Segampang Memilih Cerai, Pasangan Menikah Juga Mudah Percaya 10 Mitos Ini (Part 1)
Sumber: kasra.co

Marriage / 13 September 2017

Kalangan Sendiri

Segampang Memilih Cerai, Pasangan Menikah Juga Mudah Percaya 10 Mitos Ini (Part 1)

Lori Official Writer
4376

Tak ada pernikahan yang berlangsung tanpa konflik, perselisihan, dan perbedaan. Karena ungkapan ‘Happily Ever After’ sebenarnya tak diartikan sebagai situasi dimana sebuah pernikahan harus bahagia selamanya. Dalam pernikahan akan ada kelokannya, akan ada kerikil-kerikil kecilnya dan juga masa-masa susahnya.

Diperhadapkan sama satu masalah bukan berarti dengan mudah menyelesaikannya dengan perceraian. Alasannya simple sekali. Ada yang yang bilang ‘Ini adalah jalan terbaik’, ‘Kami memilih bercerai karena udah nggak cocok lagi.” Hello! Segampang itukah sebuah pernikahan yang sudah diberkati Tuhan berakhir?

Ada banyak pasangan menikah yang juga dengan gampangnya percaya sama sejumlag mitos-mitos yang keliru ini. Diantaranya adalah 10 mitos menyesatkan ini.

Mitos 1: Sepertinya kamu menikahi orang yang salah

Kebenarannya adalah bahwa pernikahan merupakan sebuah perjanjian. Begitu kamu memilih untuk menikah, berarti kamu sudah berkomitmen untuk menerima dia seutuhnya, termasuk kekurangannya. Pernikahan harusnya jadi tempat untuk kalian ditempah jadi pasangan yang sehati dan sepikiran di dalam Kristus.

“Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."” (Markus 10: 9)

(Baca Juga : 5 Mitos Pernikahan yang Baiknya Diabaikan)

Mitos 2: Rumput tetangga jauh lebih hijau dari rumput sendiri

Jangan lagi percaya dengan ungkapan ini. Karena harusnya rumput yang kita pelihara sendirilah yang mestinya jauh lebih hijau. Budaya kita sering membohongi kita dengan nilai perbandingannya dan merusak pola pikir pasangan menikah. Ada banyak pasangan suami istri yang kemudian bersaing baik secara karir maupun pengaruh. Tentunya ini bukanlah peran yang harusnya dijalankan suami istri dalam pernikahan.

“Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya;....Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.” (Efesus 5: 25, 33)

(Baca Juga : 4 Mitos Pernikahan yang Harus Berhenti Dipercayai)

Mitos 3: Kalau kamu menderita dalam pernikahanmu, lebih baik mengakhirinya

Suami istri bisa jadi egois karena mereka hanya memikirkan diri mereka sendiri. Mereka menuntut haknya dari pasangannya. Mereka menuntut kebahagiaan dan kalau hal itu tak dipenuhi, mereka akan memilih untuk mengakhirinya saja.

Sayangnya, tujuan Tuhan atas pernikahan bukan cuma sekadar membuat kita bahagia. Gambaran pernikahan yang sebenarnya adalah bahwa hal itu melambangkan kasih Kristus bagi kita. Dan keinginan-Nya bagi kita semua adalah supaya kita hidup seperti gambaran-Nya.

“Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.” (1 Korintus 13: 4-5)

Mitos 4: Pasanganmu harusnya bertanggung jawab memenuhi semua kebutuhanmu

Apakah kamu setuju kalau seorang istri menuntut suaminya untuk memenuhi kebutuhannya akan mobil mewah, uang salon setiap hari, atau uang untuk bisa dihabiskan belanja yang tak perlu? Kalau ya, berarti kita salah mengerti tentang tanggung jawab seorang suami atas keluarganya.

Sama halnya dengan sikap kita yang cenderung suka menuntut supaya pasangan kita mencintai dengan cara yang kita mau. Karena dengan dicintailah kita merasa berarti. Terlepas dari kebohongan ini, kebenarannya adalah pasangan kita bukan orang yang sempurna dan yang mampu memenuhi semua kebutuhan yang kita perlu. Karena satu-satunya pribadi yang bisa memuaskan kita dan mampu memenuhi semua kebutuhan kita adalah Tuhan.

“Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.” (Mazmur 73: 28)

Mitos 5: Perceraian adalah pilihan paling tepat dan mudah

Seperti sudah dijelaskan di atas, bahwa kita nggak bisa memungkiri kalau banyak pasangan yang dengan gampangnya memilih bercerai. Di tengah masalah yang sulit, suami atau istri akan mulai mencari jalan keluar yang cepat dan itu adalah bercerai.

Sayangnya, bagi pasangan yang pernah berada dititik ini tahu persis kalau memilih perceraian adalah hal yang nggak gampang. Tapi bagaimanapun, Tuhan menghendaki supaya perceraian jangan sampai terjadi dalam sebuah pernikahan. Bagi kamu yang terlanjur memilih jalan ini dan menyesali kegagalan pernikahanmu saat ini, jangan pernah putus asa. Datanglah kepada Tuhan dan minta supaya Dia memulihkan kembali hidupmu.

“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29: 11)

Pernikahan adalah anugerah luar biasa dari Tuhan. Bagi yang sedang menjalaninya saat ini, nikmatilah setiap musimnya dengan setia. Dan berjaga-jagalah dari segala pola pikir dan opini sekitar yang mempengaruhimu untuk mempercayai kebohongan yang justru merusak pernikahanmu. Jangan biarkan si musuh datang mencuri, merusak dan membinasakan semua anugerah Tuhan yang kita punya saat ini.

Sumber : Crosswalk.com/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami