Saat kita didiagnosa penyakit mematikan, mungkin satu-satunya reaksi yang pertama kali muncul adalah shock dan sedih atau bahkan menyalahkan Tuhan atas kondisi yang dialaminya. Kita pasti akan terkejut ketika mengetahui reaksi yang ditunjukkan presenter TV cantik Maria Menounos ini setelah didiagnosa tumor otak oleh dokter.
Tak disangka
presenter TV program E! News ini ternyata mengalami penyakit mematikan tersebut
ketika dirinya bahkan tengah berjuang merawat ibunya yang juga menderita Kanker
Otak stadium IV. Saat pertama kali mendengar kondisi kesehatannya itu, Maria
malah memandangnya sebagai sebuah berkat dari Tuhan. Di situasi buruk itu pun dirinya tetap berpikir kalau Tuhan itu tetap bekerja dalam hidupnya.
Maria sudah
menyaksikan bagaimana ibunya dengan penuh semangat melawan kanker otaknya. Dan
ketika dia mulai mengalami gejala pusing, sakit kepala dan bicara ngawur, dia menyadari
kalau penyakit serupa juga sudah menghampirinya. Perasaan inilah yang membuatnya
percaya kalau sedang menghadapi masalah di otaknya sebelum benar-benar memeriksakannya ke dokter.
“Aku
bilang, “Aku tahu kamu akan berpikir bahwa aku gila, tapi aku merasa sepertinya aku punya tumor seperti ibuku.”” ucapnya.
Dan setelah
menjalani proses pemeriksaan, dugaan Maria terbukti. Dokter menemukan tumor
sebesar ukuran bola golf di otaknya. “Aku nggak nangis, aku benar-benar ketawa.
Ini sangat nyata dan gila dan nggak bisa dipercaya kalau ibuku punya tumor otak, dan sekarang aku juga mengalaminya,” ucapnya.
Setelah
konfirmasi itu, Maria pun akhirnya mendapatkan perawatan dari dokter ahli saraf
yang juga menangani ibunya. Dia pun menjalani operasi pengangkatan tumor
pertama sebesar 99.9 persen dari tumornya. Operasi ini bahkan dilakukan tepat saat perayaan ulang tahunnya yang ke-39.
“Dia (dokter)
mengatakan ada enam sampai tujuh persen kemungkinan kita akan melihat tumornya muncul lagi. Tapi aku akan mencoba peluang itu nanti,” terangnya.
Setelah
operasi itu, Maria masih tetap mengalami masalah pada keseimbangannya dan rasa
kaku di bagian wajahnya. Walau begitu semangatnya nggak pernah surut. Sementara sang ibu juga tampak mulai perlahan membaik.
“Aku tahu dari
awal kalau ini adalah berkat dan sebuah anugerah. Aku bahkan tahu saat ibuku
mengalaminya karena melalui sakit inilah semua keluarga kami bersama. Aku pikir ada banyak hal indah yang sudah terjadi bahkan dari penyakit ibuku,” terangnya.
Proses yang
dihadapi Maria pastilah nggak gampang. Karena selain memikirkan soal kesehatan
ibunya, dia juga harus memikirkan kesehatannya sendiri. Tapi keyakinannya akan
kebaikan dan pertolongan Tuhan telah membantunya untuk mengalami pertolongan Tuhan secara nyata dalam bentuk yang tak terkira.
“Aku perlu
mengubah hidupku. Aku sudah mengatakannya sebelumnya, sebagai wanita kita adalah
pengasuh dan kita menolong semua orang dan menempatkan diri kita sebagai yang
terakhir. Dan aku tidak berpikir kalau kita, setidaknya aku sendiri, aku rasa
aku sadar kalau aku tidak menghargai diri sendiri dalam berbagai hal. Jadi aku pikir itu adalah pelajaran yang sangat penting.”
Setelah
didiagnosa menderita penyakit ini, Maria pun mengundurkan diri dari
pekerjaannya. Dia mulai fokus untuk merawat ibunya dan menjalani proses penyembuhan untuk kesehatannya sendiri.
Dia bahkan
berterima kasih atas banyak dukungan yang dia terima dari orang-orang. Hal itu
bahkan dianggapnya sebagai berkat lain dari kondisi yang terjadi. Lewat akun
Instagramnya, Maria pun mengucapkan terima kasih kepada Tuhan dan semua orang
yang mendukungnya serta meminta supaya terus mendoakan kesembuhannya dan ibunya.
Bahan Renungan
Mungkin
banyak dari kita orang percaya bertanya-tanya. Kenapa orang percaya juga harus
menghadapi penderitaan? Bukanlah Tuhan menjanjikan kesejahteraan dan
kelimpahan? Kebenarannya adalah bahwa Tuhan Yesus tidak pernah menjanjikan kehidupan
tanpa penderitaan karena Dia sendiri bahkan telah mengalaminya di kayu salib. Tapi
Tuhan menjanjikan bahwa kita tidak akan pernah sendirian. Dia punya cara-Nya
sendiri untuk mengangkat kita dari penderitaan kita menuju kesenangan yang Dia
janjikan.
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang
ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai
sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan
yang penuh harapan.” (Yeremia 29: 11)