Begini Cara Yenny Wahid Stop Pihak yang Pakai Agama Untuk Rusak Persatuan
Sumber: Imago Planet

Nasional / 11 September 2017

Kalangan Sendiri

Begini Cara Yenny Wahid Stop Pihak yang Pakai Agama Untuk Rusak Persatuan

Lori Official Writer
3124

“Saya tidak percaya bahwa agama itu adalah alat pemecah belah bangsa, yang memecah belah bukan agamanya, tetapi yang memecah belah adalah orang yang menggunakan agama untuk kepentingan mereka,” demikian diucapkan Yenny Wahid, Direktur Eksekutif Wahid Institute ini.

Hal ini disampaikan Yenny mengingat masih banyak pemeluk agama yang memanfaatkan agama untuk tujuan yang tidak benar. Dia menilai kalau pemeluk agama di Indonesia masih belum hidup sesuai dengan ajaran agama yang dipeluknya.

“Ada pemeluk agama yang sangat dokmatik, menganggap agamanya itu alat untuk membuat dirinya merasa paling superior, yang lain dianggap kafir atau orang yang tersesat,” ucap Yenny melanjutkan saat menghadiri acara talkshow ‘Melody of Diversity’ yang digelar oleh sebuah organisasi keagamaan asal Jepang bernama Soka Gakkai di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (10/9).

Melody of Diversity sendiri adalah rangkaian kampanye perdamaian yang dilakukan oleh Soka Gakkai bersama Wahid Foundation dengan melibatkan berbagai kalangan mulai dari mahasiswa dan juga masyarakat umum. Lewat talkshow ini pihak penyelenggara bertujuan untuk memberi masyarakat wawasan dan kesadaran soal keberagaman di Indonesia.

Yenny pun menyerukan untuk stop tindakan mengkambinghitamkan agama untuk tujuan merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Karena agama itu sendiri sejatinya hadir untuk tujuan menjauhkan manusia dari kegelapan hati dan menghantarkan setiap orang dekat kepada Tuhan.

“Agama mengajarkan sifat-sifat yang ilahiah, dan harus ditiru oleh makhluk ciptaanNya. Jadi agama itu isinya tentang kebaikan semua,” lanjut Yenny. Jadi bukan agamanya yang menjadi alat. Melainkan, attitude kita mengenai agama,” terangnya.

Selain menyuarakan perdamaian, putri Presiden ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid ini pun vokal menyuarakan soal sikapnya terhadap kasus Rohingya di Rakhine, Myanmar. Dia meminta supaya semua pihak yang mendukung kekerasan yang dialami kaum Rohingya jangan dikait-kaitkan dengan isu agama. Sebab kasus itu tidak semata-mata timbul hanya karena masalah agama.

“Yang harus kita protes adalah tindakan perlakuan militeristik dan represif terhadap HAM dari warga Rohingya, itu yang harus kita protes tapi jangan bawa-bawa agama karena itu tidak tepat,” imbaunya.

Dia mendukung sepenuhnya empati dari masyarakat dunia terkait tindakan diskriminatif bagi semua orang yang mengalaminya. Tapi jangan sekali-kali membela hanya karena masalah agama. 

Sumber : Tribunnews.com/Kompas.com
Halaman :
1

Ikuti Kami