Doa Untuk Kamu yang Sedang Menantikan Tuhan

Apakah kamu saat ini sedang menunggu? Mungkin kamu sedang menunggu pekerjaan, penyembuhan, mengharapkan sebuah pemulihan dalam suatu hubungan, atau kebijaksanaan untuk mengetahui kemana kamu harus pergi selanjutnya. Proses dan masa menunggu adalah tempat yang sangat kita kenal. Ini adalah proses yang sering kita temukan dalam kehidupan kita. Meski proses itu kita kenal baik, kita sering merasa bosan dalam proses penantian kita.. Terkadang hati kita bertambah berat karena khawatir dan ragu. Terkadang kita mungkin bertanya-tanya apakah Tuhan telah melupakan kita atau menyerah kepada kita.

Pemazmur juga pernah berada dalam masa menunggu juga. Teriakannya "Berapa lamalagi, TUHAN, Kau lupakan aku terus-menerus? Berapa lama lagi Kausembunyikan wajah-Mu terhadap aku? (13:1). Pemazmur berseru kepada Tuhan dalam doanya. Jika kita berada dalam masa dan proses menunggu, doa ini untukmu.

Bapa di Surga,

Aku datang di hadapan-Mu dengan sepenuh hati dipenuhi dengan berbagai pemikiran dan perasaan yang berbeda. aku tidak yakin akan apa yang harus aku lakukan dan ke mana aku harus pergi. aku merasa lemah dan tak berdaya. Kadang aku khawatir tentang apa yang terjadi selanjutnya dan apakah aku memiliki kekuatan untuk mengatasinya. Jauh di lubuk hatiku bertanya-tanya, berapa lama aku akan berada di masa-masa ini? Apakah aku akan terjebak dalam proses menunggu selamanya? Dan mengapa aku di sini untuk memulai? Apa yang terjadi, Tuhan? Tapi yang paling penting, aku bertanya-tanya, di mana Tuhan?

Tapi saat aku berdoa, aku tahu Engkau benar di mana Engkau selalu bilang Engkau tidak pernah meninggalkanku dan tidak akan pernah meninggalkanku. Engkau mendengar semua tangisanku. Seperti yang ditulis Daud dalam Mazmur 139, Engkau tahu pikiranku sebelum aku memikirkannya. Engkau tahu persis apa yang terjadi dalam hidup ku dan apa yang akan terjadi selanjutnya. Semua hal dalam kendali-Mu Bapa dan tidak ada yang bisa terjadi selain kehendak-Mu. Burung pipit di udara Engkau yang b’ri makan bahkan Engkau tahu jumlah rambut di kepala ku. Bahkan tentang pergumulan yang saya hadapi hari ini. Engkau tahu mengapa ini terjadi dan akan menjadikannya untuk kebaikanku.

Ampuni aku karena aku khawatir dengan situasi ini. Ampuni aku karena sempat meragukan kasih dan perhatian-Mu dalam hidupku. Ampuni aku atas ketidakpuasan ku saat aku menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya. Maafkan aku karena tidak sabar. Maafkan aku karena tidak mencari Tuhan dan lebih melihat keadaan ini daripada kasih karunia dan kebaikan-Mu. Tolong bersihkan hatiku Tuhan. Bantu aku untuk melihat segala kepalsuan dalam hatiku dan jalanku yang tidak sesuai dengan rencana-Mu. Bantu aku untuk berubah atas semua hal yang mungkin selama ini kupegang dan menurutku benar tetapi sebenarnya tidak sesuai dengan Kehendak-Mu. Aku ingin bertobat dan kembali kepada-Mu, satu kasih sejati saya.

Seperti yang ditulis nabi dalam Ratapan, "Adalah baik menanti dengan diam pertolongan Tuhan" (3:26). Aku ingin terus menanti-nantikan-Mu dan mengingat semua yang telah Engkau lakukan untuk ku melalui Yesus Kristus. Tolong aku untuk mengingat bahwa Anugerah-Mu cukup tidak hanya menyelamatkanku dari dosa, tetapi untuk mendukung ku dan menolongku setiap hari. Anugerah-Mu sedang bekerja di dalam diriku saat ini, mengubahkan ku dan membuat ku semakin hari menjadi semakin seperti karakter Tuhan Yesus. Tidak ada yang dapat memisahkan ku dari-Mu. Aku aman dalam kasih-Mu.

Bantu aku untuk mengetahui lebih banyak tentang sukacita mengenal-Mu. Bersukacita karena aku memiliki Yesus, sukacita menjadi anak-Mu, dan sukacita karena mengetahui bahwa Engkau selalu bersamaku. Dan pengharapanku di dalam-Mu, "Aku menanti-natikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti,dan aku mengharapkan firman-Nya.(Maz 130;5)

Biar dalam proses penantianku pun aku hidup untukmu. Bantu aku untuk taat dan tetap setia, tidak peduli berapa lama aku berada di proses menunggu ini.

Dalam nama Yesus aku berdoa,

Amin.

Sumber : Noyanta

Halaman :

1

1. Cahaya Bagi Negeri
2. Tema Paskah 2024
3. Daily Devotional
4. Ayat Alkitab
5. Kisah Nyata

Related Articles