kekerasan atau teror.

"Kami menyatakan bahwa ketika seorang pendeta pendeta ekstrimis mengkhotbahkan kebencian, kekerasan dan menabur benih perselisihan, yang mana mereka menghasut penodaan nama Tuhan," tegas pernyataan tersebut.

Bagian kedua deklarasi tersebut berbunyi bahwa "Tuhan menginstruksikan kita untuk mempraktikkan karunia kebebasan pilihan yang ilahi."

(Raja Hamad bin Isa Al Khalifa. Sumber: Reuters / Christianpost)

"Oleh karena itu, kami menyatakan bahwa agama yang memaksa tidak dapat membawa seseorang ke dalam hubungan yang bermakna dengan Tuhan," tambahnya. "Oleh karena itu, kami dengan tegas menolak kepatuhan. Selanjutnya, kami menyatakan bahwa setiap individu memiliki kebebasan untuk mempraktikkan agamanya, asalkan mereka tidak membahayakan orang lain, menghormati hukum yang berlaku di suatu daerah, dan menerima tanggung jawab, secara rohani dan material, atas pilihan mereka."

Dalam bagian yang berjudul "Penentuan Kehendak Tuhan," deklarasi tersebut menyatakan bahwa "semua agama yang tercerahkan menolak menyerukan nama-Nya untuk melegitimasi kekerasan terhadap orang-orang yang tidak bersalah."

"Ini adalah penodaan yang jelas atas nama-Nya, dan bukan pemenuhan kehendak-Nya," bunyi deklarasi tersebut.

"Kami memanggil semua orang baik yang beriman untuk menolak praktik seperti menebar teror, mendorong ekstremisme dan radikalisasi, pemboman bunuh diri, promosi perbudakan seksual, dan pelecehan wanita dan anak-anak," sambung bunyi deklarasi tersebut.

Baca Juga Artikel Ini: Ria Warna, Ketenaran Membuai dan Buatnya Besar Kepala

Adapun pihak-pihak yang diharapkan menandatangani pernyataan dalam upacara tersebut adalah Pendeta Johnnie Moore, seorang penulis, aktivis hak asasi manusia dan mantan wakil presiden bidang komunikasi di Liberty University; Rabbi Marvin Hier, pendiri dan dekan organisasi hak asasi manusia Yahudi Simon Wiesenthal Center dan Museum Toleransi di Los Angeles; dan Pangeran Nasser.

“Apa yang akan kamu dengar dan diumumkan malam ini adalah dokumen bersejarah. Ini bukan dokumen yang tidak penting. Ini bukan kata-kata yang dilemparkan dengan sewenang-wenang di atas kertas… Setiap bagian dari dokumen ini mengatakan sesuatu yang kuat,” jelas Moore, yang juga penasihat informal bagi bagian administrasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Moore percaya jika dokumen ‘Deklarasi Kerajaan Bahrain” dijalankan di seluruh dunia sekarang, dunia bakal berubah secara drastis.

Sumber : christianpost.com
Halaman :
1

Ikuti Kami