‘Get Married, Get Healthy’, Benarkah Pernikahan Bikin Kamu Lebih Sehat?
Sumber: Glamour.com

Marriage / 12 July 2017

Kalangan Sendiri

‘Get Married, Get Healthy’, Benarkah Pernikahan Bikin Kamu Lebih Sehat?

Lori Official Writer
2700

Seorang psikolog bernama Bella DePaulo secara terang meragukan gagasan ‘Get Married, Get Healthy’. Menurutnya pernikahan sama sekali bertolak belakang dengan harapan kesehatan yang lebih baik, tingkat depresi yang lebih rendah, dan kesejahteraan yang lebih baik.

Bella menegaskan supaya masyarakat modern saat ini lebih realistis menerima fakta bahwa pernikahan bukanlah ramuan ajaib untuk memperoleh kesehatan yang lebih baik dan kebahagiaan hidup. Fakta soal sejumlah kondisi lain yang terjadi kepada banyak pasangan menikah juga harus dibeberkan secara jujur. Seperti kondisi dimana pasangan menikah yang sudah memiliki anak pastinya akan mulai kurang tidur, jarang berolahraga, dan bahkan berat badannya akan semakin naik. Fakta inilah tentunya sangat bertolak belakang dengan harapan kesehatan dan kebahagiaan yang didambakan dari sebuah pernikahan.

Senada dengan Bella, New York Times juga menuturkan bahwa pernikahan memang menyumbang dampak yang lebih buruk bagi kesehatan daripada mereka yang memilih menjadi single. Sementara masalah perceraian pun bisa jauh lebih memperburuk kesehatan pasangan menikah.

Namun dalam hal ini, Tyler J. VanderWeele, seorang profesor di Departemen Epidemiologi dan Biostatistik, Harvard School of Public Health mencoba untuk memperjelas kontroversi ini dengan menyampaikan bahwa sebenarnya pernikahan itu tidaklah seburuk yang dikira apabila menilainya secara objektif. Dalam sebuah hasil penelitian yang dilakukannya kepada sebanyak 74.000 responden selama 16 tahun, dia menemukan bahwa ‘pernikahan bahkan menyumbangkan dampak positif bagi kesehatan dimana angka kematian menjadi lebih rendah sekitar 14%’.

Sementara sebagaimana kita tahu, ada banyak studi sains sosial yang mengklaim kalau pernikahan itu memang berdampak positif bagi kesehatan. Mereka mengklaim jika pernikahan meningkatkan kepuasan hidup dan kebahagiaan dalam jangka waktu yang lama serta meningkatkan kesehatan mental dan fisik pasangan menikah. Pernikahan juga dikaitkan dengan tingkat pertumbuhan pribadi yang lebih tinggi, berkurangnya risiko kejahatan, meningkatkan makna dan tujuan hidup, relasi positif dan dukungan sosial yang lebih tinggi serta menurunkan risiko kesepian. Selain itu, pernikahan juga diklaim dapat memperbaiki kondisi ekonomi dan pendidikan seseorang.

Namun terlepas dari hasil penelitian dan fakta yang dibeberkan soal pernikahan di atas, kita sebagai orang percaya tahu bahwa Tuhan marancangkan pernikahan untuk sebuah rencana yang indah dan baik. Karena firman Tuhan menyampaikan ‘tidak baik seseorang itu seorang diri saja’. Itu sebabnya kita diberikan seorang penolong yang sepadan. Salah satu penyebab pernikahan jadi buruk adalah kalau kita salah dalam memilih pasangan. Sama buruknya jika sebuah pernikahan tidak melibatkan Tuhan bekerja di dalamnya. Jadi hasil penelitian dunia yang mengatakan pernikahan itu baik atau tidak baik bagi kesehatan dan kebahagiaan hanyalah hasil dari pemikiran atau analisis manusia. Karena itu, alasan itu tak seharusnya menjadi ukuran bagi kita untuk memilih menikah ataupun tidak.

Sumber : Christianpost.com/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami