Bagi Anak Main Video Game Itu Mengasyikan. Inilah Cara Tepat Agar Ia Tak Sampe Ketagihan!
Sumber: blog.havels.com

Parenting / 10 July 2017

Kalangan Sendiri

Bagi Anak Main Video Game Itu Mengasyikan. Inilah Cara Tepat Agar Ia Tak Sampe Ketagihan!

Budhi Marpaung Official Writer
2475
Dunia anak-anak adalah dunia yang penuh dengan hal menggembirakan. Bermain adalah salah satu yang biasanya disukai oleh mereka. Apalagi dengan perkembangan teknologi yang ada sekarang, permainan tidak harus dilakukan bersama-sama. Cukup sebuah gadget, ia akan sudah merasa senang.

Sebagai orangtua, kita perlu mengawasi dan mendidik anak kita dalam hal bermain game di gadget. Sebab, jika ini tidak dilakukan ia akan menjadi ketagihan. Bila hal itu terjadi maka sulit untuk memisahkan video game di gadget tersebut dari kesehariannya.

Daripada hanya sekedar berkata “jangan” atau melarang, berikut ada cara alternatif yang bisa digunakan supaya buah hatimu tidak kebablasan bermain video game. Cara alternatifnya adalah dengan mengajukan 5 pertanyaan ini kepada anak:

1. Bagaimana hal ini mempengaruhi perilaku dan sikap saya?

Bagaimana jika untuk kesekian kalinya kamu tidak bisa melewati tingkat permainan tertentu? Apakah kamu berjalan menjalani hari ini dengan perasaan gembira? Dalam Amsal 4:23, Tuhan berfirman, "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan."

Karena video game bisa mempengaruhi sikap dan perilaku, kita harus bijak saat memainkannya.

2. Apakah ini buang-buang waktu atau uang?

Berapa banyak waktu yang dibutuhkan anak saat bermain video game? 2 jam, 3 jam atau bahkan bisa lebih dari 6 jam? Ingatkan sang anak bahwa di sekelilingnya ada orang-orang yang mengasihinya, seperti ayah, ibu, teman-teman main di rumah. Daripada berjam-jam melihat layar, alangkah lebih baik untuk berinteraksi dengan mereka.  

Dorong anak juga untuk memiliki jam doa dengan Tuhan dan membaca Alkitab. Meski hanya 5-15 menit, tetapi jika konsisten melakukan maka itu akan membentuk menjadi sebuah kebiasaan di kemudian hari.

3. Apakah kamu kecanduan?

Terkadang kita tidak pernah menyadari bahwa kita sebenarnya sedang kecanduan video game. Oleh karena itu, diperlukan orang lain untuk mengingatkan bahwa ia sudah terikat dengan permainan di gadget tersebut.

Jika sudah kecanduan maka hal-hal lain yang dapat mengisi kehidupannya tidak dapat ia nikmati atau rasakan seperti tawa dengan ayah-ibu, melakukan kegiatan seru bersama orangtua di pekarangan, atau bermain sepeda di lingkungan sekitar.

4. Apakah video game tersebut merendahkan moral?

Mengapa kita membunuh orang dalam video game saat kita percaya pada Tuhan yang membenci pembunuhan? Kematian harus menjadi hal yang serius dan serius, bukan sesuatu yang bisa dianggap enteng.

5. Apakah ini menghalangimu berdiri terpisah dari dunia?

Roma 12:2 mengatakan, "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." Ajak anak dalam setiap melakukan apapun, untuk berdoa terlebih dahulu kepada Tuhan. Katakan kepada-Nya agar meminta Tuhan menuntunnya untuk melakukan apa yang membuat Tuhan tersenyum.

Karena kita ini manusia diciptakan untuk memuliakan dan meninggikan nama Tuhan maka kita perlu mengatur kehidupan kita dengan baik. Tidak boleh asal-asalan. Kita jangan ikut-ikutan menjadi seperti orang-orang dunia, tetapi tetap harus berdiri sebagai anak Tuhan yang bisa memandang video game bukanlah sebuah kebutuhan apalagi sumber utama dari sukacita hidup kita. Tuhanlah sumber utama sukacita kita, tidak ada yang lain.


Semoga ini bisa membantu kamu dan pasangan untuk membuat anak tidak menjadi ketagihan video game. Hanya satu hal yang perlu diingat bahwa anak selalu melihat atau bahkan meniru apa yang orangtua lakukan. Apabila kita tidak ingin anak kecanduan video game di gadget maka kita pun tidak boleh kecanduan video game termasuk juga kecanduan menggunakan gadget.

Sumber : crosswalk.com
Halaman :
1

Ikuti Kami