Alkitab adalah
panduan hidup orang Kristen. Hampir semua solusi dari setiap masalah hidup bisa
kita temukan di sana. Karna kita tahu kalau semua isinya adalah kebenaran yang berasal dari isi hati Tuhan sendiri.
Nggak terkecuali,
Alkitab juga banyak memberikan beragam pengajaran kebenaran soal tujuan Tuhan atas
sebuah pernikahan dan tantangan-tantangan hidup yang akan suami dan istri hadapi di dalamnya, termasuk soal masalah keuangan.
Buat kamu yang
udah nikah nih (baik yang baru nikah atau yang sudah lima tahun lebih), yang lagi diperhadapkan sama masalah keuangan. Dengan kondisi kalau
hanya salah satu pihak aja yang kerja. Atau dua-duanya kerja tapi cuman karyawan biasa yang bergaji pas-pasan.
Apapun kondisi
yang kalian hadapi, Tuhan tetap punya solusinya. Ini 4 ayat Alkitab yang bisa bantu kamu memahamin apa sih yang Tuhan mau pasangan suami istri lakuin sama keuangannya.
1. Lunasi hutang dengan cara kerja sama
“Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun
juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.” (Roma 13: 8)
Mungkin
sebagian pasangan menikah justru berhutang di awal-awal pernikahannya. Karna banyaknya
dana yang harus dikeluarkan untuk acara pernikahan. Satu-satunya cara untuk melunasinya adalah dengan kerja sama antara suami istri.
Tuhan nggak
suka kalau umatnya berhutang dengan alasan apapun. Untuk itulah jadi tanggung jawab bersama untuk melunasi semua hutang yang masih ada.
2. Bijaklah membelanjakan uang
“Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan
kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan.” (Amsal 21: 5)
Ayat ini mengingatkan
kita supaya tetap bijak memakai uang yang ada. Pikirkan lebih dulu kebutuhan
apa yang perlu dibeli sebelum pergi belanja. Hal ini sangat membantu untuk menghindari pemborosan dan membeli barang yang sebenarnya nggak penting.
3. Jangan perhitungan kalau mau memberi
“Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada
kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah
dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan:
Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."??” (Kisah Para Rasul 20: 35)
Pekalah kepada
Tuhan supaya dalam segala hal yang kamu lakukan didasarkan oleh gerakan roh
kudus. Karna ini dimana dan kapanpun kamu harus memberi, berilah bukan karna paksaan
atau perhitungan. Kalau Tuhan bilang kamu memang harus memberi dengan nominal
tertentu, maka berikanlah sesuai dengan itu. Jangan pernah perhitungan kalau mau memberi! Percayalah kalau Tuhan mencukupkan kebutuhan keluargamu!
4. Jadi ‘hamba Tuhan’ bukan hamba uang
“Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena
jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia
akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."” (Matius 6: 24)
Kita hidup bukan
untuk tujuan supaya jadi orang kaya. Atau kita menikah bukan supaya kita kaya raya.
Karna itulah pasangan menikah diingatkan lewat ayat di atas supaya nggak jangan
selalu fokusnya untuk mengejar kekayaan. Tapi sebaliknya, dalam kondisi keuangan
yang bagaimanapun persembahkanlah itu untuk kemuliaan Tuhan saja. Layanilah Tuhan
bukan karna kamu punya uang tapi dalam ketidakmampuanmu sekalipun tetaplah setia
melayani-Nya.
Bicara soal
keuangan dalam pernikahan itu memang penting. Kalau kamu dan pasangan mu nggak bekerja
sama, kamu mungkin perlu membicarakan hal ini saat ini juga. Pertimbangkan untuk
menyiapkan anggaran yang kalian sepakati untuk diberikan (sebagai perpuluhan atau
donasi) dan mintalah supaya Tuhan yang memberikan kalian hikmat dan
kebijaksanaan untuk mengelolanya dengan baik.