Penyakit
mematikan nggak seharusnya bersarang di tubuh anak-anak seusianya. Tapi Wang
Yue, gadis cilik 7 tahun asal Henan, China ini harus menerima kenyataan bahwa
dirinya berbeda dari anak kebanyakan. Dia didiagnosa menderita Osteoporosis, suatu penyakit dimana tulang-tulangnya rapuh dan mudah patah.
Nasib pun
seolah tak berpihak kepada Wang. Sebab kesembuhan seakan mustahil dia alami.
Salah satu alasannya adalah karena kondisi orang tuanya yang hidup serba pas-pasan.
Meski penyakit
itu menimbulkan rasa sakit yang tak tertahan. Tapi Wang Yue nggak pernah
mengeluh sekalipun. Dia bahkan selalu menolak kalau orangtuanya hendak membawa Wang ke rumah sakit.
Penolakan
Wang pun bukan karena tanpa alasan. Dia menolaknya karena merasa nggak tega
sama kondisi keuangan keluarga. Apalagi sang ayah harus banting tulang mengumpulkan uang demi bisa menyembuhkan penyakit Wang.
Nggak
tanggung-tanggung, Wang bahkan menolak operasi transplantasi sumsum tulang
belakang yang sudah didapatkan sang ayah. Biaya operasi ini memang nggak
sedikit. Karena sang ayah harus mencari uang sebesar 1 miliar rupiah untuk operasi ini.
Sementara
ayahnya saat itu baru punya sekitar Rp 400 juta. Itu artinya, sang ayah masih
perlu mengumpulka uang sebesar Rp 600 juta. Sanak saudaranya pun nggak mampu menolongnya untuk menutupi sisa biaya yang belum ada.
Menyadari
kesulitan yang dihadapi sang ayah, Wang pun mengatakan jika ia tidak ingin
diobati atau dioperasi. Kata Wang, “Karena kita tidak bisa meminjam uang yang
banyak itu, aku akan menyerah dengan pengobatan ini. Aku punya sedikit uang tabungan, ayah bisa menggunakannya untuk menyelamatkan dan merawat adik.
“Aku sudah
besar, tak masalah jika tidak menjalani pengobatan. Ini uang yang sudah aku tabung, ambil saja dan gunakan sebaik-baiknya."
Sambil
membawa celengan miliknya, Wang memberikan uang koin yang telah ditabungnya
kepada sang ayah. Air mata sang ayahpun tiba-tiba menetes membasahi wajahnya. Momen
ini begitu mengharukan dan menyayat hati. Di satu sisi, sang ayah terharu dan
di sisi lain dia begitu tak berdaya menyaksikan putrid kecilnya harus menahan rasa sakit karena penyakitnya itu.
Bahan Renungan
Kisah Wang Yue mengingatkan kita bahwa kasih sejati itu rela berkorban. Kasih itu rela menderita demi orang yang dia kasihi. Inilah yang juga dilakukan Yesus untuk kita. Dia rela disalibkan dan mati demi menebus kita dari belenggu dosa yang mematikan. Apakah kamu bisa membayangkan bahwa Wang Yue ibarat Yesus yang tersalib di kayu salib? Mari merenungkan kisah ini dalam hidup kita hari ini!
Sumber : Worldofbuzz.com