Kehadiran teknologi
canggih seperti saat ini telah memungkinkan semua orang menjelajahi dunia hanya
lewat ujung jari saja. Tapi sayangnya hal ini nggak selamanya berdampak positif bagi kehidupan, termasuk generasi muda kita dan anak-anak kita.
Jika kamu adalah
orangtua millennial yang melahirkan anak-anak millennial yang tergantung pada ponsel
pintar, games digital, youtube atau televisi, ada baiknya mencegah dampak negatif
teknologi ini bagi anak. Karena tanpa pengawasan atau kontrol orangtua, anak-anak
justru kebablasan dan nggak bisa membedakan media mana yang bermanfaat dan yang tidak bermanfaat bagi dirinya.
Supaya hal
itu nggak terjadi sama anak-anakmu, ajukanlah 5 pertanyaan ini lebih dulu ke anak sebelum membiarkan mereka mengkonsumsi media dan teknologi yang tersedia.
Pertama, tanyakanlah apa sih pengaruh ponsel/tontonan/video itu bagi perilaku anak?
Misalnya, anak
bermain games. Dan saat dia kalah, apa sih yang dia lakukan setelah itu? Apa tindakan
selanjutnya dari anak apabila mereka nggak diawasi sama orangtua? Saat itulah orangtua
harus menjelaskan langkah apa yang boleh dan nggak boleh dilakukan anak.
Ingatkan anak supaya mereka tetap menjaga hatinya dan tetap waspada dengan pengaruh media yang buruk.
“Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” (Amsal 4: 23)
Kedua, sebelum memilih media yang akan mereka tonton/mainkan tanyakan apakah hal itu berguna atau malah penting untuk menambah wawasan anak?
Ingatlah bahwa
Tuhan memberikan setiap keluarga keuangan yang mencukupi supaya orangtua bisa memakainya
untuk memenuhi kebutuhan anak, termasuk pendidikan mereka. Dalam hal ini,
orangtua patut bertanya ke anak lebih dulu tentang jenis media apa yang bisa mereka
pakai dan apakah hal itu berguna bagi diri mereka sendiri atau tidak sama sekali.
Ketiga, apakah anak kecanduan dengan media yang mereka mainkan?
Salah satu dampak
buruk teknologi adalah menyebabkan banyaknya kematian. Ada banyak games yang bermunculan
dan membuat anak kecanduan sampai akhirnya lupa dengan prioritas utama mereka. Lupa makan, lupa belajar dan lupa melakukan kewajiban lainnya.
Keempat, apakah media yang dimainkan anak mengandung konten kekerasan?
Pastikan apakah
konten media yang dimainkan atau ditonton anak tidak mengandung tindakan kekerasan.
Hal ini penting karena akan sangat berdampak pada karakter atau tindakan anak. Misalnya,
games yang menayangkan aksi bunuh-bunuhan yang penuh darah atau kekerasan fisik
semacam perkelahian. Kasih anak gambaran konten yang pantas ditonton atau
dimainkan dan ingatkan mereka bahwa Tuhan sama sekali nggak suka sama adegan bunuh-bunuhan atau perkelahian yang penuh dengan kekerasan.
Kelima, apakah media/tontonan/games itu memisahkan anak dari dunia?
Roma 12: 2 berkata,
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan
dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat
membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
Sebagai orang
Kristen, kita dipanggil untuk berbeda dari dunia ini. Untuk itu, kita perlu memperlengkapi
anak atau geerasi muda kita untuk benar-benar menghormati Tuhan lewat apa yang mereka
lakukan. Pastikan anak untuk tahu apakah mereka pantas memainkan atau menonton media yang mereka pilih.
Media memang
bukan sesuatu yang buruk. Karena melaluinya kita bahkan bisa menjangkau ribuan orang
di luar sana. Yang salah adalah kalau kita nggak bisa memanfaatkannya untuk tujuan
yang benar dan bermanfaat. Misalnya, mendorong anak untuk menemukan satu media
penginjilan yang tepat untuk anak-anak dan anak muda. Dengan ini, media bukan saja
memberikan dampak positif ke dirinya sendiri tapi juga orang lain.