Jepang adalah
salah satu negara maju yang dikenal melakukan tindakan bunuh diri terbanyak setelah
Korea Selatan. Tahun lalu saja, lebih dari 70 orang melakukan tindakan bunuh diri setiap harinya dan sebagian besar hal itu dilakukan oleh laki-laki.
Belakangan ini,
tindakan bunuh diri seolah seperti tren yang terus terjadi. Hal inilah yang menimpa
banyak musisi dan selebrity Hollywood termasuk Robin Williams. Data World Health
Organization (WHO) saja mencatat terdapat sekitar 800.000 orang yang tewas akibat
bunuh diri setiap tahunnya. Jumlah ini bahkan tidak termasuk mereka yang juga melakukan percobaan bunuh diri.
Lalu pertanyaannya adalah apa sih sebenarnya faktor penyebab bunuh diri ini?
Sebagaimana
hasil penelitian menjelaskan bahwa salah satu pemicu tingginya tingkat bunuh
diri di Jepang adalah kondisi hidup seseorang yang terisolasi dari lingkungan sosial. Sementara beberapa diantaranya karena menderita gangguan mental.
Ada beberapa kondisi kesehatan mental yang bisa memicu seseorang untuk bunuh diri diantaranya:
1. Gangguan bipolar: penyakit yang ssatu ini membuat
penderitanya mengalami perubahan suasana hati yang sangat drastis. Kadang merasa sangat gembira dan bersemangat dan kadang mendadak sedih dan depresi.
2. Depresi berat : ciri-ciri orang yang mengalami
depresi berat adalah merasa putus asa, suasana hati yang buruk, merasa lelaj dan kehilangan minat dan motivasi.
3. Gangguan kepribadian : ini
merupakan suatu kondisi yang menyebabkan penderita berperilaku tidak baik. Dia juga
mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain. Gangguan ini bisa saja
disebabkan oleh latar belakang kehidupan yang tidak menyenangkan atau gen warisan yang membentuk emosinya.
4. Skizofrenia : Ini adalah gangguan serius yang
mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasa dan bertindak. Mereka yang mengalami
masalah ini biasanya akan kesulitan membedakan realitas dari delusi mereka. Akibatnya
mereka akan cenderung menjadi penyendiri dan kesulitan bergaul dengan orang
lain. Diperkirakan, 1 dari 20 orang penderita skizofrenia ini akan mencoba bunuh diri.
5. Anoreksi Nervosa : Penyakit ini
menyebabkan seseorang sering menjauhi makanan dan akan selalu berbohong kalau mereka
tidak lapar atau sudah makan. Penderita merasa dirinya gemuk sehingga membuat mereka
terus-menerus menurunkan berat badan. Diperkirakan 20 persen pengidap anoreksia akan melakukan percobaan bunuh diri setidaknya sekali selama hidupnya.
Cara mencegah terjadinya bunuh diri ala Kristen
Sebelum mengupas
soal cara mencegah bunuh diri, kita lebih dulu menanyakan pertanyaan penting
ini. Apakah semua orang Kristen sudah terbebas dari gangguan kesehatan seperti di
atas sehingga kecenderungan untuk bunuh diri sama sekali tidak ada? Tentu saja menjadi orang Kristen pun tak
menjamin seseorang bebas dari tekanan dan pikiran untuk bunuh diri. Hal ini bisa
terjadi karena latar belakang kesehatan yang disebutkan di atas. Pencobaan-pencobaan
atau masalah hidup semacam itu pastilah akan menyentuh hidup semua orang, termasuk orang Kristen.
Kita mungkin
tidak bisa mencegah hal-hal buruk terjadi dalam hidup kita, tapi dengan campur tangan
Tuhan kita pasti bisa mengatasinya. Berdoalah untuk meminta pertolongan Tuhan.
Saat semua jalan terasa buntu, tetaplah memohon uluran tangan-Nya. Tuhan memang
mendengar doa kita, tapi rencananya dan rencana kita pasti tidak akan pernah sama.
Karena itu, percayalah terlebih dahulu bahwa Dia bisa mengatasi masalahmu. Hal
itu memungkinkanmu untuk mendapatkan kekuatan dan kedamaian batin untuk
melewati semua tekanan dan ujian hidup. Karena beberapa jawaban Tuhan datang dalam
bentuk kedamaian dan sukacita di tengah kesukaran besar. Percayalah kalau Dia memandang
setiap perjuanganmu melewati badai itu (baca Mazmur 23; Mazmur 28: 7; Yesaya 43: 2; Roma 8: 28; Filipi 4: 13).
Ada beberapa
cara yang bisa kamu lakukan untuk menolong dirimu lepas dari pikiran bunuh diri yaitu:
Pertama, meminta bantuan profesional seperti konselor Kristen yang berkualitas. Ini adalah salah satu cara terbaik untuk memerangi depresi
dan pemikiran bunuh diri. Hubungi mereka dan bagikan masalah yang sedang kamu alami.
Mereka bisa saja membantu dan mendampingimu melakukan proses pemeriksaan secara
medis. Terkadang depresi bisa disebabkan ketidakseimbangan kimiawi atau faktor biologis lainnya.
Kamu juga bisa
menghubungi petugas konseling pelayanan kami ‘SAHABAT 24’ di nomor telepon: 1-500-224
atau 0811-9914-240 atau lewat
Whatsapp: 0817-0300-5566 dan email ke [email protected].
Kedua, masuk dalam komunitas gereja. Carilah kelompok
pendukung di gereja yang melayani permasalahan yang di alami seseorang dalam hidupnya.
Mulailah berinteraksi dengan orang lain dan mendapatkan cara pandang yang baru dari kisah pengalaman hidup atau kesaksian mereka.
Ketiga, cobalah untuk melakukan hal-hal baru ketika mulai merasa depresi. Karena kepasifan biasanya adalah celah yang membuat pikiran kita
terus berkutat dengan masalah. Untuk itu, dibutuhkan aksi untuk menghilangkan pikiran-pikiran itu. Berikut beberapa hal yang bisa dicoba:
- Berbicara dengan seseorang. Berbagilah dengan teman
atau orang terdekat tentang masalahmu. Jangan pernah menutupi apapun yang kamu alami sendirian, sebaliknya bagikan kepada orang lain.
- Jalan-jalan. Olahraga adalah pilihan terbaik untuk mengatasi
depresi karena bergerak akan membuat darah dan oksigen beredar lebih cepat ke
seluruh tubuh. Otak akan menghasilkan hormon endorfine yang akan membuatmu merasa lebih bahagia dan rileks.
- Ikut dalam pelayanan sosial untuk membantu orang-orang
yang kurang beruntung. Saat kamu memusatkan perhatian pada hal-hal yang lain
semacam ini,pikiranmu tidak akan terus-menerus terfokus pada masalahmu. Sebaliknya,
bisa saja dari pengalaman sosial ini kamu belajar untuk mensyukuri hidup yang ada.
- Dengarkan musik favoritmu. Pilihlah lagu yang kamu
sukai dan bernyanyilah keras-keras atau mengajak orang lain untuk bernyanyi bersama.
Semoga artikel
ini bisa membantumu untuk terus maju dan menjalani hidup ya teman. Jangan pernah
putus asa dan berpikir untuk mengakhiri hidup dengan bunuh diri yang tidak berkenan
kepada Tuhan. Muliakanlah Dia justru dengan cara iman dan perjuanganmu menghadapi
segala persoalan. Karena kita tahu Tuhan kita hidup dan akan menolong tepat
pada waktu-Nya.