Inilah 2 Tanggungjawab yang Diabaikan Banyak Orangtua Kristen. Padahal Keduanya Penting!
Sumber: hacos.com.sg

Parenting / 14 August 2017

Kalangan Sendiri

Inilah 2 Tanggungjawab yang Diabaikan Banyak Orangtua Kristen. Padahal Keduanya Penting!

Budhi Marpaung Official Writer
3182

Di dunia yang semakin maju saat ini, menjadi orangtua Kristen memang bukanlah sesuatu yang mudah. Jika di masa lalu, anak-anak tumbuh di dalam masyarakat yang secara jelas mendefinisikan apa yang benar dan yang salah. Kini, anak-anak bisa memiliki berbagai macam pandangan seiring semakin mudah dan derasnya informasi yang mereka bisa terima.

Orangtua pun menjadi khawatir untuk menerapkan tanggungjawab dari Tuhan untuk diterapkan kepada anak-anak mereka. Ayah dan ibu takut bila mereka menjalankan kebenaran Alkitabiah, buah hati mereka justru akan menjadi pemberontak dan kehilangan kebahagiaan. Padahal pemikiran ini adalah keliru besar.

Pemberontakan dan ketidakbahagiaan seorang anak terjadi justru karena hancurnya otoritas dari orangtua. Sampai hari ini, perintah Tuhan kepada para orangtua bagi anak-anak mereka tidaklah berubah. Inilah yang diminta Tuhan untuk setiap ayah-ibu Kristen lakukan ke dalam kehidupan anak-anak mereka:

1. Mengajar Anak

Dalam Perjanjian Lama, Musa mengingatkan orang-orang Israel akan tanggung jawab mereka kepada anak-anak dan cucu mereka. " Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidupmu. Beritahukanlah kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu semuanya itu, yakni hari itu ketika engkau berdiri di hadapan TUHAN, Allahmu, di Horeb, waktu TUHAN berfirman kepadaku: Suruhlah bangsa itu berkumpul kepada-Ku, maka Aku akan memberi mereka mendengar segala perkataan-Ku, sehingga mereka takut kepada-Ku selama mereka hidup di muka bumi dan mengajarkan demikian kepada anak-anak mereka." (Ulangan 4:9-10). Kita semua ingin percaya bahwa anak-anak kita akan membuat pilihan yang tepat berdasarkan pelajaran yang diajarkan. Jika anak kita menemukan uang di tempat bermain, apa yang akan dia lakukan dengan itu? Apa jenis "tongkat pengukur" yang akan diterapkan anak sebagai tolok ukur kejujurannya? Mungkin anak itu akan mengingat bagaimana ayahnya mengembalikan uang kelebihan kembalian yang diterimanya kepada sang kasir.

Saat kita mengajar anak-anak, kita tidak hanya menyajikan daftar peraturan yang harus diikuti. Kita membiarkan "tindakan kita berbicara" dengan melatih mereka sesuai dengan standar Tuhan. Dengan menjalani kehidupan yang benar, kita memberi mereka pemahaman tentang bagaimana peraturan Allah mengatur seluruh hidup kita. Kemudian, saat anak-anak kita dewasa, mereka mengembangkan kebiasaan melakukan yang benar, melayani Tuhan dengan membuat keputusan sendiri.

Ini adalah tujuan setiap orangtua untuk melihat anak-anak mereka menerima tanggung jawab atas keputusan mereka. Jika anak-anak kita belajar dari kesalahan mereka dan menerima koreksi secara tepat, maka kita berada pada jalan yang benar. Tidak ada jalur cepat untuk mengajarkan anak-anak. Instruksi orang tua adalah perjalanan sulit yang dimulai dari sejak dini dan berlanjut hingga bertahun-tahun. Mungkin saja ada banyak waktu ketika anak-anak kita membuat keputusan ceroboh dan bahkan memilih menolak diajar. Inilah saat-saat pendisiplinan sangat dibutuhkan.

2. Mendisiplinkan

Teori tentang pendisiplinan berubah setiap beberapa tahun – Namun Alkitab tidak pernah berubah. Jika anak tidak taat, mereka harus mendapat koreksi. Alkitab mengajarkan hal ini harus dilakukan dengan menggunakan tongkat koreksi. "Tongkat dan teguran mendatangkan hikmat, tetapi anak yang dibiarkan mempermalukan ibunya." (Amsal 29:15). Seringkali orang tua menjadi bosan untuk mendisiplinkan anak kecil. Terkadang, beberapa hari nampaknya terdiri dari omelan dan sentilan. Orang tua bertanya-tanya apakah mereka telah menghancurkan setiap kesempatan hubungan kasih dengan anak-anak mereka. Mereka bahkan mungkin tergoda untuk menyerah sama sekali. "Hanya Tuhan yang tahu apa yang harus dilakukan dengan anak ini," mereka mengerang. Ya Tuhan!!

Tuhan memilih setiap orang tua dengan sangat hati-hati. "Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan,….” (Kejadian 18:19). Tuhan mempercayakan anak-anakmu pada perawatan khususmu. Dia ingin kamu tahu bahwa koreksi yang baik dan tegas akan melatih anak-anakmu untuk menaati-Nya. “Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan.” (Kolose 3:20). Koreksi yang konsisten, penuh kasih membantu anak-anak belajar kebenaran alkitabiah seperti contohnya tentang disiplin diri. Tuhan tahu Abraham akan membesarkan anak-anak yang saleh dan Tuhan memberkatinya. Dengan menerapkan standar Tuhan, kita juga bisa menerima berkat Tuhan sebagai orangtua.

Sumber : allaboutparenting.org; jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami