Selamat Tinggal Masa Lalu, Selamat Datang Masa Depan
Kalangan Sendiri

Selamat Tinggal Masa Lalu, Selamat Datang Masa Depan

Budhi Marpaung Official Writer
      8496

Filipi 3:13b-14

“…melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.”

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu50[/kitab]; [kitab]filip1[/kitab]; [kitab]yesay53-54[/kitab]

Saat membuka pintu kabinet, mata saya tertuju kepada barang pecah belah yang telah dikumpulkan ibu saya selama bertahun-tahun. Itu adalah campuran eklektik modern dan antik. Saya mengenali satu persatu yang berfungsi dengan baik dan bertahan sampai hari ini, tapi di balik barang-barang pecah belas tersebut ada beberapa yang kurang bagus karena sudah sangat lama sekali usianya.

Ibu saya telah meninggal dan saya ditinggalkan untuk memilah-milah barang-barangnya. Saya takut hari ini. Saya berharap bisa mengurus sendiri. Saat berdiri di dapur, dalam pikiran saya seperti terngiang-ngiang suara langkah kakinya di lantai kayu keras ini.

Kenangan masuk saat saya mulai mengurutkan barang pecah belah itu, membuang apa yang saya anggap nilainya kecil dan menyimpan yang lebih sentimental dan tak ternilai harganya. Saya tidak bisa tidak merasa seperti sedang menyortir sisa-sisa hidupnya. Sulit menghadapi kenyataan bahwa dia tidak akan pulang ke rumah, tetapi sudah waktunya untuk melangkah maju. Jadi saya menyortir dan mengemasinya. Ketika selesai, saya pun keluar dari apartemen kosong itu, menutup pintu di belakang saya, dan menuju ke toko barang bekas setempat.

Terkadang Tuhan membawa kita ke tempat di mana kita harus melepaskan dan melangkah maju.

…melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. Filipi 3:13b-14

Terkadang kita perlu menerima kenyataan bahwa segala sesuatu telah berubah dan kehendak kita mungkin bertentangan dengan-Nya.

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. Roma 12:2

Sama seperti saya mengemasi barang-barang ibu saya yang paling rapuh dan membawanya ke toko barang bekas, kita perlu mengemasi impian dan keinginan kita yang paling rapuh dan membawanya ke Bapa Surgawi kita, sambil terus mengingat bahwa Ia menginginkan yang terbaik untuk kita.

Memeluk barang-barang ibu saya tidak akan pernah bisa membawanya pulang. Dia kini berada di hadapan Yesus, disembuhkan dan diselamatkan. Kehendak Tuhan baginya untuk pergi meski saya menginginkannya tinggal.


Poin untuk direnungkan

Apakah kamu berpegang pada sesuatu yang membuatmu tidak menerima kehendak Tuhan?

Apakah Ia membawamu ke tempat di mana kamu perlu mengemasi keinginanmu dan memeluk-Nya?

Apakah Yesus memintamu untuk meletakkan hal-hal tersebut di kaki-Nya sehingga Ia dapat memindahkanmu dari masa lalu kepada tujuanmu?

Jika demikian, maka bawalah hal-hal itu kepada Yesus untuk selamanya; Ia memiliki masa depan yang indah untuk anak-anak-Nya.


Doa

Ya Tuhan, tolonglah aku menaruhkan keinginanku yang sulit kepada tanganmu yang penuh kasih. Maafkan aku karena bersikeras menginginkan apa yang aku mau dan tidak melepaskan kehendakku kepada-Mu. Terima kasih telah mengizinkanku untuk mewujudkan kehendak-Mu yang pasti selalu lebih baik dari pada kehendakku. Di dalam nama Yesus aku berdoa, Haleluya, Amin.


Copyright © 09/06/2014 Carla G. Pollard. Digunakan dengan izin.

 

Selama Kita Tidak Mau Melepaskan Masa Lalu Maka Kita Tidak Akan Pernah Bisa Menikmati Masa Depan yang Indah Dari Tuhan.

Ikuti Kami