Dianggap Ajar Anak Lakukan Sodomi, Majalah Remaja Terkenal Ini Dibakar Seorang Ibu Kristen
Sumber: facebook.com

Internasional / 20 July 2017

Kalangan Sendiri

Dianggap Ajar Anak Lakukan Sodomi, Majalah Remaja Terkenal Ini Dibakar Seorang Ibu Kristen

Budhi Marpaung Official Writer
3591

Elizabeth Johnston, yang juga dikenal sebagai "Activist Mommy" sangat marah atas sebuah artikel yang baru-baru ini dimuat di majalah Teen Vogue yang memberi tahu anak-anak bagaimana melakukan sodomi.

Dalam sebuah video untuk menanggapi artikel 7 Juli 2017 yang bertajuk "Semua yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Seks Anal; Bagaimana melakukannya dengan Cara yang Benar," terlihat Johnston sedang membakar halaman demi halaman majalah itu.

"Mereka mengajar anak-anak berusia 11 sampai 17 tahun, itulah target audiensi majalah ini ... bagaimana cara aman disodomi," ujar Johnston di video tersebut.

Video Johnston, yang dimuat di halaman Facebook-nya, telah dilihat lebih dari 8 juta kali. Di dalamnya, dia juga berbicara tentang #OperationPullTeenVogue, yang mendorong orangtua untuk meminta toko-toko menarik majalah itu dari rak mereka.

Dalam artikel tersebut, penulis di Teen Vogue itu Gigi Engle, menjawab pertanyaan hipotetis untuk menjelaskan seks anal dan mengatakan beberapa orang menggambarkannya sebagai sebuah pengalaman yang "dapat menyenangkan."

Johnston mengatakan kepada CBN News bahwa reaksi awalnya terhadap artikel tersebut, "Saya sangat marah saat beberapa orang tua mengirim artikel ini kepada saya."

"Saya tidak dapat memercayai apa yang sedang saya baca, dan bagian terburuknya adalah bahwa di sini kamu memiliki orang dewasa yang menjajakan informasi seksual ini kepada anak di bawah umur, kepada anak-anak," ungkap Johnston.

Johnston tidak sendiri. Para orangtua konservatif dan liberal sama-sama terkejut dan marah dengan artikel tersebut.

"Saya pergi ke Kroger lokal saya, mengambil semua 9 majalah di rak," tulis seorang pria bernama William merespon tulisan yang Johnston bagikan di akun Facebooknya.

"Saya berjalan ke manajer dan bertanya apakah dia mengizinkan anak-anaknya membaca ini. Ini tidak bercanda, dia benar-benar merobeknya dan mengatakan kepada tim bagian pencegahan kerugian untuk menuliskannya sebagai barang yang tercuri. Saya sekarang berbelanja di sana untuk selama sisa hidup saya."

Sementara itu, komentator Konservatif Matt Walsh turut mengecam keras artikel yang dimuat Teen Vogue.

"[Kaum Kiri] tidak menginginkan apapun selain mengubah anakmu menjadi penyimpang seksual. Ini adalah tujuan utama dari kaum kiri modern," tutur Walsh. "Tidak ada yang lebih penting bagi mereka daripada mengubah anakmu menjadi pengikut agama yang memuaskan hawa nafsu. Lagi pula, mungkin sudah terlambat untuk membentukmu sebagai orang aneh, kesepian, terobsesi seks, tetapi anak perempuanmu? Yah, dia sudah siap untuk dipetik," imbuh Walsh.

Editor Digital Teen Vogue, Phillip Picardi, yang diketahui seorang gay, telah memberikan tanggapan di akun media sosial miliknya terkait reaksi Johnston maupun orang-orang yang menentang artikel yang ditulis di majalah tersebut.

"Reaksi balik terhadap artikel ini berakar pada homofobia, juga dicampur dengan khayalan misterius tentang apa artinya menjadi orang muda saat ini," kicau Picardi.

Sebelumnya pada Mei 2017, Teen Vogue sempat membuat sebuah artikel kontroversial terkait anak-anak di bawah umur.

Atas fakta-fakta itu, Johnston menegaskan dirinya mau Majalah Teen Vogue ditarik dari rak-rak toko buku di mana pun karena dia yakin majalah tersebut sangatlah berbahaya bagi anak-anak.

Dia juga mendesak para orangtua di seluruh negeri untuk mengadu kepada Departemen Kehakiman Amerika Serikat, mengeluhkan bahwa Teen Vogue telah 'menyalahgunakan kata-kata kotor kepada anak di bawah umur'.

Sumber : cbn.com
Halaman :
1

Ikuti Kami