Suami Kamu Nggak Mau Diajak Gereja? 7 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
Sumber: Joseph Mattera

Marriage / 23 August 2017

Kalangan Sendiri

Suami Kamu Nggak Mau Diajak Gereja? 7 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Lori Official Writer
14640

Istri mana yang nggak sedih kalau suaminya jarang ke gereja. Beragam cara udah dilakuin biar suami mau ke gereja bareng, tapi tetap aja jawabannya ‘Nggak’. Inilah pengalaman yang pernah dialami sama istri presenter Andy F Noya. Selama mereka menikah, Andy sama sekali nggak pernah menginjakkan kaki ke gereja. Susah payah membujuk sang suami, istrinya Retno Palupi Noya pun menyerah.

Tahu kenapa Andy F Noya ogah ke gereja? Usut punya usut, ternyata Andy kepahitan sama orang-orang di gereja. Dia nggak suka karena kehidupan orang-orang yang rajin ke gereja nggak sinkron sama hidupnya sehari-hari. Apa kamu juga punya suami yang sama sekali nggak mau ibadah bareng ke gereja? Apa kamu tahu alasannya kenapa?

Di artikel ini kita coba selidiki beberapa kemungkinan alasan logis kenapa para suami-suami banyak yang enggan atau nggak tertarik ke gereja.

1. Lagu-lagu ibadah yang nggak cocok buat dia

Ada banyak tipe pria yang nggak suka sama lagu-lagu gereja yang terlalu girang ataupun terlalu sendu. Apalagi kalau suamimu adalah tipe yang nggak suka overacting waktu menyembah Tuhan. Bisa-bisa dia bakal merasa aneh sendiri ngelihat orang-orang disekitarnya bernyanyi kegirangan dengan gaya masing-masing.

Kalau ini adalah masalahnya, ada baiknya mendiskusikan bersama tipe gereja yang gimana sih yang dia mau? Bisa aja suami lebih nyaman di gereja lutheran yang lebih kalem atau tipe karismatik yang lebih tenang.

2. Ritual gereja yang monoton

Alih-alih datang menyembah Tuhan, ritual gereja yang monoton dinilai hanya bikin jemaat gereja ngantuk selama ibadah. Alasan ini bisa jadi salah satu penyebab kenapa suami kamu malas ke gereja. Dia mungkin tahu bahkan dengan mata terpejam semua prosesi ibadah setiap minggunya, mulai dari pembuka ibadah dengan nyanyia pujia dan penyembahan, pengumuman, persembahan, khotbah dan doa penutup.  Baginya, hal itu sama sekali nggak menarik.

3. Males ngedengerin pendeta yang bawain khotbah

Apalagi kalau suamimu adalah lulusan teologia yang tahu banyak soal firman Tuhan, sementara pendeta yang nyampein khotbah justru masih junioran. Tentu aja dia bakal males ngedengerin khotbah yang dibawain sama orang yang cuma tau sedikit darinya. Atau mungkin suamimu adalah tipe orang yang berpikir logis dan saat pendeta berkhotbah di dengan mimbar, semua yang diucapkan justru berbeda sama yang dia ketahui atau dia pelajari. Sekali pengalaman nggak mengenakkan ini terjadi, suamimu mungkin nggak lagi tertarik datang ke gereja.

4. Gereja memaksa suami masuk komunitas komsel

Pria sama sekali berbeda dengan wanita. Kalau wanita bisa dengan mudahnya terbuka sama orang lain, sebaliknya pria paling sulit soal hal ini. Inilah yang banyak dijadikan suami sebagai alasan nggak mau ke gereja. Karena mereka merasa dipaksa gereja masuk komsel dan harus terbuka dengan orang-orang di dalamnya. Apalagi kalau mereka adalah sosok yang tertutup dan nggak nyaman kalau harus bercerita di depan banyak orang.

5. Gereja buru-buru mempercayakannya pelayanan

Nggak dipungkiri, ada banyak gereja melakukan cara ini untuk menangkap banyak jemaat di gerejanya. Apalagi kalau mereka punya talenta untuk melayani, misalnya jadi pemusik, set audio, editor video, dan sebagainya. Ingatlah kalau nggak semua orang suka cara seperti ini. Mungkin ini juga yang jadi penyebab kenapa suamimu menolak datang lagi ke gereja di minggu-minggu berikutnya.

6. Kepahitan sama gereja

Ada banyak suami yang memutuskan nggak lagi mau menginjakkan kaki di gereja karena terlanjur kepahitan sama gereja. Entah karena perlakuan pelayan gereja atau sesama jemaat gereja itu. Inilah waktunya kamu sebagai istri untuk terus berdoa supaya suamimu mengalami pemulihan total dari Tuhan. Karena beribadah nggak bicara soal manusia, tapi soal Tuhan itu sendiri dan kebenaran-Nya.

7. Pendeta dan pelayan gereja melakukan kecurangan

Semua jemaat gereja percaya kepada pendeta dan pelayan gereja sebagai perwakilan Tuhan di dunia dan yang hidup dengan cerminan karakter Kristus; penuh kasih, berbelas kasihan, berpihak pada kebenaran dan kejujuran. Tapi ketika hidupnya ternyata bertentangan dengan kebenaran firman Tuhan, bahwa pendeta dan rekan sepelayanan bersekongkol melakukan kecurangan di gereja, saat itulah jemaat udah nggak lagi percaya. Apa pendeta gerejamu melakukan tindakan semacam ini? Tanyakan suamimu apakah dia tahu tentang isu kecurangan yang terjadi di gerejamu dan membuatnya nggak lagi sudi kembali ke gereja itu?

Apakah salah satu atau beberapa poin di atas berkaitan dengan alasan suamimu nggak lagi mau ke gereja? Kalau ternyata ada, cobalah saling bertukar pikiran dan dorong dia untuk mendoakan situasi yang dia alami dan undang Roh Kudus untuk mengambil alih hatinya dan dipulihkan sepenuhnya dari semua kekecewaan, kebencian, kesombongan dan ketidakpercayaannya kepada gereja.

Hal lain yang paling penting juga untuk diluruskan ke para suami adalah bagaimanapun ritual ibadah, cara pelayanan dan kondisi di dalam sebuah gereja, harusnya kita nggak memandangnya sebagai syarat untuk menyembah Tuhan. Gereja adalah tempat dimana kita secara pribadi mau bertemu Tuhan bukan manusianya. Jadi, jangan pernah memandang manusia tapi pandanglah Tuhan itu sendiri.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami