Kalau kamu ingin
menjadi sosok yang lebih rendah hati, berarti kamu harus rela mendengar, belajar
dan terbuka terhadap saran ataupun kritikan dari pihak lain. Karena sebagai
manusia, kita tentunya punya keterbatasan diri dan kita bukan orang yang bisa serba
tahu tentang semua hal di dunia ini. Karena itulah Amsal 15: 32 mengingatkan kita
soal pentingnya didikan. “Siapa
mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi.”
Saat kamu benar-benar
mau dididik dan ditegur, maka kamu nggak hanya sekadar memperoleh akal budi tapi juga:
1. Banyak orang akan senang sama kamu
“Si pencemooh tidak suka ditegur orang; ia tidak mau pergi kepada orang bijak.” (Amsal 15: 12) Ayat ini menyinggung soal seseorang
yang tidak suka ditegur adalah orang yang tidak mau berkumpul bersama orang-orang
bijak. Itu artinya mereka yang tidak mau dikritik adalah orang yang juga tidak
suka dikritik. Karakter inilah yang membuat mereka menjadi pribadi yang merasa benar dan tidak memerlukan orang bijak untuk meluruskan pandangan mereka.
Salah satu penyebab
dari hal ini adalah karena seseorang sudah dipenuhi dengan kebanggaan diri. Saat
seseorang berada diposisi ini, dia akan sulit untuk menunjukkan bahwa dirinya lemah
atau tidak tahu apa-apa. Tapi orang-orang yang mau dididik adalah mereka yang mau
merendahkan dirinya dan mempersilahkan orang bijak mengoreksi diri mereka. Kerendahan hati inilah yang membuatnya banyak disenangi orang.
2. Makin bijaksana
Amsal 15:
32 mengatakan bahwa orang ‘yang mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri,
tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi.’ Orang-orang yang rendah
hati selalu belajar karena mereka terbuka dengan kritikan. Itu sebabnya dua
kepala lebih baik dari pada satu. Karena tidak cukup bagi kita untuk hanya belajar
semua hal dari pengalaman pribadi kita. Sebaliknya, akan jauh lebih bijak kalau
kita juga belajar dari pengalaman orang lain. Cara paling mudah untuk melakukannya adalah dengan mengajukan pertanyaan.
3. Bebas dari konflik
Amsal 13:
10a mengatakan kalau “Keangkuhan hanya menimbulkan pertengkaran…” Dalam artian,
orang-orang yang rendah hati dan mau menerima nasihat adalah orang-orang yang berhikmat.
Hikmat inilah yang menuntun orang-orang yang rendah hati mampu mengontrol
situasi buruk. Sebaliknya, kamu mungkin pernah bertemu dengan orang-orang yang suka
membenarkan diri sendiri dan selalu ngotot dengan pendapatnya, nah ciri-ciri pribadi seperti itulah yang biasanya menimbulkan banyak perselisihan.
Dalam
banyak hal, ketika menyangkut kerendahan hati, Tuhan ingin kita menjadi seperti
anak kecil. Kenapa? Karena anak kecil mau diajar. Mereka terbuka dengan didikan.
Mereka rindu untuk belajar.
Jika saat ini
kamu diberi pilihan: Maukah kamu merendahkan diri atau apakah kamu akan hidup dalam
penyangkalan diri dalam keangkuhan? Maukah kamu diajar atau tidak? Tuhan selalu
ada bersamamu dan Dia akan mendukungmu saat kamu mau belajar rendah hati.