Diperkosa dan Ditikam, Pendeta Nairobi Ini Malah Rela Ampuni Pelakunya
Sumber: Parrot's Blog

Internasional / 7 July 2017

Kalangan Sendiri

Diperkosa dan Ditikam, Pendeta Nairobi Ini Malah Rela Ampuni Pelakunya

Lori Official Writer
11150

Seorang pendeta perempuan asal Nairobi, Kenya, Terry Apudo menyampaikan pentingnya proses berkabung dan memaafkan orang-orang yang melakukan kejahatan atas dirinya. Hal ini disampaikannya mengenang kejadian menyedihkan yang menimpa dirinya sehari sebelum hari pernikahannya.

Beberapa waktu silam, Apudo diperkosa dan hampir meninggal dunia karena ditikam oleh pemerkosanya. Sedihnya, peristiwa itu dialaminya sehari sebelum dia menikah dengan tunangannya Harry dalam sebuah upacar suci di All Saints Chatedral di Nairobi, Kenya.

Sebagaimana dikisahkan, kejadian ini terjadi satu malam sebelum pernikahannya. Malam itu dia menyadari kalau beberapa pakaian Harry ketinggalan di rumahnya, lalu seorang teman menawarinya bantuan. Saat fajar menyingsing, dia pun ikut menemani teman tersebut ke stasiun bus. Dia sama sekali tak punya firasat apapun jika sesuatu akan terjadi padanya saat dalam perjalanan pulang.

Seseorang tiba-tiba menarik Apudo dan memaksanya masuk ke dalam mobil yang berisi dua orang di dalamnya. Mereka pun melaju ke suatu tempat yang tidak diketahui dan di sannalah dia di sekap dan diperkosa. Setelah melakukan perbuatan biadab itu, Apudo ditikam dan dilepar ke jalanan dari mobil.

Seorang anak lalu melihat kejadian itu dan segera mencari bantuan untuk menolong Apudo yang terbaring lemah di pinggir jalan. Orang-orang yang menemukannya mengira Apudo sudah tak lagi bernyawa, sehingga mereka menggiringnya ke makar mayat. Polisi yang memeriksa Apudo mendapati bahwa wanita malang itu ternyata masih hidup.

Polisipun memindahkannya ke ruang rawat. Sementara Apudo menjalani perawatan, pihak kepolisian mencari tahu identitas lengkap da nasal Apudo. Hingga akhirnya, mereka mengetahui bahwa Apudo adalah calon pengantin yang hendak menikah di gereja All Saints Cathedral. Polisi kemudian memberitahu pihak gereja bahwa pengantin wanita sedang sekarat. Tak lama setelah itu. Orang tua, Harry dan seluruh rekannya pun bergegas untuk menemuinya ke rumah sakit.

Sementara dokter menemukan kalau luka tusuk yang dialami Apudo membuat bagian rahimnya rusak. Dia bahkan divonis tak lagi bisa melahirkan anak. Tapi atas cinta Harry yang tulus kepada Apudo, pria itu tetap ingin menikahinya. Mereka pun menikah tujuh bulan setelah kejadian, tepatnya pada Juli 2005 silam. Sayangnya, kebahagiaan mereka tak sampai sebulan. Di suatu hari, mereka keracunan karbon monoksida saat Harry menyalakan kompor. Akibatnya, Harry pun harus meninggal dunia.

Selama masa itu, Apudo merasa kalau Tuhan dan semua orang sudah mengecewakannya. Menyadari keadaan Apudo, seorang pria bernama Tonny Gobanga terus setia mengunjungi wanita itu dan mendorongnya untuk mengingat momen-momen indah bersama mendiang suaminya. Lambat laun, kehidupan Apudo berubah. Tonny menjadi sosok yang kemudian mampu mengisi kekosongan yang dia alami setelah dua peristiwa besar dalam hidupnya.

Setahun setelah keduanya menikah, mereka dikejutkan dengan kenyataan bahwa Apudo akhirnya bisa mengandung. Dia akhirnya melahirkan dua anak.

Dari pengalaman pahit hidup yang terjadi padanya, Apudo terdorong untuk berbagi pengalaman bersama orang lain. Dia membentuk sebuah organisasi bernama ‘Kara Olmurani’ yang menawarkan konseling dan dukungan bagi para korban perkosaan. Lewat organisasi inilah dia membagikan proses pemulihan yang dia harus jalani, mulai dari mengampuni para pelaku pemerkosanya dan merelakan semua yang telah terjadi.

Mengampuni orang-orang yang memerkosanya memang bukan perkara yang mudah. Tapi Apudo mengaku dirinya mampu melakukan hal itu karena imannya mengajarkan kepadanya bahwa dia harus membalas kejahatan dengan kebaikan. Apudo berharap kisah yang dialaminya itu bisa menjadi pengingat supaya semua orang mau mengampuni orang-orang yang berlaku jahat. Karena menurutnya, pengampunan itu membebaskan seseorang dari rasa kecewa dan kebencian dan mencegah iblis memanfaatkan hal itu untuk merusak hidup kita.

Apakah kamu terinspirasi dengan kisah Terry Apudo ini? Mari meneladani tindakan pengampunan yang dia lakukan. 

Sumber : Christiandaily.com/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami