Kawasan pesisir
negara bagian Texas, Amerika Serikat luluh lantak setelah diterjang badai Harvey
berkecepatan 215 km/jam. Tercatat bahwa badai ini merupakan badai terburuk dalam 12 tahun terakhir yang melanda kawasan itu.
Akibat badai
ini, pemukiman di sekitaran Houston pun tergenang banjir dan mendesak pemerintah setempat untuk memerintahkan semua warga untuk meninggalkan kediaman mereka.
Kondisi kritis
ini pun menggerakkan gereja-gereja lokal di Houston, Texas membuka pintu bagi warga yang kehilangan tempat tinggal.
Pendeta senior
Gereja Woodlands, Kerry Shook mengumumkan bahwa gerejanya dipersilahkan dipakai
sebagai tempat bagi tim evakuasi korban banjir. Hal ini disampaikannya lewat akun
Facebook pribadinya. Katanya, “Hari ini kami juga sudah memberikan makan lebih
dari 200 relawan karena mereka terus melayani orang lain. Kami juga mendistribusikan
1000 makanan dari Chick-fil-a kepada relawan pertama dan petugas medis gawat darurat (UGD) yang melakukan penyelamatan.”
Pendeta Shook
juga menyampaikan kalau mereka bekerja sama dengan pemerintah daerah, negara bagian
dan federal untuk siap mengirimkan bantuan ke seluruh Texas. Dia juga meminta supaya
semua jemaat gereja berdoa bagi korban badai Harvey dan mau tergerak menjadi relawan.
Senada dengan
Pendeta Shook, Pemimpin Gereja Lakewood di Houston, Joel Osteen juga mendesak semua
orang untuk berdoa bagi semua korban badai. “Bergabunglah bersama kami untuk
berdoa bagi keselamatan teman-teman & keluarga kita di Texas,” tulisnya dalam akun Twitter pribadinya.
Setelah sempat dikritik karena tidak mempersilahkan gerejanya dibuka untuk tempat penampungan para korban badai, pendeta senior
megachurch ini akhirnya menunjukkan keterbukaan gerejanya lewat pernyataan yang ditulisnya di akun Twitternya. Dia mengaku prihatin karena badai Harvey sudah menyebabkan kehancuran
yang besar di Houston. Karena itu Osteen mengajak semua orang untuk ikut membantu. “Hati kita hancur saat kita menyaksikan kerusakan dan kehancuran di kota kita. Bergabunglah bersama kami untuk membantu pemulihan Houston,” tulisnya.
Uskup TD
Jakes, pemimpin dari gereja Potter House di Dallas juga menyampaikan dukungannya
atas korban badai Harvey di Texas. “Bergabunglah bersama kami saat kami terus berdoa
untuk keselamatan, perlindungan, pemulihan dan ketenangan di tengah semuanya. Yesaya 41: 10,” tulis Jakes di akun Twitternya.
Salah satu korban badai ini adalah seorang pendeta yang tinggal di
Houston. Dia adalah pendeta Gereja Houston Five sekaligus pendiri Turning
Points Ministries International, Doug Stringer. Kepada media pemberitaan Charisma
News, pendeta Stringer mengatakan bahwa dirinya sempat terjebak di rumahnya yang tergenang banjir.
“Jalanan (ke
rumah kami) seperti sungai, dan bendungan penampungan di belakang (rumah kami) naik
dengan cepat. Air sungai di samping rumah kami naik karena tak ada saluran pembuangan
di sana. Atap rumah kami bocor dan cerobong asapnya seperti air terjun yang mengalir lambat. Ada peringatan badai setiap beberapa menit,” jelasnya.
Di tengah kondisi
itulah pendeta Stringer dan istrinya berdoa dengan iman. Mereka meminta supaya Tuhan
menolong semua orang saat itu. “Saya dan istri saya berdoa bagi semua orang sesuai
dengan kebutuhannya. Kami memperkatakan doa seperti perkataan firman yang
disampaikan Elia supaya hujan berhenti dan air surut di seluruh wilayah ini,” terangnya.
Sebagaimana
diberitakan, badai Harvey yang terjadi pada Jumat, 25 Agustus 2017 ini menewaskan sedikitnya 10 orang dan jumlah tersebut diperkirakan akan bertambah.
Untuk mengantisipasi badai susulan, pemerintah setempat pun memperingatkan supaya semua warga tetap tinggal dipengungsian sementara sampai kondisi kembali normal.
Kita tentu ikut prihatin dengan kondisi yang dialami Texas. Karenanya, mari ikut memberikan dukungan dalam bentuk doa supaya badai Harvey segera berlalu dan semua korban bisa segera kembali ke rumah masing-masing.
Sumber : Berbagai Sumber/Jawaban.com