Istri mana yang
nggak sedih kalau suaminya jarang ke gereja. Beragam cara udah dilakuin biar suami
mau ke gereja bareng, tapi tetap aja jawabannya ‘Nggak’. Inilah pengalaman yang
pernah dialami sama istri presenter Andy F Noya. Selama mereka menikah, Andy sama
sekali nggak pernah menginjakkan kaki ke gereja. Susah payah membujuk sang suami, istrinya Retno Palupi Noya pun menyerah.
Tahu kenapa
Andy F Noya ogah ke gereja? Usut punya usut, ternyata Andy kepahitan sama orang-orang
di gereja. Dia nggak suka karena kehidupan orang-orang yang rajin ke gereja nggak
sinkron sama hidupnya sehari-hari. Apa kamu juga punya suami yang sama sekali nggak mau ibadah bareng ke gereja? Apa kamu tahu alasannya kenapa?
Di artikel ini
kita coba selidiki beberapa kemungkinan alasan logis kenapa para suami-suami banyak yang enggan atau nggak tertarik ke gereja.
1. Lagu-lagu ibadah yang nggak cocok buat dia
Ada banyak tipe
pria yang nggak suka sama lagu-lagu gereja yang terlalu girang ataupun terlalu
sendu. Apalagi kalau suamimu adalah tipe yang nggak suka overacting waktu menyembah Tuhan. Bisa-bisa dia bakal merasa aneh sendiri
ngelihat orang-orang disekitarnya bernyanyi kegirangan dengan gaya masing-masing.
Kalau ini
adalah masalahnya, ada baiknya mendiskusikan bersama tipe gereja yang gimana sih
yang dia mau? Bisa aja suami lebih nyaman di gereja lutheran yang lebih kalem atau tipe karismatik yang lebih tenang.
2. Ritual gereja yang monoton
Alih-alih datang
menyembah Tuhan, ritual gereja yang monoton dinilai hanya bikin jemaat gereja ngantuk
selama ibadah. Alasan ini bisa jadi salah satu penyebab kenapa suami kamu malas
ke gereja. Dia mungkin tahu bahkan dengan mata terpejam semua prosesi ibadah setiap
minggunya, mulai dari pembuka ibadah dengan nyanyia pujia dan penyembahan, pengumuman,
persembahan, khotbah dan doa penutup. Baginya, hal itu sama sekali nggak menarik.
3. Males ngedengerin pendeta yang bawain khotbah
Apalagi kalau
suamimu adalah lulusan teologia yang tahu banyak soal firman Tuhan, sementara pendeta
yang nyampein khotbah justru masih junioran. Tentu aja dia bakal males ngedengerin
khotbah yang dibawain sama orang yang cuma tau sedikit darinya. Atau mungkin suamimu
adalah tipe orang yang berpikir logis dan saat pendeta berkhotbah di dengan
mimbar, semua yang diucapkan justru berbeda sama yang dia ketahui atau dia
pelajari. Sekali pengalaman nggak mengenakkan ini terjadi, suamimu mungkin nggak lagi tertarik datang ke gereja.
4. Gereja memaksa suami masuk komunitas komsel
Pria sama
sekali berbeda dengan wanita. Kalau wanita bisa dengan mudahnya terbuka sama orang
lain, sebaliknya pria paling sulit soal hal ini. Inilah yang banyak dijadikan suami
sebagai alasan nggak mau ke gereja. Karena mereka merasa dipaksa gereja masuk komsel
dan harus terbuka dengan orang-orang di dalamnya. Apalagi kalau mereka adalah
sosok yang tertutup dan nggak nyaman kalau harus bercerita di depan banyak orang.
5. Gereja buru-buru mempercayakannya pelayanan
Nggak dipungkiri,
ada banyak gereja melakukan cara ini untuk menangkap banyak jemaat di
gerejanya. Apalagi kalau mereka punya talenta untuk melayani, misalnya jadi pemusik,
set audio, editor video, dan sebagainya. Ingatlah kalau nggak semua orang suka cara
seperti ini. Mungkin ini juga yang jadi penyebab kenapa suamimu menolak datang lagi ke gereja di minggu-minggu berikutnya.
6. Kepahitan sama gereja
Ada banyak suami
yang memutuskan nggak lagi mau menginjakkan kaki di gereja karena terlanjur
kepahitan sama gereja. Entah karena perlakuan pelayan gereja atau sesama jemaat
gereja itu. Inilah waktunya kamu sebagai istri untuk terus berdoa supaya suamimu
mengalami pemulihan total dari Tuhan. Karena beribadah nggak bicara soal manusia, tapi soal Tuhan itu sendiri dan kebenaran-Nya.
7. Pendeta dan pelayan gereja melakukan kecurangan
Semua jemaat
gereja percaya kepada pendeta dan pelayan gereja sebagai perwakilan Tuhan di dunia
dan yang hidup dengan cerminan karakter Kristus; penuh kasih, berbelas kasihan,
berpihak pada kebenaran dan kejujuran. Tapi ketika hidupnya ternyata bertentangan
dengan kebenaran firman Tuhan, bahwa pendeta dan rekan sepelayanan bersekongkol
melakukan kecurangan di gereja, saat itulah jemaat udah nggak lagi percaya. Apa
pendeta gerejamu melakukan tindakan semacam ini? Tanyakan suamimu apakah dia tahu
tentang isu kecurangan yang terjadi di gerejamu dan membuatnya nggak lagi sudi kembali
ke gereja itu?
Apakah salah satu atau beberapa poin di atas berkaitan dengan alasan suamimu nggak lagi mau ke gereja? Kalau ternyata ada, cobalah saling bertukar pikiran dan dorong dia untuk mendoakan situasi yang dia alami dan undang Roh Kudus untuk mengambil alih hatinya dan dipulihkan sepenuhnya dari semua kekecewaan, kebencian, kesombongan dan ketidakpercayaannya kepada gereja.
Hal lain yang paling penting juga untuk diluruskan ke para suami adalah bagaimanapun ritual ibadah, cara pelayanan dan kondisi di dalam sebuah gereja, harusnya kita nggak memandangnya sebagai syarat untuk menyembah Tuhan. Gereja adalah tempat dimana kita secara pribadi mau bertemu Tuhan bukan manusianya. Jadi, jangan pernah memandang manusia tapi pandanglah Tuhan itu sendiri.