Kisah Perjuangan Ma Demi Selamatkan Adiknya yang Sakit Leukemia
Sumber: stomp.com.sg

Kata Alkitab / 8 July 2017

Kalangan Sendiri

Kisah Perjuangan Ma Demi Selamatkan Adiknya yang Sakit Leukemia

Lori Official Writer
6871

Pemuda China bernama Ma terpaksa harus bekerja sebagai buruh setiap hari demi menyelamatkan adiknya yang berusia 3 tahun dari penyakit leukemia. Dia pun mengumpulkan setiap sen dari upah yang diterimanya setiap hari.

Di samping bekerja, Ma juga harus mengikuti pelajaran di sekolah di sebuah desa di provinsi Hubei, China. Ma memang dibesarkan di keluarga miskin. Kondisi keluarganya semakin memburuk sejak adiknya itu didiagnosa penyakit leukemia.

Alih-alih menyerah, Ma malah semakin kuat dan terdorong untuk belajar keras dan bertekad ingin menjadi seorang dokter supaya bisa menyembuhkan adiknya.

“Aku harus masuk sekolah kedokteran, baru setelah itu aku berkesempatan untuk menyembuhkan adik laki-lakiku,” ucap Ma.

Kedua orang tuanya bekerja jauh dari rumah. Hal ini menuntut Ma dan adiknya tinggal bersama dengan neneknya yang sudah berusia 80 tahun. Ma yang baru menyelesaikan ujian akhir Sekolah Menengah Atas (SMA) ini pun memilih bekerja sebagai pekerja bangunan dengan upah 100 yuan atau setara dengan Rp197 ribu per hari.

Untuknya, keinginan Ma untuk membiayai pengobatan sang adik tersiar hingga ke media lokal setempat. Kisahnya yang memilukan itu segera santer dan menyebar seperti virus melalui media online.

Hanya dalam waktu 24 jam, banyak orang yang suka rela menyumbang untuk Ma. Dana yang dikumpulkan pun mencapai 600.000 yuan atau sekitar 121.000 dolar US. Uang ini sangat cukup membiayai transplantasi sumsum tulang belakang adiknya.

Setelah mendengar kabar tersebut, Ma menangis tersedu-sedu di tempat kerjanya dan berkata, “Akhirnya, adik kecilku bisa diselamatkan!”


Bahan Renungan

Ada banyak orang yang mengalami penderitaan yang sama seperti Ma. Hidupnya dirundung kemiskinan dan anggota keluarganya tertimpa sakit penyakit mematikan. Keterbatasan dana pun menjadi kendala bagi orang-orang ini untuk bisa menyembuhkan penyakitnya. Karena itulah, kita hadir sebagai orang-orang yang peduli dengan sesama dan kasih yang kita miliki didalam Tuhan harusnya mendorong kita untuk saling berbagi beban dengan orang lain.

Jika saat ini kamu tergerak untuk menolong atau memberi apa yang ada padamu bagi orang lain, berikanlah dengan tulus. Dan doakanlah orang-orang di sekitarmu yang mungkin sedang mengalami masalah dalam hidupnya.

Sumber : Straitstimes.com
Halaman :
1

Ikuti Kami