Kanker Sebabkan Gadis Ini Cacat Sampai Akhirnya Selama 8 Tahun Dikuasai Rasa Minder
Sumber: Corriere della Sera

Health / 1 August 2017

Kalangan Sendiri

Kanker Sebabkan Gadis Ini Cacat Sampai Akhirnya Selama 8 Tahun Dikuasai Rasa Minder

Lori Official Writer
3060

Jessica Quinn, gadis berusia 24 asal Selandia Baru ini awalnya didiagnosa penyakit Osteosarcoma atau sejenis penyakit kanker tulang ketika usianya masih 9 tahun. Untuk mencegah penyebaran kanker, sebelah kaki Jessica pun harus diamputasi.  

Sejak kehilangan kakinya, Jessica pun harus berjuang hidup dengan kondisi fisiknya yang cacat. Awalnya dia benar-benar malu dengan kondisinya itu. Tapi seiring waktu, dia akhirnya bisa menerima dirinya dan kembali bangkit berjuang menjadi seperti dirinya saat ini.

Dengan bantuan kaki palsu, Jessica bahkan bisa melakukan berbagai aktivitas sebagaimana orang normal. Dia punya tiga kaki palsu yang biasanya dipakai untuk olahraga lari, berjalan dan berenang. “Masing-masing kaki punya kepribadian yang berbeda karena memungkinkanku untuk menjadi pribadi yang berbeda,” ucapnya, seperti dilansir dari Daily Mail.

Setelah 8 tahun menyembunyikan cacat kakinya dari semua orang, Jessica akhirnya memberanikan diri menunjukkan dirinya apa adanya dengan mengenakan celana pendek di atas lutut saat hari terakhir sekolahnya.

“Aku satu-satunya gadis yang selalu memakai rok panjang, aku tidak pernah memakai apapun di atas lutut. Aku melakukan semuanya untuk mencoba dan menyembunyikan kakiku,” ucap Jessica.

Jessica membebaskan dirinya dari rasa minder selama bertahun-tahun itu dengan berani ‘mengalahkan rasa minder’ itu sendiri. “Aku tahu aku tidak bisa melakukan ini selamanya. Jadi aku perlu berubah. Aku mengatakan kepada diri sendiri bahwa aku tidak lagi mau (perasaan minder) itu mengendalikan hidupku atau terus melanjutkan hidup dan mencoba untuk percaya diri,” terangnya.

Jessica mengatakan bahwa penyakit kanker yang dia derita sudah merenggut sebagian besar hidupnya. Dan dia tak ingin membiarkan penyakit itu merusak masa depannya. Teman-teman sekolahnya bahkan menjadi alasan besar dirinya untuk berani keluar dari rasa minder itu. ‘Teman-temanku benar-benar mendorongku untuk mengenakan celana pendek ke sekolah. Aku selalu punya teman-teman yang mendukung sejak awal.”

Jessica bahkan tampil dengan percaya diri di sosial medianya. Dia tak malu-malu menunjukkan cacat fisik yang dia miliki kepada semua orang. Hal inilah yang membuatnya memiliki sekitar 15 ribu pengikut di Instagram. Meskipun tampaknya dia menjalani gaya hidup yang menyenangkan, namun perjalanannya tidaklah mudah. Dia masih ingat bagaimana spenyakit kanker tulang yang dia derita membuatnya hampir mati. Saat itu berat badannya bahkan menurun drastis hanya sekitar 18 kilogram saja. Dia lalu harus menjalani beberapa putaran kemoterapi yang melelahkan di usianya yang masih 9 tahun saat itu.

“Aku cukup sering menjalani kemoterapi setelah didiagnosa penyakit ini. Aku menjalani kemoterapi selama lima enam bulan dan harus mengamputasi kakiku. Itu adalah saat yang sangat buruk. Aku menjalani operasi dan kemo, satu per satu. Aku ingat di Hari Natal, aku adalah orang yang paling sakit saat itu. Meskipun kankerku sudah hilang, tapi aku merasa sangat lemah,” kenang Jessica.

Sudah hampir 15 tahun berlalu sejak dari masa-masa berat yang dijalaninya itu, kini Jessica bahkan lebih berani tampil sebagai model foto untuk sebuah kampanye kepedulian terhadap penyandang disabilitas sepertinya.

“Aku mungkin tidak sempurna tapi saya ingin mengangapnya wajar, tunjukkan pada orang-orang semua yang kamu alami. Lakukan rencanamu dan jadikan hal itu menjadi sesuatu yang menakjubkan. Kita semua pasti pernah merasa tidak aman, tapi kamu haru meyakinkan dirimu sendiri,” jelasnya.

Melalui perjuangan berat yang pernah dia lewati, Jessica mengaku mendapatkan banyak pelajaran hidup. Terutama bahwa dirinya sekarang bisa menghargai hidupnya. Diapun berpesan kepada semua orang supaya apapun masalah yang saat ini sedang terjadi, biarlah kita tetap berpikir positif dan berjuang untuk melewatinya.

“Aku 100 persen mencintai diri saya sendiri. Aku bangga dengan hidupku karena aku berjuang untuk memilikinya. Bagian yang terbaik adalah, kisah hidupku masih baru saja dimulai,” tandasnya.

Sumber : Daily Mail
Halaman :
1

Ikuti Kami