Matius 5:23-24
“Sebab
itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau
teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap
engkau,tinggalkanlah persembahanmu itu di depan mezbah itu dan pergilah
berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu”.
Suatu ketika dalam
perjalanan pelayananku sebagai seorang konselor, ada beberapa jemaat bertanya mengenai hal berdoa.
Pertanyaannya begini : “Kenapa saya susah sekali masuk ke hadirat Tuhan saat berdoa?” Lalu “Mengapa saya menjadi malas berdoa dan susah ingin berdoa?”
Pertanyaan ini
mungkin saja menjadi pertanyaan salah satu dari kamu semua. Pertanyaan simple
yang sering terabaikan namun berpengaruh besar terhadap pertumbuhan rohani kamu.
Jawaban yang tepat untuk ini adalah karena DOSA Dosa
meracuni dirimu, membuatmu merasa tertuduh dan kamu merasa tidak layak dihadapan Allah.
Secara tidak sadar hal ini menjadi dasar mengapa kamu tidak sampai dalam hadiratNya.
Lalu apa kata Alkitab mengenai dosa? Dosa adalah
segala perbuatan, perasaan, atau pikiran yang tidak sesuai dengan hukum Allah.
Ini termasuk melanggar perintah Allah dengan melakukan apa yang salah menurut Allah (1 Yohannes 3:4;5:7).
Jadi untuk segala sesuatu yang melanggar perintah Allah dan tidak sesuai
dengan hukum Allah disebut dengan dosa. Saat kamu melakukan dosa, di dalam bawah
alam sadarmu si iblis mencoba mengungkit-ungkit kesalahanmu dan memakainya
sehingga kamu merasa tidak layak dan malas untuk berdoa. Kamu mengizinkan iblis
mengambil kesempatan dan saat iblis menerobos, dia akan berusaha berkuasa atas dirimu dan mempengaruhimu lewat dosa tersebut.
Kekuatan terbesar iblis untuk menghancurkan manusia adalah dengan membawa-bawa dosa atau kesalahan yang dulu atau sekarang yang belum selesai.
Bukankah gelap tidak bisa bersatu dengan terang? Adakah dosa bisa bersatu dengan sesuatu yang suci? Bukankah Allah itu adalah kudus dan suci?
Karena
Allah kita adalah suci adanya, ada penghalang yang berdiri antara kita ketika kita menghampiri Dia dengan dosa yang belum diakui dalam hidup kita. “Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu
dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri
terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu” (Yesaya 59:2).
Daud juga meneguhkan bagaimana dosa membuat kita jauh dari Tuhan, “Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar” (Mazmur 66:18).
Jadi
jelas sekali bahwa dosa menjadi penghalang sehingga kita susah masuk kehadirat Tuhan.
Lalu apakah solusinya?
Matius 5:23-24 menekankan mengenai “Pemberesan”. Saya mengkaitkan ayat ini dengan dosa dan doa adalah begini “meminta
ampunlah kepada Tuhan sebelum kamu masuk kedalam hadiratNya. Bereskan dosamu
dengan cara meminta ampun kepadaNya dan mengakui kesalahanmu dan tidak
mengulanginya lagi supaya Iblis tidak membawamu dan mengurungmu didalam penjara dengan rasa bersalah yang membuatmu tidak layak”.
Dalam 1 Yohanes 1:9 kita dijamin bahwa “Jika
kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”
Maka
sudah pasti bahwa dosa adalah penghalang sehingga kamu susah berdoa dan meminta
ampun. Mengakui dosa dan tidak mengulanginya lagi adalah cara terbaik supaya kita menjadi layak kembali di hadapanNya.
Gimana? Bersediakah kamu untuk mempraktikkan hal ini?