Jangan Larut Dalam Kesedihan, Perceraian Bukan Akhir Segalanya.

Marriage / 24 August 2017

Kalangan Sendiri

Jangan Larut Dalam Kesedihan, Perceraian Bukan Akhir Segalanya.

Naomii Simbolon Official Writer
4759

Beberapa orang saat menyusuri pesta pernikahan, mereka memikirkan perceraian.

Hal ini benar terjadi, kenyataannya 5 dari 10 pernikahan berakhir dengan sebuah perceraian dan 3,8 dari 10 pernikahan penginjil Kristen tidak dapat bertahan (menurut statistik).

Perlu ditegaskan disini, Allah membenci perceraian! Namun mungkin ada beberapa kondisi yang membuat kalian harus berpisah misalnya kekerasan dalam rumah tangga ( KDRT ) yang berpotensi mengancam keselamatan jiwa, terjadi perselingkuhan sampai menyebabkan kehamilan, atau pasanganmu meninggalkan iman kristennya. 

Sekali lagi, sebelum kamu mengambil keputusan mengenai hal ini, diskusikan dengan hamba Tuhan atau konselor pernikahan yang dipakai Tuhan.

Perceraian adalah salah satu pemicu stress yang paling signifikan yang dialami seseorang dan itu tidak hanya menghancurkan pernikahan, tetapi juga menghancurkan harapan dan mimpi dalam hidup dan masa depan.

Yang paling buruknya adalah setelah bercerai, pasangan masih bisa hidup dan membangun kehidupan yang baru tanpa anak-anak dan juga istri/suami. Selain itu, ketika ada anak-anak yang terlibat didalamnya, mereka akan dipaksa untuk memahami situasi ini dan bersiap untuk kehilangan waktu-waktu terbaik dari salah satu diantara orang tuanya.

Seseorang yang mengalami perceraian, tidak akan gampang untuk melepaskan rasa sakit hati, bahkan cenderung sangat sensitif. Mulai dari sms, telepon dan pertemuan selalu membawa mereka kedalam emosi dan rasa sakit hati yang tiada habisnya, tetapi mau nggak mau harus diselesaikan sebaik mungkin.

Mungkin saja kamu memiliki banyak cara untuk mengatasi tekanan dalam proses perceraian atau setelah perceraian, tetapi kamu nggak bakal bisa melakukannya jika kamu masih terus berduka karena kehilangan.

Berikut adalah enam strategi untuk membantu kamu mengatasi perceraian dengan sukses.

1. Hadapi saja

Banyak orang yang masuk kedalam masa krisis saat diperhadapkan dengan perceraian. Didorong oleh rasa sedih, marah, penghianatan, sakit hati dan kebingungan, mereka hampir berfokus sepenuhnya kepada rincian bercerai secara hukum.

Mereka seolah-olah merasa hebat dan mampu menyelesaikan dengan baik, sampai suatu hari mereka akhirnya kehilangan cara untuk bertempur dan mengalihkan perhatian mereka , mereka mulai masuk kedalam lautan sakit hati yang membuat mereka tenggelam hingga masuk kedalam jurang keputusasaan.

Hadapilah! Kamu nggak punya jalan lain kecuali menghadapinya dengan baik. Biarkan dirimu menghadapinya dengan cara yang sehat, sampai suatu nanti kamu akan kembali bangkit dan siap maju untuk membangun hidup yang lebih sukses dan baik.

Pengkotbah 3:2,4:”Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam;ada waktu untuk menangis;ada waktu untuk tertawa;ada waktu untuk meratap;ada waktu untuk menari;”

2. Bergabung dengan komunitas

Selama perceraian, kamu akan membutuhkan dukungan lebih banyak daripada sebelumnya. Kamu memerlukan berbagai jenis dukungan. Teman dekat dan keluarga merupakan pendukung terhebat yang akan mendorong kamu melewati musim ini, namun kamu juga memerlukan dukungan dari seseorang yang memahami tekanan emosi mengenai perceraian yang kamu tengah hadapi.

Kelompok seperti ‘Peduli perceraian” nggak hanya menyediakan konseling tetapi juga menyediakan komunitas yang sehat dan terstrukur untuk membantu mendidik banyak masalah seputar aspek emosional dari perceraian.

Jadi komunitas itu sangat perlu untuk membantu kamu mencegah proses dukacita atau kesedihan yang berkelanjutan.

Jangan mengecilkan diri. Lakukan yang terbaik dan kelilingi dirimu dengan kasih, motivasi-motivasi dan dukungan, sehingga kamu bisa sembuh dengan total.

Galatia 6:2:”Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum kristus.”

3. Terlibat didalam gereja

Studi membuktikan bahwa Iman adalah sumber penyembuhan yang penting, terutama saat kita melewati musim yang penuh dengan tantangan.

Banyak orang yang menarik diri dari iman mereka selama perceraian, padahal mereka sangat membutuhkannya.

Biarkan iman kamu menjadi sumber kekuatan kamu dalam melewati musim ini. Tuhan tahu posisi kamu, Dia juga merasakan sakitmu. Dia mengashimu,Dia tidak melupakanmu. Dia ingin sekali melepaskan kamu dari badai, Dia ada disisimu dan menemanimu.Dia juga rindu kamu datang padaNya saat kamu sudah nggak sanggup menjalani masalahmu. Ayo! Izinkan Dia datang padamu. Bersandarlah kepadaNya. Biarkan Dia memberimu kekuatan saat kamu sudah nggak kuat lagi, biarkan Dia mengasihimu dengan caraNya yang manis dan lembut. Dia akan melakukan itu, karena Dia adalah Allah Bapa yang sangat baik.

Yesaya 41:10:” Janganlah Takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu, Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong Engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.”

4. Temui terapis yang ahli

Terapis adalah salah satu cara yang baik saat kamu tengah mengalami perceraian. Saya sering mendengar orang mengatakan kalau nggak baik menghambur-hamburkan uang . Tetapi terapis adalah investasi yang baik dan berpengaruh besar buat dirimu dan masa depanmu.

Ada banyak sumber terapis yang professional, dari rujukan teman-teman, dari pusat konseling masyarat atau info dari gereja lokalmu.

5. Kasihanilah dirimu sendiri

Perceraian memang musim yang sangat sulit dalam hidup, tapi sekarang bukan lagi waktunya stuck didalam kesedihan. Bebaskan dirimu! Tunjukkan pada dirimu sendiri bahwa akan ada anugerah dalam perceraianmu dan ini akan menjadi sebuah motivasi dan kesaksian yang memberkati orang lain. 

Bangkitlah. Perceraian akan berakhir, kamu akan berhasil melewatinya sekalipun memakan waktu lama. Jangan terlalu keras terhadap dirimu sendiri. Jangan membebani dirimu dengan fikiranmu terus menerus.

2 Korintus 1:3-4: “Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermaca-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.”

 

Perceraian bukanlah sebuah akhir. Kamu bisa melewati musim ini, dan memasuki musim yang baru dengan sembuh, utuh dan siap untuk melihat apa yang Tuhan sudah sediakan bagimu.

Tuhan nggak hanya menyediakan hal-hal baru; Dia juga Tuhan yang mampu membuat segala sesuatu menjadi baru, termasuk hati dan hidup kita dan itupun jika kamu mengizinkan Dia mengambil kendali semua hal. Meskipun kamu nggak pernah membayangkan bahwa perceraian akan terjadi dalam perjalanan hidup kamu, tetapi percayalah bahwa semua sudah berada dibawah otoritas Allah.

Memang benar, bahwa perceraian adalah sesuatu yang nggak pernah dikehendaki oleh Tuhan, namun nggak ada yang nggak mungkin bagi-Nya.

Allah mampu mengembalikan hubungan kalian dengan baik sesuai dengan cara-Nya. Mungkin ini adalah musim dimana Tuhan sedang membiarkan kalian berdua untuk merenungi perjalanan rumah tangga kalian, akan ada saatnya Tuhan akan mengembalikan semuanya.

Berdoalah dengan tekun, sebab Allah ingin kamu melakukannya juga. Dia sedang mengatur musim baru dan yang indah serta terbaik dalam hubungan kalian. Dia akan melakukannya.

 

Baca juga : Tanggapan Seorang ibu mengenai kehidupan setelah pernikahan.

Sumber : jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami