Inilah 5 Cara Ampuh Membesarkan Anak Jadi Orang yang Saleh
Sumber: Youtube.com

Parenting / 11 September 2017

Kalangan Sendiri

Inilah 5 Cara Ampuh Membesarkan Anak Jadi Orang yang Saleh

Budhi Marpaung Official Writer
6597

Di tengah dunia yang begitu besar tantangannya seperti sekarang, orangtua tidak boleh pasrah saja. Mengapa? Karena salah satu tugas penting orangtua adalah mendidik dan membesarkan anak-anak seperti yang Tuhan kehendaki. Tapi apakah mungkin melakukannya?

Alkitab mencatat salah satu orang saleh yang pernah hidup di muka bumi. Namanya adalah Ayub.

“Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.” (Amsal 1:1)

Ayub bukanlah sosok rekaan manusia. Ia memang ada dan pernah eksis di muka bumi. Bagi penulis, kesalehan penulis tidak datang begitu saja. Walau tidak dicatatkan oleh Alkitab, tetapi pasti pihak yang turut andil dalam menjadikannya seperti itu adalah orangtua (ayah/ibu).

Seorang penulis dan pembicara Kristen asal Amerika Serikat, Jen Wilkin menyatakan ada lima cara yang bisa dilakukan oleh seorang ayah dan ibu untuk membuat seorang anak cinta dan mau melayani Tuhan serta menolak untuk menjadi sama dengan dunia ini.

1. Lakukan Aktivitas Positif Bersama

Hal paling mudah untuk dilakukan sebagai satu keluarga adalah makan bersama. Seberapa pun sulit dan tantangannya, orangtua harus menjadikan ini sebagai prioritas.

Menurut Jen Wilkin, keluarga yang duduk untuk makan malam bersama setidaknya empat malam di dalam seminggu, anak-anak mereka cenderung tidak terlibat dalam alkohol dan narkoba atau perilaku berisiko lainnya.

2. Berbicaralah yang Baik

Jika melihat budaya dunia yang ada sekarang sebagian besar menunjukkan bahwa anak-anak lebih senang untuk berkata-kata hal yang buruk. Sebagai orangtua Kristen, kita tentu tidak ingin anak kita mengucapkan hal itu.

Oleh sebab itu, sarkasme harus dijauhi di dalam rumah karena perilaku seperti itu selalu membuat seseorang atau beberapa orang menjadi korban. “Ada banyak cara lain untuk menjadi lucu,” ujar Jen.

Sebagai gantinya, tambah Jen, berilah anak-anak kata-kata rekonsiliasi dan doa.

3. Ajarkan Mengucap Syukur

Bagian ini mungkin harus agak ekstra dilakukan untuk diajarkan kepada buah hati. Tetapi, dengan memberikan pengertian bahwa apa yang belum bisa dimiliki sekarang bukan berarti tidak dapat atau harus kita miliki. Seringkali untuk mendapatkan sesuatu kita perlu menunggu dengan hati yang lapang. Sambil mengucap syukur atas apa yang sudah dirasakan selama ini.  

Jen Wilkin mengatakan anak-anak harus tahu apa yang kurang, lebih dan apa yang cukup. Menurutu penelitian, ketika orangtua memberikan anak apa yang mereka inginkan saat mereka menginginkannya, kita justru sedang membesarkan anak yang tak terpuaskan.

4. Berikan Anak Hiburan yang Membangun

Seperti halnya kita selaku orangtua, anak-anak pun membutuhkan hiburan. Namun, hiburan seperti apa yang mau dinikmati oleh buah hati kita? Kita bisa ikut mengambil bagian di dalam keputusan mereka.

Kita perlu waktu untuk bercakap-cakap, agar kita bisa melatih dan memperingatkan akan hiburan yang ada di sekitar mereka.

Jen Wilkin menjelaskan hiburan saat ini bukan lagi membangun kebersamaan di dalam sebuah keluarga karena setiap orang memiliki ponsel dan sibuk dengan gawai yang ada di tangan mereka.   

5. Bangunlah Hubungan Pertemanan

Jen Wilkin mengungkapkan bahwa ia dan suami melatih anak-anak mereka untuk mengenali karakter manusia. “Kami melatih mereka untuk melarikan diri dari drama dan kekacauan,” ujar Jen Wilkin.

Oleh karena itu, sambungnya, orangtua memiliki kewajiban mengusahakan rumah sebagai sumber utama bagi anak-anak. Cara terbaik untuk melakukannya adalah menjadikan setiap anak di rumah tersebut tidak hanya sebagai seorang saudara, tetapi juga seorang teman.

Jangan menormalkan rivalitas di antara saudara, ungkap Jen Wilkin.

Sebagai kesimpulan, sambung Wilkin, satu-satunya cara yang dapat diandalkan untuk membesarkan anak menjadi orang yang saleh (Jen Wilkin menggunakan kata: alien/asing) adalah menjadi orangtua yang saleh.

“Lebih penting daripada hubunganmu dengan anakmu adalah hubunganmu dengan Bapa Surgawi," imbuh Jen Wilkin.

Orangtua harus menyadari, pungkas Jen Wilkin, bahwa sebelum anak-anak dapat membaca Alkitab, mereka akan membacanya.

Sumber : christianpost.com / Jawaban.Com
Halaman :
1

Ikuti Kami