Berdasarkan
data dari lembaga British Social Attitudes Survey 2016 dilaporkan bahwa orang
Inggris sudah tak beragama. Sejak tahun 2015 lalu, sebanyak 53 persen dari penduduk asli Inggris ini diketahui sudah tak lagi beragama.
Jumlah penduduk
yang tak beragama ini meningkat sekitar 12 persen sepanjang lima belas tahun belakangan
ini. Kondisi ini secara langsung berdampak nyata pula pada turunnya sebanyak 13 persen orang Kristen di Briton.
Hasil survey
ini yang sudah dipublikasikan ini persis sama dengan survey serupa yang
dilakukan oleh Public Religion Research Institute Amerika Serikat (AS) yang menemukan
bahwa banyak dari orang Amerika sendiri tak lagi beragama. Mereka diantaranya adalah
kelompok ateis, agnostik dan ada pula yang tak memilih aliran manapun atau ‘nones’. Kelompok ini ditemukan mencapai sekitar 24 persen dari total penduduk AS.
Sementara berdasarkan
hasil survey British Social Attitudes ini, ditemukan ada sebanyak 3000 orang Briton
dalam satu setengah tahun terakhir keluar dari Gereja Anglikan. Hal ini pula menyebabkan
terjadinya penurunan minat terhadap agama resmi Inggris, dari sekitar 31 persen menjadi hanya 15 persen saja.
Sementara jumlah
penganut Katolik Roma masih tetap stabil pada 9 persen, sedang penganut Kristen lainnya sedikit meningkat dari 14 persen jadi 17 persen.
Penyebab utama
kemerosotan keyakinan di Inggris dipercaya terjadi karena ketidakmampuan gereja
dalam mempertahankan anak muda gereja. Mayoritas Gereja Inggris sudah berusia 65 tahun ke atas, dan hanya sekitar 35 persennya saja yang berusia 35 tahun.
Satu-satunya
tantangan gereja Inggris diketahui terletak pada ketidakberdayaannya menarik anak
muda gereja. Akibatnya, ada banyak anak muda berusia 24 tahunmengaku dirinya bukanlah
orang religius. Kenaikan yang signifikan terjadi dalam satu tahun terakhir ini.
Sementara mereka yang berusia 24 tahun ke bawah mengklaim bahwa dirinya tak beragama.
Pergeseran nilai
keagamaan ini dinilai terjadi karena terjadinya peningkatan sikap liberal terhadap
banyak masalah sosial dan moral, terutama mengenai topik terkait gender.