Akibat Ulah Sang Ibu, Bayi Balita ini Harus Mati di Tangan Ayah Kandungnya Sendiri

Parenting / 10 August 2017

Kalangan Sendiri

Akibat Ulah Sang Ibu, Bayi Balita ini Harus Mati di Tangan Ayah Kandungnya Sendiri

Naomii Simbolon Official Writer
2912

Letak rasa kemanusiaan kini habis ditelan emosi, kekesalan bisa menjadi api yang membakar dan mematikan siapapun tanpa kecuali.

Tidak memandang siapa yang salah dan siapa yang jadi korban, bayi cantik berusia 3 tahun ini harus menjadi tumbal atas kekesalan yang terjadi. Bayi berinisial KAA ini meninggal di Apartemen Gading Nias, Jakarta Utara, pada pukul 17.00 WIB, Selasa (8/8/2017) karena pelampiasan emosi oleh ayah kandungnya sendiri, Faisal.

Faisal (27) adalah seorang pengangguran yang setiap hari bertugas menjagai anaknya KAA, sementara sang istri bekerja.

Di lansir dari Tribunnews com, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Nasriadi menerangkan kejadiannya bermula saat sang ayah tidur siang bersama korban pada selasa (8/8/2017) sekitar pukul 14:00 WIB.

Lalu jam 5 sore sang Ayah membuatkan korban susu karena terbangun dan menghidupkan lampu tamu juga lampu kamar tidur.

“Pelaku (Faisal) ini mengaku ke petugas polisi saat dimintai keterangan melihat bayinya telah terbujur kaku dan tertutup bantal. Posisi tubuh bayi miring ke kanan dan sudah mengeluarkan muntah serta buang air besar. Setelah melihat keadaan itu, Faisal ini langsung membersihkan semuanya, serta menghubungi seorang saksi bernama Lily Salim (50), yang diketahui kerabat pelaku”, ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Nasriadi pada Rabu (9/8/2017).

Hal ini dilakukan olehnya untuk menutupi kejadian tersebut.

Sangat disayangkan, balita cantik ini kehilangan nafasnya karena disekap oleh tangan ayahnya sendiri dengan bantal.

Dari pemeriksaan sementara, Faisal melakukan hal ini karena didorong rasa kesal dan emosi terhadap sang istri yang jarang pulang ke rumah. Tidak diberitahu jelas apa pekerjaan sang istri sehingga jarang pulang. Sementara dirinya cuma tinggal di rumah mengurus anak mereka.

 

Melihat kejadian ini, berapa banyak lagi anak balita yang akan jadi korban pembunuhan demikian? Kekurangan rasa percaya satu sama lain membuat banyak keluarga mengalami perceraian hingga pada pembunuhan seperti yang dilakukan oleh Faisal. Komunikasi adalah salah satu hal yang tepat untuk mengurangi rasa ketidakpercayaan tersebut, namun tidak begitu banyak menyadari itu.

Anak adalah sebuah anugerah dari Tuhan yang harus di rawat dan disayangi bersama, bahkan kepercayaan adalah sesuatu yang harus di jaga bersama-sama dengan komunikasi.

Ketiga hal ini sangat penting dalam sebuah bahtera rumah tangga. Kalau tidak bisa di pastikan angka pembunuhan anak-anak dan anggota keluarga akan terus meningkat di negara kita ini.

Bayangkan saja jika kamu sudah tidak lagi mempercayai Tuhan di dalam dunia ini, mungkin saja itu akan membuat hidup kamu mengalir saja bahkan hancur tanpa tujuan yang pasti.

 

Sumber : tribunnews/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami