Orang Kristen, Boleh Ciuman Nggak Sih Waktu Pacaran?

Single / 6 September 2017

Kalangan Sendiri

Orang Kristen, Boleh Ciuman Nggak Sih Waktu Pacaran?

Naomii Simbolon Official Writer
104278

 “Sebagai orang Kristen, pacaran boleh ciuman nggak sih?”

“Pacaran kalo nggak ciuman dan pegangan tangan sih, bukan pacaran namanya.”

“Kamu nggak sayang sama aku, pegang tangan dan cium kamu aja nggak bisa,”

Pernah dengar pendapat dan pertanyaan diatas? Mungkin sebagian daripada kamu pernah mengalami dan sedang mengalami hal itu. Seketika kamu sadar dan bertanya dalam diri sendiri “Aku kan seorang pelayan Kristus, kira-kira ciuman diperbolehkan nggak sih oleh Alkitab?”

Untuk menjawab pertanyaan dan menyikapi pendapat tersebut, mari kita lihat firman berikut.

1 Tes 4:3-9
4:3 Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,
4:4 supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan,
4:5 bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah,
4:6 dan supaya dalam hal-hal ini orang jangan memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Karena Tuhan adalah pembalas dari semuanya ini, seperti yang telah kami katakan dan tegaskan dahulu kepadamu.
4:7 Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.
4:8 Karena itu siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada kamu.
4:9 Tentang kasih persaudaraan tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah.

Dari kitab diatas, ayat (3) sudah cukup jelas memberitahukan bahwa kehendak Allah adalah pengudusanmu dan menjauhi pencabulan. Artinya Allah jelas sekali nggak menyukai pencabulan tetapi menyukai seseorang yang hidup kudus. Lalu apa itu hidup kudus?

Istilah kudus itu sangatlah luas, kudus nggak hanya bicara hawa nafsu namun juga termasuk menjaga hati untuk selalu hidup dalam buah buah roh, kasih, sukacita, damai sejahtera dll, dan bukan rasa amarah, egois, sombong, seperti yang ditekankan di ayat (4) bahwa kita harus hidup dalam pengudusan dan penghormatan tetapi bukan percabulan, sebab pencabulan terlahir dari keegoisan akan hawa nafsu , sedangkan orang-orang yang hidup dalam hawa nafsu adalah orang-orang yang nggak kenal Allah. Kamu mengenal Allah atau bukan?

Nah, lalu bagaimana kudus dan menjauhi pencabulan dalam konteks pacaran? Kita semua tentu setuju bahwa hubungan seks sebelum menikah adalah hal yang nggak kudus, tetapi masih ada area abu-abu yang sering sekali dipertanyakan dan sering sekali menjadi perdebatan dalam berpacaran.

“Ciuman itu kudus nggak ya?”

“Apakah pelukan itu kudus?”

“Pegangan tangan kudus kali ya.”

Tidak ada ayat dalam Alkitab yang mengatakan bahwa ciuman, pelukan, pegangan tangan itu tidak kudus. Nah, lalu bagaimana dengan standard Tuhan Yesus dalam firman ini?

Matius 5:27-28
5:27 Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.
5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.

Firman tersebut sangat cukup menjawab kegalauan kamu selama ini bukan.

Pertanyaannya begini, ketika kamu berciuman apakah kita tetap dalam kekudusan? Mungkinkah kamu saat berciuman angkat tangan lalu menyembah dan berbahasa roh?

TIDAK, saya yakin bahwa kamu akan jatuh kedalam dosa pikiran. Iya atau tidak, hanya kamu yang bisa menjawab.

Selanjutnya, saat kamu pegangan tangan atau pelukan dengan pacar kamu apakah kamu masih dalam kekudusan juga? Saya nggak bisa menjamin hal itu tetap kudus, karena saya tahu persis bahwa sesuatu rasa yang mengarah ke hawa nafsu dan rasa greget akan terjadi.

Kalau begitu, bagaimana kita memperlakukan pacar kita supaya hubungan kalian tetap dalam konteks “kudus” dihadapan Allah?

1 Tes 4:9 Tentang kasih persaudaraan tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah.

Jawabannya ialah kasih persaudaraan. Perlakuannya sama terhadap kamu dengan saudara seiman lawan jenis lainnya. Perbedaannya ialah, kamu sedang mempersiapkan pernikahan dengan pacarmu, menyamakan visi, membangun komunikasi, kesepakatan dan keterbukaan. Bukan berbeda karena ada "bersentuhan"-nya.

Berpegangan tangan saat menyebrang atau berdoa boleh nggak? Kembali kepada diri masing-masing. Yang jelas, jika kamu nggak memegang tangan pacar kamu saat menyebrang, dia nggak akan langsung jatuh karena dia sanggup berjalan dan bukan nenek-nenek, dan juga jika kamu nggak pegang tangan dia saat berdoa, emangnya kuasa doa akan berkurang?

Jadi pada intinya adalah kebenaran telah sampai kepada kita, bagaimana kita meresponi hal itu dengan baik dan sesuai dengan friman, kembali kepada keputusanmu. Sekarang apa yang akan kamu lakukan?

Sumber : Berbagai sumber/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami